Lomba Perahu Tradisional Seru dan Lucu di Bengawan Solo Lamongan - WisataHits
Jawa Tengah

Lomba Perahu Tradisional Seru dan Lucu di Bengawan Solo Lamongan

Lomba Perahu Tradisional Seru dan Lucu di Bengawan Solo Lamongan

Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak 30 tim mengikuti lomba perahu tradisional yang digelar pada Minggu (21/8/2022) di Sungai Bengawan Solo, lebih tepatnya di Dusun Jatisari, Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, Lamongan.

Kompetisi ini tidak hanya diikuti oleh pria tetapi juga wanita. Meski demikian, para ibu-ibu yang mengikuti lomba tersebut terlihat sangat pintar mendayung perahu tradisional. Pasalnya, perahu sudah menjadi alat transportasi yang begitu familiar bagi masyarakat di lingkungan desa setempat.

Menurut Kepala Desa Jatirenggo Tri Deasy Kusuma Ning Ayu, lomba perahu tradisional ini digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-77. Setiap kelompok atau tim dayung terdiri dari 4 orang.

“Perahu yang digunakan dalam lomba ini adalah perahu buatan Paralon yang biasa digunakan warga sekitar untuk beraktivitas di Bengawan Solo dan anak-anak sungainya di Lamongan,” kata Kepala Desa Deasy, Minggu (21/8/2022).

Deasy mengatakan lomba perahu ini digelar dengan penuh semangat. Penonton yang menyaksikan pertandingan dari tepi sungai juga terlihat antusias dengan aksi riuh para peserta.

Ketika sinyal untuk memulai perlombaan diberikan, para wanita yang berpartisipasi lebih sering melaju ke pantai daripada mendorong perahu mereka ke depan. Sontak, apapun yang dilakukan para kontestan langsung disambut gelak tawa penonton.

Deasy mengungkapkan ada 30 tim yang bersaing keras untuk menjadi yang pertama mencapai garis finis. Mereka tidak hanya dari desa Jatirenggo tetapi juga dari sejumlah desa lain di Lamongan. “Syarat lomba ini sederhana, perahu dan dayung disediakan panitia, tidak boleh bertabrakan saat mendayung,” jelas Deasy.

Selain itu, Deasy menjelaskan, lomba perahu tradisional ini juga digelar dalam rangka nguri-uri, atau pelestarian budaya. Karena mendayung perahu tradisional merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh warga yang tinggal di sekitar Bengawan Solo dan Bengawan Jero.

Seiring berjalannya waktu, kata Deasy, warga setempat tidak serta merta meninggalkan moda transportasi tradisional ini. Sebaliknya, simpan sebagai simbol wilayah mereka, yang berbatasan langsung dengan sungai. “Itu kearifan lokal. Kami ingin menggali potensi desa karena banyak potensi yang bisa digali di desa ini. Semoga kompetisi bisa diadakan lagi dan lebih besar tahun depan,” harapnya.

Belum cukup, Deasy pun mengaku puas dengan kompetisi balap perahu tersebut. Selain hiburan, juga dapat meredakan kerinduan masyarakat akan hingar bingar perayaan kemerdekaan yang terhambat oleh pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. “Kompetisi ini juga menjadi salah satu ajang promosi desa wisata setelah sempat viral dengan masakan Connggah beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Setelah seluruh peserta memberikan yang terbaik untuk mendayung 100 meter, pemenang juara 1 dan 2 diberikan di akhir kompetisi berperahu tradisional ini. Sedangkan runner-up akan mendapatkan hadiah sebesar 1 juta rupiah,” pungkas Deasy.

Sekedar menyebutkan bahwa lomba balap perahu tradisional ini merupakan salah satu lomba dalam rangka memperingati HUT RI ke-77 yang bisa dibilang unik di Kecamatan Glagah, Lamongan.

Pasalnya, kegiatan ini merupakan satu-satunya kompetisi yang berlangsung dengan spot sungai di Lamongan. Tentunya jika kompetisi ini juga menarik perhatian ribuan warga Lamongan untuk menyaksikan secara langsung di lokasi.[riq/kun]

Source: beritajatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button