Jawa Barat

Makanan dengan kerja paksa di negara besar

Membelah

menciak

Membelah

Membelah

Surel

Bacaan: 38

Memasuki Kota Cirebon Minggu (17/7) siang, tepat saat jam makan siang. Bus dengan Rombongan Administrasi Masjid At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat langsung menuju Rumah Makan Jamblang Nasi Ibu Nur di Jalan Cangkring, Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Perut tak sanggup lagi menempuh 4 jam perjalanan darat Jakarta – Cirebon.

Tapi tunggu. Hanya 500 meter dari Warung Ibu Nur, jalan tiba-tiba macet. Rupanya kemacetan muncul karena tujuan pengemudinya sama: Nasi Jamblang. Pintu masuk booth tampak hampir tertutup oleh keramaian dan antrean panjang di depannya. Beruntung, Wiwien Sri Soendari yang memimpin “Wisata Religi dan Kuliner” ini sudah memesan tempat duduk di lantai atas (2) stan dan memerintahkan anak buahnya untuk menjaga meja.

Sega Jamblang atau Nasi Jamblang (dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah Kabupaten Cirebon bagian barat tempat asal penjual makanan tersebut. Ciri khas dari makanan ini adalah penggunaan daun jati sebagai pembungkus nasi. Daun jati diketahui memiliki banyak pori-pori yang membuat nasi lebih awet dan tetap terasa pulen.

Makanan disajikan sebagai prasmanan. Untuk lauknya: semur daging sapi, tahu, tempe, udang goreng, dan cumi disajikan dalam wajan sederhana. Lebih nikmat disantap dengan irisan kecil cabai keriting.

Saya sudah lama menyukai Sego ini. Saya sering ke Cirebon setiap makan kuliner ini. Saya pikir ada kesamaan kolektif mengapa kelezatan kuliner dicintai dan dirindukan oleh begitu banyak orang.

Tidak bisa dipungkiri bahwa nasi jamlang adalah yang paling terkenal dari sekian banyak makanan khas Cirebon. Di ibu kota Jakarta sendiri, ada banyak warung yang menjual nasi jamlang dan makanan khas Cirebon lainnya. Bahkan catering untuk pesta pernikahan di hotel bintang lima pun menjadi menu utama.

Ibu Nur sendiri hanyalah salah satu dari ratusan warung yang menjual beras Jamblang. Di sepanjang jalan dari Plered, Kabupaten Cirebon, berdiri tegakan Sega. Tanda berdiri yang besar sangat mencolok. Warung Ibu Nur istimewa karena merupakan warung kecil di sudut Jl. Mahasiswa Angkatan Darat mulai dan sekarang memiliki restoran besar dan bersih di Jl Cangkring.

Baca juga:

Source: prokabar.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button