Liburan Nataru menjadi momen bagi warga Lembang untuk mendapatkan cuan - WisataHits
Jawa Barat

Liburan Nataru menjadi momen bagi warga Lembang untuk mendapatkan cuan

Bandung Barat

Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan destinasi liburan yang digemari wisatawan dari berbagai daerah di setiap musim liburan. Sama halnya saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Wisatawan dari berbagai daerah sudah berdatangan ke Lembang sejak Sabtu (24/12). Kunjungan terus meningkat hingga Senin (26/12/2022), meski belum signifikan.

Kebanyakan wisatawan berasal dari daerah Bandung Raya seperti Bandung, Cimahi, Sumedang. Lalu dari Bogor, Karawang, Jakarta, bahkan dari pulau-pulau terluar seperti pulau Sumatera.

Namun bagi masyarakat yang tinggal di Lembang, momen liburan seperti itu tidak serta merta bisa dinikmati dengan sederet properti wisata yang menjamur bak jamur di seantero Lembang.

Dituturkan Ineu (40), warga Desa Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB. Sebagai penduduk asli Lembang, ia jarang bepergian untuk berlibur.

“Sebenarnya warga Lembang tidak boleh liburan ke sini untuk wisata tapi ke luar (luar Lembang). Namun sebagian besar dari mereka masih melakukan aktivitas seperti biasa detikJabarSenin (26/12/2022).

Momen liburan seperti Natal, Tahun Baru, Lebaran dan liburan panjang lainnya, kata Ineu, sebenarnya merupakan momen bagi warga Lembang untuk meningkatkan perekonomiannya.

“Kalau kemacetan juga kena, itu justru berkah karena bisa mendongkrak perekonomian. Jadi ada penjualan dadakan, lalu ada penawaran lain juga,” kata Ineu.

Sementara itu, Ineu dan warga desa lainnya menghasilkan uang dengan mengatur lalu lintas turis. Karena di daerah mereka terdapat tanjakan ekstrim yang menjadi jalur alternatif dari daerah Lembang menuju Punclut.

Ini disebut Bangkitnya SpongeBob. Sebuah tanjakan ekstrim yang memiliki tingkat kecuraman yang cukup tinggi. Selain itu, karena kontur jalan yang sempit, pengendara perlu ekstra hati-hati dan memiliki keterampilan yang baik agar kendaraan yang dikendarai dapat meratakan lajur.

“Jadi saya dan warga sekitar membantu wisatawan. Soalnya tanjakannya berbahaya, harus bergiliran. Kalau tidak, bisa terjadi kecelakaan,” kata Ineu.

Melalui upaya tersebut, mereka bisa mendapatkan sejumlah uang dari pengendara yang merasa terbantu. Tetapi meskipun mereka tidak memberikan uang, mereka tidak peduli karena ingin membantu turis.

“Lumayan buat jajanan dan kopi. Soalnya tiap hari orang lewat sini. Sabtu dan Minggu kemarin macet parah, kalau enggak bisa macet,” kata Ineu.

Warga setempat lainnya, Syahrul, 27, mengatakan, selain pengatur lalu lintas, ada pemuda yang berperan sebagai pemacu, pengganjal, atau stand in bagi pengendara yang enggan melintasi tanjakan.

“Ada juga yang di atas, soalnya banyak juga yang mau turun dari atas. Nanti kalau Perwis sama-sama di tengah, bisa masuk ke kebun sebelah kiri,” ujar Syahrul.

“Kalau macet banyak, ada penjaga di tengah, kalau tidak bisa naik akan diblokir. Kemudian penumpang diminta turun terlebih dahulu. Jika pengemudi tidak bisa, seseorang dapat menggantikannya,” tambahnya.

Simak video “Situasi Lalu Lintas Lembang Bandung Sore Ini Usai Libur Natal”.
[Gambas:Video 20detik]
(direktori/direktori)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button