Lima Ruang Publik Menarik di Bandung - WisataHits
Jawa Barat

Lima Ruang Publik Menarik di Bandung

JAKARTA – Bandung, salah satu kota di tanah air yang menjadi magnet bagi wisatawan. Ada beberapa destinasi wisata di kota ini. Tidak hanya tempat wisata komersial, pemerintah kota setempat juga terus berbenah untuk menyediakan ruang publik yang nyaman.

Selain mudah diakses karena berada di sekitar pusat kota, beberapa area publik juga dibuka untuk umum secara gratis. Oleh karena itu, keberadaan ruang publik di Kota Bandung dapat menjadi alternatif sebagai tempat rekreasi keluarga.

Dilaporkan oleh DiantaraDi bawah ini adalah rekomendasi tempat umum di Kota Kembang yang menarik untuk dikunjungi keluarga.

Ciko Arena 1

Ruang publik, yang disebut Ciko Arena 1, dibangun di atas tanah bekas kontrol tepi sungai. Terletak di kawasan Situ Otong, Desa Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Lokasi ruang publik berada di kawasan perumahan yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Trans Studio Mall Bandung.

Ciko Arena 1 dibangun di atas lahan seluas 1.376 meter persegi. Situs ini berada tepat di tepi pertemuan anak sungai, Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Pemkot Bandung Maksimalkan Ruang Dengan Tema aquascape yang memiliki ekosistem air tawar yang dipadukan dengan seni dekoratif dari berbagai elemen.

Di Ciko Arena 1 juga terdapat arena sepeda atau pump track yang bisa digunakan oleh anak-anak bersepeda. Selain itu, kawasan di sekitar Situ Otong juga bisa dikunjungi sambil menikmati cerita sejarah terkait penamaan tempat tersebut dengan nama “Situ Otong”.

Dengan menghadirkan fasilitas olahraga dan rekreasi untuk anak-anak, Pemerintah Kota Bandung ingin menjaga Situ Otong dalam kondisi baik.

Taman Lahan Basah Cisurupan

Wetland Park Cisurupan terletak di Jalan Cilengkrang 1, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Sekitar 4 kilometer dari Alun-Alun Ujungbergung merupakan kawasan dataran tinggi di kawasan timur kota Bandung.

Ruang publik ini dirancang untuk menjadi tempat wisata air, menawarkan sudut pandang yang berbeda untuk fotografi dan menyuguhkan udara sejuk penuh dengan pemandangan hijau.

Konsep ruang terbuka hijau dengan suasana pedesaan di Wetland Park Cisurupan cocok bagi masyarakat yang ingin bersantai daripada berwisata ke pusat kota. Ada lebih dari 19 kolam retensi, septic tank kota, rumah kompos dan paviliun kreatif multifungsi di situs ini.

Pasalnya, Taman Sawah Cisurupan juga berfungsi sebagai penampung air saat musim hujan dan menjadi penampung air saat musim kemarau. Oleh karena itu, selain untuk rekreasi, ruang publik juga dapat menjadi sarana edukasi bagi anak-anak untuk memahami pentingnya tindakan pencegahan banjir.

Taman Sepeda Kanhay

Tidak jauh dari Wetland Park Cisurupan, Kota Bandung juga memiliki lahan yang kemudian dijadikan sarana olahraga ekstrim yaitu lintasan sepeda gunung. Ruang publiknya adalah Kanhay Bike Park.

Berdiri pada tahun 2020, destinasi ini terletak di Desa Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, atau sekitar 6 kilometer dari Alun-Alun Ujungberung.

Pembuatan Kanhay Bike Park ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Bandung dengan komunitas bersepeda. Di jalur Kanhay Bike Park, jalur sepeda ditata seperti sepeda gunung dengan jalur bergelombang.

Kanhay Bike Park merupakan salah satu destinasi bagi para pesepeda yang menawarkan pemandangan pemandangan Kota Bandung dengan udara yang sejuk dan area pepohonan yang hijau. Uniknya, nama Kanhay merupakan akronim dari bahasa Sunda kandang hayam yang artinya kandang ayam. Pasalnya, lokasi trek sebenarnya bersebelahan dengan peternakan ayam.

Setelah ekosistem pesepeda ekstrem semakin semarak di Kanhay Bike Park, kini tempat ini juga bisa dijadikan tujuan wisata. Pengunjung dapat pergi ke beberapa sudut foto yang tersedia dengan latar belakang Gunung Manglayang. Fasilitas yang tersedia di ruang publik juga terbilang lengkap, mulai dari toilet, mushola, warung makan dan tempat parkir.

Ruang obrolan Tilu Curug

Salah satu ruang publik yang baru diresmikan pada April 2022 dan memiliki keunikan tersendiri di kota Bandung yaitu Ruang Pengakuan Dosa Curug Tilu. Fasilitas ini memungkinkan masyarakat untuk berbagi pemikiran mereka di ruang terbuka.

Lokasinya cukup mudah dijangkau yaitu di Jalan Sukamulya, Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau sekitar 1,5 kilometer dari Gerbang Tol Pasteur.

Tepian sungai ditata menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk menampung dan mencurahkan isi hati, demikian tempat itu disebut. Caranya: pengunjung bisa menuliskan isi poros di dinding pada titik ini. Namun, ada sejumlah aturan untuk menulis pengaduan, termasuk alat tulis yang hanya bisa digunakan dengan kapur.

Kemudian ada aturan lain yaitu materi tidak boleh provokatif, merendahkan, kasar, memecah belah, kotor dan mengandung SARA. Sistem ventilasi cukup unik untuk menawarkan sudut foto kepada pengunjung.

Cidrian Waterfront

Pada akhir Desember 2021, pemerintah kota Bandung mengubah kawasan padat penduduk di tepi Sungai Cidurian menjadi ruang publik yang disebut Cidurian Waterfront.

Ruang publik tersebut terletak di Desa Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Awalnya kawasan itu cukup kumuh dan ramai dengan bangunan liar, namun kini sudah tertata rapi, ditemani tanaman yang menghiasi aliran Sungai Cidrian.

Lahan sepanjang 1,3 kilometer itu dibuat dan direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Sektor 22 Citarum Harum dan masyarakat sekitar.

Area umum dapat dinikmati untuk bersantai atau sekedar berfoto. Selain tepian sungai yang tertata rapi dengan pagar kayu, miniatur rumah warna-warni di ruang publik ini bisa dijadikan spot foto.

Penataan tersebut dimaksudkan tidak hanya untuk menambah ruang publik bagi masyarakat, tetapi juga untuk mengurangi sampah domestik di Sungai Cidrian. Dengan diterapkannya Open Defecation Free (ODF), Pemerintah Kota Bandung berharap kualitas air di Sungai Cidurian semakin membaik dengan adanya Cidurian Waterfront.

Orang bisa mengunjungi tempat ini pada pagi atau sore hari saat cuaca di Bandung sedang sejuk. Sehingga suasana di sepanjang bantaran sungai dengan rimbunnya pepohonan bisa dinikmati secara gratis.

Source: www.validnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button