Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung dengan Desain Arsitektur Unik di Semarang
Harga tiket: Gratis, Jam operasional: 24 jam, Alamat: Jl.Gajah Raya, Sambirejo, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah; Kasus: Cek lokasi |
Saat berkunjung ke Jawa Tengah, jangan lewatkan untuk mengunjungi Masjid Agung yang terletak di kota Semarang. Bangunan masjid yang indah ini memiliki sisi menarik yang sangat menakjubkan dan menarik untuk diketahui lebih lanjut. Untuk itu, yuk kenali Masjid Agung Provinsi Jawa Tengah (MAJT)!
Sejarah Singkat Masjid Agung di Jawa Tengah
Kredit gambar: Google Maps Erin Yusrina
Meninjau Masjid Agung Jawa Tengah memang sangat menarik karena awal pembangunannya memiliki sejarah yang cukup rumit. Pembangunan masjid agung ini dimulai pada tahun 2001 setelah kembalinya tanah wakaf banda milik Masjid Agung Kauman Semarang yang sempat mengalami tukar menukar.
Tanah wakaf ini dikelola oleh Badan Kesejahteraan Sosial Masjid atau BKM yang dibentuk oleh Bagian Agama Kementerian Agama Pusat di Jawa. Namun lahan wakaf banda seluas 119.127 hektar ini dianggap tidak produktif dan kemudian ditukar dengan lahan seluas 250 hektar di Demak melalui PT Sambirejo.
Kemudian tanah ini berpindah tangan ke PT Tensindo milik Tjipto Siswoyo. Namun, banyak pihak yang memperjuangkan pengembalian tanah wakaf banda milik Masjid Agung Kauman Semarang. Setelah melalui banyak proses, perjuangan akhirnya membuahkan hasil dan tanah wakaf banda Masjid Agung Kauman Semarang kembali.
Gubernur Jawa Tengah kemudian membentuk tim koordinasi pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah pada 6 Juni 2001 untuk mempersiapkan pembangunan masjid ini. Setelah semuanya siap, pada tanggal 6 September 2002 dimulailah pembangunan yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang.
Menariknya, pemasangan tiang pancang tersebut juga dihadiri oleh 7 duta besar dari negara sahabat, seperti Kuwait, Palestina, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab. Ini juga menjadi tanda bahwa negara-negara tersebut mendukung pembangunan masjid megah ini.
Akhirnya MAJT diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006 dengan total dana Rp 198.692.340.000. Masjid Agung Jawa Tengah berdiri di atas lahan seluas 10 hektar dengan bangunan induk seluas 7.669 meter persegi. Meski diresmikan pada tahun 2006, masjid ini pertama kali digunakan untuk salat Jumat pada 19 Maret 2004.
Daya tarik MAJT
Kredit gambar: Google Maps riski muzaka
1. Perpaduan desain arsitektur Jawa, Arab dan Romawi
Salah satu daya tarik Masjid Agung di Jawa Tengah adalah desain arsitekturnya yang memadukan arsitektur Jawa, Islam, dan Romawi. Desain yang terlihat sangat megah dan indah ini merupakan hasil kreativitas Ir. H. Ahmad Fanani yang memenangkan kompetisi desain untuk MJAT pada tahun 2001.
Arsitektur masjid khas Jawa terlihat pada atap bangunan utama yang berbentuk limas. Namun, di ujung atap ini terdapat kubah yang sangat besar dengan diameter 20 meter. Inilah perbedaan bangunan masjid khas Jawa yang biasanya menggunakan kubah stainless steel kecil di ujung atap piramida.
Ditambah dengan 4 menara yang masing-masing memiliki ketinggian 62 meter di setiap sudut atapnya. Menara ini telah menjadi bentuk universal masjid Islam dengan menara terpisah setinggi 99 meter.
2. Memiliki Pilar Romawi
Selain bentuk atap yang khas dengan masjid Jawa, di pelataran Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat 25 tiang yang menyerupai tiang khas Romawi. Ke-25 tiang tersebut melambangkan 25 rasul Allah, selain itu tiang-tiang tersebut juga dihiasi dengan kaligrafi yang indah.
Di pintu terdapat tulisan kaligrafi dua kalimat dari syahadat, kemudian pada bidang datar terdapat tulisan Arab Melayu yang bertuliskan Sucining Guno Gapuraning Gusti. Pilar inilah yang menghadirkan arsitektur khas Romawi, sehingga membuat konstruksi masjid ini sangat indah dan unik.
3. Menara Al Husna 99 meter
Daya tarik lain yang dimiliki adalah menara Al Husna yang memiliki ketinggian 99 meter. Di bagian dasar menara ini digunakan untuk pemancar TVKU dan studio Radio Dakwah Islam (Dais). Kemudian lantai 2 dan 3 digunakan untuk Museum Kebudayaan Islam.
Saat Anda menuju ke lantai 18, Anda akan menemukan kafe muslim yang bisa berputar hingga 360 derajat. Sedangkan lantai 19 digunakan untuk pengawasan atau menara observasi. Di sini terdapat 5 teropong yang bisa digunakan untuk melihat kota Semarang dan pertama kali digunakan untuk melihat rukyatul hilal pada awal Ramadhan 1427 H.
4. Rumah tamu
Kredit gambar: Google Maps Hedi Rismawan
Sejak awal pembangunannya, Masjid Agung Jawa Tengah memang tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai objek wisata religi. Oleh karena itu, gedung ini juga dilengkapi dengan guest house berkapasitas 23 kamar yang terdiri dari berbagai kelas. Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung dapat menikmatinya.
