LKY imbau pemerintah jangan naikkan harga barang bersubsidi
Harianjogja.com, JOGJA— Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) berharap pemerintah tidak menaikkan harga barang kebutuhan pokok bersubsidi. Pasalnya, harga beberapa kebutuhan pokok akhir-akhir ini mengalami kenaikan.
Senior Advisor LKY Sumono Wibowo mengatakan kenaikan harga sembako bersubsidi akan membebani masyarakat.
Baca lebih lanjut: Maaf! Gudang DIY untuk pembalap yang tidak memiliki trek balap permanen
“Pemerintah harus mengerem dulu, bukan menaikkan harga produk bersubsidi. Seperti BBM bersubsidi atau gas. Masyarakat yang berusia 2,5 tahun ini sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 ini,” kata Sumono, Senin (15/822).
Namun, Sumono juga menyadari beban subsidi pemerintah cukup berat. Pemerintah juga terkena dampak pandemi, sehingga perlu juga meningkatkan kesadaran masyarakat yang tidak mampu untuk tidak menggunakan produk bersubsidi.
“Agar subsidi yang ada benar-benar bisa diterapkan. Maaf untuk kelas menengah ke bawah. Saat ini banyak kebutuhan yang harganya naik,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemuda Ini Ungkap Alasan Buka Wisata di Daerah Terpencil Gunungkidul
Menurut Sumono, kenaikan harga dipengaruhi sejumlah faktor. Ada faktor iklim, lalu distribusi, ada juga faktor psikologis, seperti hari raya keagamaan nasional (HBKN), bisa juga ada kenaikan harga oleh spekulan, atau pengaruh global.
“Seperti masalah tepung terigu ini, karena pengaruh kondisi global. Dalam perang antara Ukraina dan Rusia, dikatakan bahwa mie instan akan meningkat tiga kali lipat, tetapi produsennya sendiri tidak mengonfirmasi bahwa mereka akan menjadi tiga kali lipat. Namun, kondisi harga kebutuhan pokok saat ini memang cukup parah akibat kenaikan sebelumnya,” kata Sumono.
Source: ekbis.harianjogja.com
