Melintasi situs Wonoboyo, lokasi pembangunan Tol Solo Jogja akan ditingkatkan menjadi jalan layang - WisataHits
Jawa Tengah

Melintasi situs Wonoboyo, lokasi pembangunan Tol Solo Jogja akan ditingkatkan menjadi jalan layang

RADARSOLO.ID – Situs Wonoboyo, tempat ditemukannya artefak emas dan perak abad ke-9 yang ditemukan pada tahun 1990, akan dilalui proyek jalan tol Solo-Jogja di masa depan.

PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku pelaksana proyek memastikan kawasan cagar budaya (BCB) terus dilindungi. Caranya adalah dengan membangun struktur jembatan layang saat melintasi situs.

“Pembangunan jalan layang akan dilakukan nanti. Seperti Keprabon, Polanharjo, hanya saja dibuat lebih panjang. Di Keprabon panjangnya 8 meter, tapi di lokasi Wonoboyo sekitar 80 meter,” kata General Manager (GM) Land and Utilities PT JMM, Muhammad Amin, (2/11).

Pengerjaan fisik tol Solo-Jogja belum sampai ke wilayah kabupaten Jogonalan. Meski begitu, Amin memastikan sesampainya di lokasi Wonoboyo akan berkoordinasi terlebih dahulu. Khususnya dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Purbakala (BP3) serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Koordinasi ini bertujuan agar benda-benda purbakala yang mungkin masih terkubur di dalam tanah tetap terlindungi.

Jika nanti ditemukan artefak lebih lanjut saat pengeboran untuk pilar jembatan, dipastikan posisi titik pengeboran akan bergeser. Artefak yang ditemukan diserahkan kepada pihak berwenang yang bertanggung jawab.

“Ketinggian jembatan dari tanah sekitar 9 meter. Jadi tempat ditemukannya adalah di bawah jembatan. Nantinya, Desa Wonoboyo akan menjadi bagian dari simpang susun tol yang berangkat di kawasan Prambanan,” tambah Amin.

Sebelumnya, batu yoni juga dilindungi di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo. PT JMM membangun semacam kotak yang melindungi BCB. Termasuk menyediakan akses jalan menuju batu yoni karena masih digunakan untuk peribadatan umat Hindu setempat.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wonoboyo Supardiyono membenarkan rencana pembangunan Tol Solo Jogja yang akan melintasi lokasi artefak dengan jalan layang. Selain itu, tempat wisata Wonoboyo Site House dan Water Park yang letaknya tidak jauh dari lokasi juga terkena imbas jalan tol.

“Untuk situs Wonoboyo yang terkenal dengan jalan tolnya mencapai 1.678 meter persegi. Dari total luas 5.000 meter persegi. Kompensasi (UGR) mencapai Rp 3,5 miliar,” kata Kepala Desa (Kades) Wonoboyo Supardiyono.

Jalan tol hanya mempengaruhi sisi barat kawasan Rumah Situs Wonoboyo. Obyek wisata terus dikembangkan, meski tunduk pada pekerjaan fisik Proyek Strategis Nasional (PSN). Pemerintah desa juga berencana bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pembangunan tersebut.

“Justru karena jalan tol ini dilintasi maka pengemudi akan tahu nanti apakah ada objek wisata Rumah Situs Wonoboyo di sini. Kami akan memasang iklan nanti agar banyak orang mengetahuinya. Diharapkan pengendara yang keluar dari tol bisa masuk ke jalan normal dan menuju Wonoboyo,” ujarnya.

Total lahan yang terkena dampak jalan tol di Desa Wonoboyo ini sebanyak 69 persil, 13 persil di antaranya merupakan tanah kas desa (TKD). Luas lahan yang terkena dampak adalah sekitar 5 hektar. Warga yang terkena dampak tol di Wonoboyo telah menerima UGR mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 1,8 miliar. Itu semua tergantung pada daerah yang terkena proyek jalan tol.(ren/nik)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button