5. Payung Raksasa Otomatis
Hal menarik lainnya yang akan Anda temukan di masjid agung ini adalah payung otomatis raksasa dengan ketinggian 20 meter yang mirip dengan payung masjid di Madinah. Payung otomatis ini memiliki diameter 14 meter dan akan dibuka pada hari Jumat, Idul Adha dan Idul Fitri.
Namun, hal ini juga perlu diperhatikan agar kondisi angin tidak melebihi 200 knot sehingga payung tetap dalam keadaan aman. Jika ada pengunjung yang ingin melihat proses pembungaan payung ini selain tiga hari di atas, bisa menghubungi pengurus Masjid Agung Jawa Tengah.
6. Koleksi Quran Raksasa
Selain keindahan arsitektur bangunan yang ditawarkan, Anda juga akan menemukan koleksi Alquran raksasa milik masjid ini dengan ukuran 145 x 95 cm persegi. Quran raksasa ini ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin Pondok Pesantren Al-Asyariyyah dan ditempatkan di aula utama masjid yang biasa digunakan untuk sholat.
Alamat dan rute menuju lokasi masjid
Kredit gambar: Google Maps Vanessa00 Indra
Masjid Agung Kota Semarang terletak di Jalan Gajah Raya, Desa Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang. Oleh karena itu, masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung Semarang. Lokasi Masjid Agung di Jawa Tengah berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota Semarang bila ditempuh melalui Jalan Semarang-Purwodadi.
Untuk menuju lokasi masjid ini, Anda bisa menggunakan jalan dari pusat kota Semarang atau jalan dari arah Purwodadi Grobogan. Jika Anda berangkat dari pusat kota Semarang atau Simpang Lima, Anda bisa mengambil petunjuk arah menuju Terminal Penggaron atau Purwodadi. Setelah itu ikuti saja jalan tersebut sampai menemukan perempatan setelah Lotte Mart di sebelah kiri.
Dari perempatan tersebut, Anda bisa berbelok ke kiri dan mengikuti jalan menuju Masjid Agung Semarang. Sementara itu, jika memulai dari Purwodadi, Anda bisa mengikuti jalan Purwodadi – Godong – Gubug – Mranggen, lalu Semarang. Kemudian ikuti jalan hingga perempatan Lotte Mart dan belok kanan menuju Masjid Agung Jawa Tengah.
Meski Masjid Agung di Provinsi Jawa Tengah ini dijadikan sebagai tempat wisata religi, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk masuk ke area MAJT. Anda hanya perlu membayar parkir tergantung kendaraan yang Anda bawa. Namun, jika Anda ingin masuk ke Menara Al Husna, Anda harus membayar biaya.
Jika Anda berkunjung ke Menara Al Husna dari pukul 08:00 hingga 17:30, Anda akan diminta membayar Rp 3000 per orang. Namun, jika Anda berkunjung dari pukul 16.30 hingga 21.00, biayanya naik menjadi Rp 4.000 per orang. Namun, biaya ini tentu sangat terjangkau bukan?
Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan di Masjid Agung Jawa Tengah
Kredit gambar: Google Maps aliq burhani
1. Ikuti Wisata Sejarah Islam Jawa Tengah
Aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan di Masjid Agung Semarang adalah menelusuri sejarah Islam di Jawa Tengah. Pasalnya di sini ada Museum Kebudayaan Islam yang menggambarkan perjalanan Islam di Jawa Tengah. Museum ini terletak di lantai 2 dan 3 Menara Al Husna. Kegiatan ini sangat menarik jika dilakukan secara kekeluargaan.
2. Ibadah dan belajar
Saat mengunjungi masjid, tidak terlepas dari kegiatan sholat. Untuk ini, kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini tentu saja salah. Namun Masjid Agung di Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program studi yang bisa Anda ikuti untuk memperdalam pemahaman Anda tentang Islam.
3. Nikmati pemandangan dari Menara Al Husna
Selain memiliki berbagai fasilitas yang bisa Anda nikmati, Menara Al Husna juga sangat cocok untuk menikmati keindahan alam Kota Semarang dari atas. Anda bisa naik ke lantai 19 untuk menikmati indahnya pemandangan kota Semarang menggunakan teropong yang disediakan.
Selain melihat kota Semarang dari sini, Anda juga bisa menikmati fasilitas Menara Al Husna seperti Muslim Cafe untuk mencicipi makanan yang disajikan. Menara setinggi 99 meter ini memang menjadi ikon Masjid Agung Provinsi Jawa Tengah dan selalu dikunjungi wisatawan.
Fasilitas yang tersedia di area Masjidil Haram
Kredit gambar: Google Maps blie barry
Secara umum, fasilitas yang ditawarkan Masjid Agung Semarang sama dengan masjid-masjid menarik lainnya. Ada perlengkapan sholat lengkap, toilet, tempat parkir yang luas dan fasilitas khas masjid lainnya. Namun, Masjid Agung di Provinsi Jawa Tengah ini juga memiliki fasilitas tambahan bagi para pengunjungnya.
Fasilitas ini termasuk museum yang terletak di dalam menara Al Husna dan kemudian kafe Muslim juga di menara. Di sisi kanan bangunan utama masjid terdapat auditorium yang biasa digunakan untuk acara pernikahan atau pameran. Kemudian, di sisi kiri terdapat perpustakaan dan kantor yang disewakan untuk umum.
Saat berkunjung ke Jawa Tengah, Anda pasti akan singgah di Masjid Agung Semarang yang merupakan ikon wisata religi di provinsi Jawa Tengah. Ada banyak hal yang bisa Anda nikmati di sini, mulai dari desain bangunan yang indah dan fasilitas yang disediakan oleh Masjid Agung Provinsi Jawa Tengah.
Source: www.itrip.id