Memprediksi tren penyembuhan di tahun 2023: nonton konser hingga glamping - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Memprediksi tren penyembuhan di tahun 2023: nonton konser hingga glamping – Solopos.com

Memprediksi tren penyembuhan di tahun 2023: nonton konser hingga glamping – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi Obat. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Tentunya ketika perbatasan sudah dibuka dan konser musik diperbolehkan kembali digelar, tren penyembuhan di tahun 2023 akan sedikit berbeda dengan tahun 2020 atau 2021 kemarin. kali ini.

Sebuah cara untuk melepas penat melalui aktivitas menyenangkan seperti menonton konser dan berlibur, demikian sebutannya akhir-akhir ini obat, agak berubah saat pandemi melanda. Semuanya dilakukan melalui penggunaan teknologi seperti konser virtual dan tur virtual.

Promosi Hyperlocal Tokopedia Meroket Penjualan Online Sebesar 147%

Setelah pembatasan dilonggarkan, orang mulai bepergian meski tidak jauh. Harta Karun Tersembunyi juga ditemukan oleh mereka yang mencari tempat menarik yang dekat dengan rumah. Saat perbatasan dibuka, sejumlah orang memutuskan untuk segera menginjakkan kaki di luar negeri, selebihnya masih menjelajahi Ibu Pertiwi yang keindahannya baru terungkap saat pandemi.

Seperti apa tren penyembuhan di tahun 2023 nanti?

Beriklan dengan kami

Tahun lalu, konser musik yang sebelumnya berlangsung secara virtual juga digelar secara tatap muka untuk pertama kalinya. Suara dentuman dan pemandangan sang idola tepat di depan mata bisa dinikmati kembali.

Tahun 2023 diperkirakan konser akan terus digandrungi, apalagi sejumlah daftar tur terus diumumkan artis-artis yang pernah berkunjung ke Indonesia, baik musisi lokal maupun mancanegara.

Gaery Undarsa, co-founder dan chief marketing officer Tiket.com, mengatakan Desember lalu bahwa minat konsumen untuk pergi ke konser sangat tinggi dilihat dari pesanan yang masuk ke platform.

“Kalau untuk tahun depan [2023] mari kita lihat beberapa [acara] cukup besar, kami berusaha dan percaya akan lebih besar dari 2022, terutama untuk acara dan konser ini,” kata Gaery seperti dikutip Di antara pada Kamis (5/1/2023).

Tentunya salah satu yang dinantikan adalah konser artis-artis K-Pop yang beberapa tahun terakhir ini sangat populer di Indonesia. Menurut Gaery, tidak hanya event musik yang menampilkan artis mancanegara, festival yang dimeriahkan oleh musisi Indonesia juga kembali marak di tengah situasi yang kondusif.

Beriklan dengan kami

Berbicara tentang tren pariwisata, Busyra Oryza, manajer komunikasi korporat senior Pegipegi, mengatakan pergerakan perjalanan masyarakat akan meningkat kembali setelah pandemi karena kebijakan perjalanan menjadi lebih fleksibel.

“Frugal travel, business travel or workcation, glamping dan hidden jewel tourism akan menjadi tren yang berkembang dan berpotensi mendongkrak industri pariwisata di tahun 2023,” ujar Busyra.

1. Bepergian dengan hemat

“Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, kami melihat sebagian besar pengguna mengestimasi biaya perjalanan per perjalanan di kisaran Rp 1-3 juta dan Rp 3-5 juta,” ujarnya.

Berdasarkan riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer di Indonesia, median harga hotel di Indonesia berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 500.000.

Hasil ini menunjukkan bahwa banyak penyedia perumahan menawarkan kisaran harga sewa ini karena minat masyarakat mencari akomodasi yang terjangkau. Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi menjadi perhatian utama yang mereka ingat saat membuat rencana perjalanan.

Beriklan dengan kami

“Kami juga melihat bahwa para pelancong cenderung membuat rencana dan melakukan perjalanan singkat, tetapi sangat sering,” jelasnya.

Biasanya, pola perjalanan ini berupa perjalanan singkat ke luar kota yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka, atau singgah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, dan sahabat.

2. Kenyamanan Kerja/Bisnis

Tren penyembuhan lain untuk tahun 2023 yaitu rekreasi bisnis. Situasi pasca pandemi Covid-19 membuat pola kerja menjadi lebih fleksibel, dimana masyarakat tidak lagi harus bekerja dari kantor. Hal ini juga berdampak pada munculnya tren workcation yang memungkinkan untuk bekerja atau menekuni aktivitas bisnis sambil berlibur.

Apalagi situasi ini juga didukung oleh pemerintah yang mulai mengeluarkan kebijakan visa bagi para digital nomaden yang mengizinkan pekerja jarak jauh untuk datang ke Indonesia berlibur untuk bekerja.

3. Glamping & Permata Tersembunyi

Selain itu, tren wellness tourism yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan menjaga dan memelihara kesehatan jiwa dan raga akan terus berlanjut hingga tahun 2023.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan akan semakin tertarik untuk berwisata ke destinasi alam dan glamping di akomodasi yang juga menawarkan pengalaman menginap di tengah alam – melepas penat dari keseharian sekaligus melepas penat.

Selain itu, tren berwisata ke berbagai destinasi alam indah yang belum banyak diketahui orang (hidden gems) juga akan meningkat, khususnya di kalangan Gen-Z yang tertarik untuk menemukan hal-hal baru dan menjadikan destinasi alam sebagai destinasi favorit mereka.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button