Lulusan Polbangtan Kementan sukses mengembangkan pertanian organik - WisataHits
Yogyakarta

Lulusan Polbangtan Kementan sukses mengembangkan pertanian organik

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) tetap fokus mengembangkan produktivitas dengan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia pertanian, termasuk melalui penciptaan lapangan kerja bagi generasi milenial.

Salah satunya Polbangtan Bogor yang menghasilkan alumni unggulan. Yosep Permana, lulusan 2020 yang saat ini menjadi Pengelola Desa Nara Kupu (NKV), berkecimpung dalam pertanian organik. Pengembangan bisnis NKV berlangsung di dua lokasi, Sawangan di Kota Depok, Jawa Barat dan Sleman, DI Yogyakarta.

Didirikan pada tahun 2019, NKV saat ini mempekerjakan 16 orang yang diharapkan dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya untuk menyediakan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.

“Diharapkan Polbangtan dapat menciptakan lapangan kerja sejalan dengan misi lulusan SMK Polbangtan Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, menyatakan petani milenial berperan penting dalam melanjutkan pembangunan sektor pertanian.

“Sumber daya manusia pertanian adalah pengungkit terbesar untuk produktivitas pertanian, sehingga pelatihan profesional menjadi salah satu kunci untuk melahirkan petani milenial,” katanya.

Seluruh karyawan saling mendukung di seluruh area bisnis NKV dan saling membangun bisnis dengan cara yang terus bermanfaat bagi semua orang, terutama para petani milenial yang ingin terlibat dalam pertanian organik.

Komoditi yang dihasilkan NKV antara lain tanaman hortikultura seperti selada kol, selada merah, pakcoy, caisim, sawi samhong, selada siomak, pagoda, bayam, sawi putih, mentimun, buncis, terong ungu, kangkung, bumbu dapur, daun sirih, daun panda wangi. . Selain itu, NKV juga mengembangkan potensi peternakan seperti ayam kampung, ayam kate, ayam cemani, angsa, rusa dan lain-lain.

Yosep Permana menegaskan tujuan pengembangan NKV bagi petani milenial. Diharapkan NKV dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya petani milenial untuk mendukung regenerasi petani yang berjiwa wirausaha berkelanjutan. NKV merekrut alumni Polbangtan Bogor 2022 yakni Deni Efriyansah dan Kusno sebagai asisten.

Yosep Permana menambahkan bahwa konsep dan program kawasan pemberdayaan masyarakat dikelola oleh NKV untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan. “Kami sudah memiliki lima program yang sudah berjalan, seperti Seperti penanaman sayuran organik yang hasilnya sudah masuk ke pasar modern di Jakarta melalui toko Sayur Kendal dan Tokopedia,” ujarnya.

Kedua, agro-edutourism pertanian, di mana NKV mendidik generasi muda untuk memperoleh keterampilan untuk pengembangan pertanian organik. Ketiga, bertani berupa buah-buahan untuk kebutuhan kota Jakarta, dan mengembangkan peternakan ayam dan budidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan restoran dan hotel di Jakarta.

NKV juga mendorong pemberdayaan masyarakat untuk bergabung dengan NKV yang bergerak di bidang pertanian karena masyarakat yang berminat diundang untuk bekerjasama dengan desa Nara Kupu dalam bidang pertanian berkelanjutan ramah lingkungan yang terintegrasi dengan agroedutourism di pertanian perkotaan.

Selain itu, Desa Nara Kupu telah dikembangkan menjadi pusat pengunjung terbatas untuk agrowisata, memberi makan rusa dan angsa, belajar mandiri di perpustakaan, dan makan sehat di restoran taman Desa Nara Kupu.

Nara Kupu Village juga mengembangkan sistem pasar digital dimana hasil produksi akan dipromosikan melalui pasar digital yang akan menciptakan pasar modern di antara para pemangku kepentingan UMKM, mulai dari pasokan benih ke petani, budidaya organik, pemasaran dan penggabungan Pembeli dari Jakarta dan kota-kota lain menggunakan pemasaran sistem digital yang dirintis dengan nama Kendal Sawangan Sayur dan Kendal Sayur Jogjakarta.

Dalam mengembangkan perusahaannya, Yosep juga mengadakan kursus pelatihan pertanian organik bagi para petani milenial untuk lebih mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pertanian organik masa kini yang dapat mengantarkan petani dan pemangku kepentingan utama sukses untuk mendukung proses pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Yosep mengungkapkan, sistem pertanian NKV menggunakan dua metode, sistem hidroponik dan pertanian terbuka. Produksi pertanian pupuk organik buatan 100% dari sisa tanaman yang dihasilkan NKV, metode budidaya hidroponik menggunakan sistem DFT, pada proses produksi pertanian menggunakan sistem irigasi tetes.

Yosep berharap ke depan NKV dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung proses perubahan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan lahir sebagai salah satu tujuan lulusan SMK Kementerian Pertanian untuk menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian saat ini. (RDS)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button