Masalah sampah menjadi ancaman serius bagi pariwisata Pangandaran - WisataHits
Jawa Barat

Masalah sampah menjadi ancaman serius bagi pariwisata Pangandaran

Masalah sampah menjadi ancaman serius bagi pariwisata Pangandaran

Pangandaran

Obyek wisata Pangandaran menjadi pembahasan utama dalam Rakerda Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Rakerda) 2023. PHRI mendorong Pangandaran masuk dalam daftar rekomendasi 10 besar tempat wisata nasional. Namun masalah sampah masih menjadi sorotan.

Herman Muchtar, Ketua PHRI Jabar, mengatakan Pemda Pangandaran harus serius mengatasi masalah sampah guna meningkatkan tujuan sebagai destinasi wisata utama di tingkat nasional.

“Pariwisata di Jawa Barat belum masuk dalam rekomendasi utama pariwisata nasional. Namun jika melihat potensi Pangandaran yang memiliki keindahan pantai, gunung, air terjun dan sungai. Sangat optimis Pangandaran akan menjadi destinasi wisata pantai terbaik di Indonesia selanjutnya setelah Bali pada tahun 2023 nanti,” kata Herman dalam wawancara tersebut. detikJabarKamis (19/1/2023).

“Kekurangannya hanya ada kesan wisatawan yaitu kebersihan lingkungan yang masih dibahas,” lanjutnya.

Herman mengatakan, masalah membuang sampah sembarangan di objek wisata Pantai Pangandaran perlu disikapi serius oleh pemerintah karena merupakan hal terpenting yang harus dikunjungi wisatawan. “Karena kebersihan adalah wajah dan kesan pertama wisatawan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pemda Pangandaran harus mampu menonjolkan potensi wisata melalui pembangunan infrastruktur pendukung.

Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana mengatakan produksi sampah di Pangandaran meningkat drastis saat musim liburan. Dia mendesak pemerintah melakukan terobosan untuk mengatasi masalah ini.

“Misalnya, saat liburan tahun baru tahun lalu, sampah menumpuk dan berserakan sehingga jalanan macet. Sehingga truk sampah diblokir agar bisa diangkut saat wisatawan sepi,” kata Agus.

“Harus ada inovasi baru bagaimana mengangkut sampah ini, meski sampah tidak bisa sampai ke pantai. Misalnya dengan ATV yang dimodifikasi agar bisa melewati pantai atau menggunakan pembersih pantai yang sudah dibicarakan hampir 2 tahun ini,” lanjut Agus.

(bola/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button