Liburan mencari sejarah dan petualangan di Gunung Kunci
RADARSUMEDANG.ID, CITY– Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pusdai Sumedang menggelar kegiatan liburan siswa bertajuk “Liburan” di kawasan wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci, Kamis (14/7.2022).
Salah satu guru pembimbing, Chacha Azhar Kuswara, SPd menjelaskan, kegiatan liburan terdiri dari serangkaian kegiatan, seperti liburan kelas, liburan bahagia dan liburan indah.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengisi liburan siswa SD Pusdai dengan kegiatan yang bermanfaat. Dan belajar lebih banyak tentang nilai-nilai yang tidak mungkin didapat di kelas saja,” jelas Chacha kemarin di sela-sela acara.
Chacha menjelaskan, pemilihan Tahura Gunung Kunci sebagai lokasi kegiatan liburan siswa bertujuan untuk mengenalkan siswa pada warisan sejarah dan budayanya.
“Taman hutan tentu menjadi pilihan karena sarat akan sejarah dan budaya kota Sumedang. Di dalamnya juga ada goa yang menjadi saksi perjuangan rakyat Sumedang untuk merdeka,” jelasnya lagi.
Dengan adanya kegiatan liburan, pihak sekolah berharap dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. “Alhamdulillah, dengan belajar sambil bermain dan berpetualang di Tahura ini, semua siswa senang mengikuti semua acara di sini. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan selanjutnya bermanfaat. Apalagi mengetahui sejarah Sumedang itu sendiri,” jelasnya.
Kegiatan yang diikuti sedikitnya 60 orang yang terdiri dari 50 siswa dan 10 guru ini diawali dengan kegiatan keagamaan di sekolah seperti sholat berjamaah dan sholat dhuha yang merupakan rutinitas sebelum belajar.
Setibanya di Gunung Kunci, seluruh siswa berbaris rapi sambil menyanyikan lagu penyemangat Naik Naik ke Puncak Gunung. Semua orang tampak bahagia dan ceria. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa kelompok siswa ikhwan (laki-laki) dan siswa akhwat (perempuan).
Masing-masing kelompok ini melintasi setiap sudut Gunung Kunci dan harus menyelesaikan tugas saat melewati pos. Seperti Pos Numerasi (berhitung), Pos Tahfidz (menghafal), Pos Ilmiah (IPA) dan Pos Literasi (menulis).
“Kegiatan ini merupakan awal dan semoga kegiatan ini dapat dilakukan di level yang lebih tinggi kedepannya,” tutup Chacha.(*/rik)
Source: sumedang.radarbandung.id
