Melalui MBKM-Kedaireka, 60 mahasiswa USK di Geunara belajar inovasi berbasis inklusi sosial » DIALEXIS :: Dialetics and Analysis
[*]
Mahasiswa USK lintas disiplin mengikuti kuliah lapangan yang diselenggarakan ARC-PUIPT Nilam Aceh USK pada Selasa (9/6/2022) di Desa Geuntet yang merupakan bagian dari program Geunara (Geuntet Nilam Aceh Raya). [Foto: dok. ARC-USK]
DIALEKSIS.COM | Aceh – Sebanyak 60 mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) dari semua jurusan mengikuti kuliah lapangan yang diselenggarakan oleh Atsiri Research Center (ARC) – Center for Excellence in Higher Education Science and Technology (PUIPT) USK Nilam Aceh di Desa Geuntet Bagian Geunara ( Program Geuntet Nilam Aceh Raya), Selasa (9/6/2022).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Belajar Mandiri Kampus Mandiri (MBKM) yang dijalankan oleh USK dengan nama MBKM USK Unggul.
Mahasiswa USK ini menyelesaikan MBKM pada ARC kategori campuran meliputi Kuliah, Magang, Penelitian, Kebijakan Pemerintah, Kewirausahaan dan KKN sehingga dapat mengklaim 20 SKS.
ARC – PUIPT Patchouli USK tahun ini mendapat hibah dari Kedaireka Kemendikbud untuk mengembangkan program komersialisasi serum anti aging yang mengandung komponen aktif minyak nilam hasil pengembangan teknologi distilasi molekuler.
Program ini dirancang dari benih hingga segel, dari pembibitan, budidaya, okulasi, pemurnian, formulasi, prototipe, pengujian laboratorium, studi klinis hingga pengemasan, branding, dan pemasaran. Untuk studi klinis, ARC bekerjasama dengan PT. Focustindo Cemerlang yang memiliki pabrik produksi di daerah Cileungsi Bogor.
Sebelumnya, mahasiswa ditawari berbagai kuliah di ARC dengan kontak ahli dari ARC – USK. Mulai dari teknik pembibitan pohon hingga ekspor ke luar negeri. Juga berbagi pengetahuan inklusi sosial dari Perpustakaan Universitas Syiah melalui instruktur inklusi sosial dan duta membaca. Wawasan tentang inklusi sosial akan memastikan partisipasi orang-orang dari semua lapisan masyarakat.
Di Geunara, para mahasiswa dibimbing oleh dosen pendamping Prof.DR.Nasrul AR, koordinator Desa Wisata Friesca Erwan Nilam, dan mahasiswa program PhD Ilmu Pertanian di Sofia.
Foto: dok. ARC USK
Anda akan bekerja sama dengan masyarakat untuk memanen nilam, menyuling daunnya menjadi minyak, dan melatih masyarakat untuk membuat produk turunan nilam seperti sabun, minyak obat, dan parfum.
“Ini merupakan bagian dari gerakan literasi masyarakat progresif dimana pengetahuan dapat menginformasikan inovasi dan kreativitas serta menghasilkan produk lokal yang berdaya saing global,” kata Prof Nasrul dalam keterangan yang diperoleh Dialeksis.com, Selasa (6/9). )/2022) .
Ia juga berharap melalui kuliah lapangan, mahasiswa mendapatkan pengalaman baru dan melihat langsung seperti apa nilam di masyarakat, bagaimana penyulingannya menjadi minyak nilam yang siap dijual.
“Mahasiswa dengan ilmu yang dimiliki juga berkesempatan untuk berinovasi produk masyarakat sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat pedesaan,” lanjut Prof Nasrul yang juga peneliti ARC dan dosen universitas Jepang di Departemen Teknik Kimia USK.
Friesca Erwan, Koordinator Desa Wisata/Inovasi Nilam ARC, sementara itu, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang telah mengikuti rangkaian program MBKM di ARC.
“Mahasiswa sangat serius mengikuti MBKM di ARC. Selama dua bulan mereka mengikuti berbagai program dan membawa tingkat pengetahuan dan keterampilan baru bagi para siswa,” jelas Friesca.
“Hari ini mereka melihat langsung proses nilam di masyarakat. Mereka turun ke ladang nilam masyarakat dan menyuling tidak hanya dalam skala lab, tetapi dalam skala nyata, skala industri yang memiliki nilai ekonomi,” pungkas Friesca yang juga seorang Dosen USK di bidang Teknik Industri, lulus dari University of Quensland di Australia.
Untuk beberapa waktu, mahasiswa akan melakukan KKN bertema nilam di Geunara. Dilanjutkan dengan kegiatan purifikasi melalui distilasi molekuler, formulasi serum anti aging, branding hingga peluncuran produk yang dijadwalkan November 2022 di Cileungsi Bogor. [*]
Source: www.dialeksis.com
