Membangun Replika Trem Kolonial di Kayutangan | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media - WisataHits
Jawa Timur

Membangun Replika Trem Kolonial di Kayutangan | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dengan selesainya peletakan batu andesit di zona tiga, berbagai lonceng dan peluit pelengkap akan terus dipamerkan di kawasan wisata Kayutangan Heritage. Salah satunya berupa bangunan yang mirip replika trem tua. Lokasi persisnya ada di situs peringatan Chairil Anwar.

Bangunan berupa gerbong kereta api dengan corak biru dan merah ini terlihat sederhana. Dadling Julhardjanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Cipta Karya (DPUPRPKP) Kota Malang menjelaskan, bangunan tersebut bukan replika kereta api melainkan replika trem era kolonial.

“Sebenarnya itu bukan replika kereta api, tapi replika trem dari zaman Belanda. Seperti yang ditemukan selama penggalian di Kayutangan, ada bekas jalur trem di sana. Jadi lebih mirip replika trem jaman dulu,” jelas Dungung.

Karena dibangun secara sederhana, replika ini tentu saja tidak menggambarkan dengan tepat seperti apa trem itu saat itu. Di dalam replika, bisa digunakan untuk duduk.

“Bentuknya tidak sesuai dengan trem pada masa itu, setidaknya begitulah gambarannya. Saat Anda duduk di atasnya, itu seperti halte bus,” kata Dung.

Sebelumnya, jejak-jejak sejarah memang ditemukan di sepanjang kawasan Cagar Budaya Kayutangan, yang terungkap saat revitalisasi. Mulai dari zona 1 di kawasan pertigaan PLN-Avia hingga zona 3 Chairil Anwar ditemukan rel trem peninggalan zaman Belanda saat peletakan batu andesit.

Namun, jejak bersejarah itu kembali ditutup dengan batuan andesit dan tak terlihat lagi. Selain berkesempatan untuk berswafoto, hadirnya replika trem di Kayutangan Zona 3 ini menjadi pertanda bahwa kawasan Kayutangan erat kaitannya dengan sejarah trem yang pada masa lalunya sangat bergengsi dan hanya dimiliki oleh kota-kota besar saja. .

“Hanya satu yang dibangun di sana untuk menandai bahwa kawasan itu pernah menjadi jalur trem pada zaman penjajahan Belanda dan masih ada barang-barang di bawahnya,” jelasnya.

Setelah replika trem ini, empat bilik telepon aksesori akan dibangun dan diharapkan selesai pada akhir Desember. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memperindah kawasan Kayutangan.

“Saat ini lampu masih diusahakan. Nantinya akan ada empat titik lampu yang dilengkapi dengan bilik telepon, tapi bukan bilik telepon sungguhan, hanya dekorasi. Saat ini masih dalam proses pengadaan. Kami berharap semua orang bisa bangun pada 26 Desember,” kata Dungeon. (ian/tujuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button