Masjid megah bukan hanya monumen - WisataHits
Jawa Tengah

Masjid megah bukan hanya monumen

Masjid megah bukan hanya monumen

Jangan tinggalkan masjid yang megah, tapi minim jemaah.

Oleh: Ani Nursalikah, Wartawan Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki masjid yang berdiri megah dan kokoh merupakan kebanggaan tersendiri bagi umat Islam. Masjid dalam Islam berperan sebagai pusat peradaban dan aktivitas selain sebagai tempat ibadah.

Beberapa masjid ditambahkan di Indonesia tahun ini. Sebut saja Masjid At Thohir di Depok, Jawa Barat, Masjid Syekh Zayed di Solo, Jawa Tengah, dan Masjid Al Jabbar, Bandung, Jawa Barat.

Masjid At-Thohir diambil dari nama mendiang ayah Menteri BUMN Erick Thohir, Mochamad Teddy Thohir. Masjid ini dibangun dengan desain klasik modern yang menyerupai arsitektur Timur Tengah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Masjid At Thohir pada 9 Maret 2022.

Sedangkan Masjid Agung Sheikh Zayed, seperti namanya, sebenarnya merupakan replika dari Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Masjid Agung Sheikh Zayed dianggap sebagai salah satu masjid terbesar di dunia. Presiden Jokowi dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan melakukan peresmian pada 14 November 2022.

Ini adalah simbol persahabatan, persaudaraan dan kerja sama antar bangsa. Kementerian Agama menjadikan Masjid Raya Sheikh Zayed sebagai prototipe program prioritas MPMB (Masjid Pelopor Fasilitasi Keagamaan). Tujuannya untuk menjawab kondisi riil kehidupan beragama dan berbangsa saat ini, khususnya menjelang tahun politik, Pemilu 2024.

Sebagai penutup tahun, pada 30 Desember 2022, Gubernur Jawa Barat (Jawa Barat) meresmikan Masjid Al-Jabbar di Gedebage, Bandung. Masjid Al-Jabbar dapat menampung sekitar 50.000 jamaah. Masjid ini merupakan landmark baru Jawa Barat berdampingan dengan Gedung Sate. Salah satu cirinya adalah bangunan utama tanpa tiang penyangga.

Masjid-masjid ini menjadi destinasi favorit baru untuk wisata religi. Kenyamanan dan kemegahan arsitekturnya tentu membuat kita semakin khusyuk dalam beribadah dan betah berlama-lama di masjid. \

Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid telah memiliki berbagai fungsi. Ada fungsi pendidikan, wisata dan sosial di sana. Misalnya, masjid diberkahi dengan taman dan museum yang indah.

Taman mengundang Anda untuk bertemu. Mereka mengobrol, menimba ilmu dan menghabiskan waktu di masjid. Di sini masjid memenuhi fungsi sosialnya. Ketika tiba waktu shalat, jamaah berkumpul dan menunaikan shalat tepat pada waktunya. Sangat cantik.

Masjid ini sekarang juga menjadi pusat dakwah modern. Mengacu pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi dan bisnis di masjid.

Di sisi lain, masjid merupakan tempat untuk memperkuat moderasi beragama. Moderasi beragama menjadi penting di tengah pluralisme Indonesia. Logis karena masjid adalah tempat berkumpulnya orang-orang. Dengan demikian, materi pendampingan keagamaan dapat tersampaikan secara efektif, misalnya melalui khutbah Jumat, pengajian, seminar, forum diskusi atau ta’lim.

Jangan lupakan tugas utama umat Islam, yaitu memakmurkan masjid. Jangan tinggalkan masjid yang megah, tapi minim jemaah.

Dalam sebuah hadits dikatakan: “Akan tiba saatnya banyak orang akan membangun masjid yang megah dan sangat sedikit orang yang berhasil,” katanya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button