Liburan Nataru, Pesanan Bus Wisata Naik 80% - WisataHits
Jawa Timur

Liburan Nataru, Pesanan Bus Wisata Naik 80%

Jelang Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), animo warga Probolinggo untuk berwisata (wisata) meningkat tajam. Hal ini setidaknya terlihat dari peningkatan pemesanan bus wisata di Kota Probolinggo hingga 80% dibandingkan hari biasa.

“Benar, bus wisata di Kota Probolinggo laris manis jelang Natal dan Tahun Baru, hingga 80 persen dibanding hari biasa,” kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Probolinggo Tommy Wahyu Prakoso, Senin malam, 19 Desember 2022.

Lonjakan pemesanan bus wisata, kata Tommy, terlihat sejak Minggu lalu, 18 Desember 2022 hingga awal Januari 2023. Sebagian besar pesanan bus tersebut ditujukan ke sejumlah tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan Malang.

Sebagian besar penyewa bus wisata berasal dari kelompok institusi, disusul perkantoran dan sekolah. “Jumlah bus pariwisata belum kami tambah, karena jumlah bus yang beredar masih bisa melayani pesanan dari warga yang ingin berwisata,” kata pengusaha Perusahaan Otobus (PO) Akas I, Probolinggo.

Sebelumnya, Organda Probolinggo mengeluhkan soal alokasi bahan bakar solar (BBM) untuk bus lintas kota dan lintas provinsi (AKAP). “Sekarang ada kelonggaran dari pemerintah agar bus jarak jauh atau bus AKAP bisa mendapatkan solar yang cukup,” kata mantan anggota DPRD Kota Probolinggo itu.

Tommy juga mengingatkan agar warga yang ingin menyewa bus wisata harus lebih memperhatikan pelayanan yang ditawarkan. “Tolong cek izin trayeknya, apakah adaHalaman rumah Asuransi Jasa Raharja,” ujarnya.

Reservasi hotel di Bromo

Berbeda dengan bus pariwisata yang sebelum Nataru sudah penuh pesanan, hotel-hotel di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, masih sepi pesanan. Dibandingkan tahun 2021 lalu, jumlah pemesanan kamar hotel di kawasan Bromo tahun ini mengalami penurunan.

“Benar, tahun lalu, tiga minggu menjelang tahun baru, okupansi hotel meningkat, pemesanan kamar juga meningkat,” kata Digdoyo P. Djamaluddin, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo.

Yoyok, sapaan akrab Digdoyo Djamaluddin menambahkan, belum ada peningkatan okupansi hotel karena beberapa faktor. Diantaranya, wisatawan yang ingin melihat matahari terbit (sunrise) dibatasi oleh awan dan hujan.

Selain itu, ada kekhawatiran sebagian warga erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak awal Desember 2022 akan mempengaruhi pariwisata yang berdampak pada Gunung Bromo. Sehingga beberapa calon wisatawan mengurungkan niatnya untuk berwisata ke Bromo.

Faktor lainnya, kata Yoyok, akhir Desember 2022 bertepatan dengan Wulan Kapitu (bulan ketujuh) dalam penanggalan suku Tengger. Banyak wisatawan berasumsi bahwa Bromo akan ditutup selama sebulan selama Wulan Kapitu.

Padahal, penutupan kawasan Lautan Pasir (Kaldera) Bromo hanya dilakukan satu hari pada pembukaan Wulan Kapitu (23 Desember 2022) dan satu hari pada penutupan (21 Januari 2023).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button