Manajemen masalah dan permainan PR di Film Republic Twitter - WisataHits
Yogyakarta

Manajemen masalah dan permainan PR di Film Republic Twitter

Pengarang : Irhamillah Idham

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas

Era digital memudahkan penyebaran segala “hal” berupa topik yang dibagikan melalui media sosial dengan berbagai minat. Permainan masalah dapat dimainkan oleh seorang humas (PR) atau konsultan komunikasi yang mengelola masalah, mereka dapat memainkan emosi publik dengan aplikasi Twitter.

Topik yang disampaikan di dunia maya (virtual) bisa terus terkuak di dunia nyata, keajaiban baru sudah dekat. Inilah peran media sosial yang digunakan oleh konsultan komunikasi, dalam hal ini kita dapat belajar memahami tema lakon yang digambarkan dalam film Republic of Twitter (2012). Anda dapat menonton pertunjukan di tautan di bawah ini. Perlu diingat bahwa film ini hanya fiktif dan dibuat-buat.

Baca Juga: Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan dalam Komunikasi Pembangunan

Twitter dimulai pada 15 Juli 2006 oleh Jack Dorsey dan tiga orang lainnya. Media sosial Twitter sekitar tahun 2011 (sekitar 5 tahun setelah diluncurkan) berhasil memukau publik dengan memainkan seni kata-kata hingga 140 karakter. Tweet yang dikirimkan yang menggunakan seni mengungkapkan kata-kata singkat dan padat melalui Twitter, masih digunakan oleh masyarakat dunia. Begitulah lahirnya film Republic Twitter, yang menggambarkan realitas yang sebenarnya. Meskipun film ini merupakan desain buatan manusia, Twitter memiliki kelebihan dengan teks tweet (tulisan yang mengungkapkan perasaan 140 karakter) dan re-tweet (berbagi postingan). Prinsipnya adalah: semakin banyak retweet, semakin besar kemungkinan postingan tersebut menjadi trending.

Film ini bercerita tentang Sumo, seorang senior di Jogja yang memiliki hobi merangkai kata lewat kicauan yang asyik untuk diungkapkan. Hingga Sumo bertemu dengan Hanum, seorang jurnalis muda yang juga bermain Twitter. Mereka menjadi teman dekat di Twitter.

Seiring waktu mereka menjadi lebih dekat dan Sumo ingin mengunjungi Hanum di Jakarta. Dalam pertempuran untuk Jakarta, sumo bergabung dengan Rahardian sebagai sahabatnya. Sumo dan Hanum diatur untuk bertemu di sebuah kedai kopi di sudut Jakarta, yang ditampilkan di dunia maya tidak seindah yang dibayangkan di dunia nyata. Pada saat yang sama, Sumo melihat Hanum duduk dengan pria lain di kursi tempat mereka makan siang. Ia memutuskan untuk menunda pertemuan dengan Hanum, Sumo hanya melihat Hanum dari kejauhan lalu pergi. Sementara itu, Hanum tidak melihat keberadaan Sumo.

Karena Sumo mengumumkan melalui cuitannya bahwa dirinya berada di Jakarta, Belo, seorang pengusaha buzzer, mengambil kesempatan untuk mengajak Sumo bekerja sama dengannya. Belo memanggil Sumo untuk ingin masuk ke bisnis kecilnya, pekerjaannya sederhana, yaitu memutar topik di Twitter tentang Trending 1. Tempat kerja Sumo tidak sebaik yang dia ceritakan pada Hanum (bekerja sebagai konsultan komunikasi di sebuah perusahaan besar). , tapi mereka hanya bekerja di warnet. .

Belo sudah lama bekerja dengan Kemal yang berprofesi sebagai PR. Seiring dengan masuknya sumo, ada proyek baru yang dilakukan Kemal untuk meningkatkan reputasi dan citra Arif Cahyadi sebagai trending topic sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Sebagai pengusaha sukses, Arif Cahyadi sebenarnya tidak ingin terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Traveling Instagramable, Meninggalkan Pengalaman Mengesankan atau Sekedar Posting Konten Media Sosial?

Namun isu tersebut sudah terlanjur digoreng oleh Kemal tanpa sepengetahuan Arif. Arif melihat kemampuan Kemal mempermainkan masalah penggunaan layanan Belo dan Sumo untuk meningkatkan Trend 1 di Twitter dan merekrut Kemal sebagai konsultan komunikasi di perusahaannya.

Source: padang.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button