Memudahkan wisatawan dan warga untuk berinisiatif membuat dan memasang papan nama jalan di Pangandaran - WisataHits
Yogyakarta

Memudahkan wisatawan dan warga untuk berinisiatif membuat dan memasang papan nama jalan di Pangandaran

Pangandaran News (harapanrakyat.com), – Warga sekitar RW 06 Desa/Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berinisiatif membuat dan memasang papan nama jalan sendiri.

Alasannya, jalan-jalan atau gang-gang di kawasan itu tidak diberi rambu selama lebih dari 20 tahun.

“Dulu, jalan dan gang diberi nama di Pangandaran. Tapi itu sudah lama, hampir 20 tahun. Tidak ada yang tersisa saat ini,” kata salah satu penggagas, Edi Rusmiadi, kepada HR Online, Sabtu (20/8/2022).

Menurutnya, dalam suatu kawasan, khususnya kawasan wisata, sebenarnya perlu adanya penunjuk arah, nama jalan atau gang dan fasilitas lainnya.

Maka ia berinisiatif merancang dan memasang rambu-rambu jalan dan gang.

Ia mengatakan, saat ini cakupannya hanya di RW 06, dimulai dari RT 1 hingga 4 di Desa Pangandaran yang berpenduduk sekitar 500 KK.

Kalaupun, menurutnya, penduduk asli masih tahu nama-nama jalan. Selain itu, ada juga yang tertera di papan nama kantor, hotel, restoran, warung dan lain-lain.

“Tapi pendatang atau turis yang datang ke Pangandaran belum tentu tahu,” katanya.

Baca juga: Dengan menjual bahan baku dari lingkungan, pemuda Pangandaran memperoleh puluhan juta

Padahal, lanjut Edi, nama jalan dan gang di kawasan Desa Pangandaran sudah menjadi SK. Yakni, nama-nama ikan Dusun Pangandaran Barat dan Dusun Pangandaran Timur nama-nama ikan laut. Sementara itu, Dusun Parapat dinamai ikan air tawar.

“Saya sering menyarankan penamaan jalan dan gang baik di forum Musrembang Desa atau langsung. Namun, saya tidak tahu mengapa itu belum diterapkan. Sampai kita sendiri yang berinisiatif,” ujarnya.

Inisiatif pemasangan rambu nama jalan di Pangandaran dari sampah

Bersama rekan-rekannya yang lain, ia kemudian berinisiatif membuat rambu-rambu jalan dan gang sendiri.

Karena menurutnya hal ini sesuai dengan program di RW 06 yaitu Berkah Sampah.

Dari hasil pemilahan sampah anorganik, pendapatannya menjadi RW Cash. Kemudian kita gunakan untuk membersihkan lingkungan.

“Selain itu, kami juga telah sepakat untuk memasang plang dengan nama jalan dan gang khusus di wilayah kami,” kata Edi.

Baca juga: Sepenggal sejarah Stasiun KA Pangandaran yang kini terlupakan

Bahan yang ia gunakan untuk menamai jalan tersebut adalah papan bahbir jati. Tulisan itu diukir dan dicat.

“Kami sengaja membuatnya dari bahan ini. Selain mudah didapat, ada nilai seninya juga. Dan yang lebih penting, tahan korosi terhadap udara laut dibandingkan dengan material logam,” jelasnya.

Ia berharap semua nama jalan dan gang di kawasan wisata Pangandaran akan diberi rambu.

“Tinggal sharing saja mana yang bisa dibuat program pemerintah desa dan mana yang bisa dibiayai oleh pemerintah daerah,” kata Edi.

Seperti nama-nama jalan dan instruksi lain dari pemerintah desa. Sedangkan nama jalan kayu gelondongan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait.

“Kami sudah merintis, tinggal terus maju dan berbenah dengan kualitas dan desain yang lebih baik dan artistik,” ujarnya.

Sementara itu, kelompoknya sengaja membuat rambu jalan Kidang Pananjung cukup besar dan rumit, dengan harapan bisa menjadi spot selfie yang ikonik.

“Sepertinya kita datang ke Yogyakarta dan belum mengambil gambar papan nama jalan Malioboro, seperti kita belum pernah ke sana,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor-Adi)

Source: www.harapanrakyat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button