Liburan akhir tahun, berikut 5 rekomendasi destinasi wisata anti mainstream - WisataHits
Jawa Timur

Liburan akhir tahun, berikut 5 rekomendasi destinasi wisata anti mainstream

TEMPO.CO, jakarta – Destinasi mana yang pertama kali Anda pikirkan untuk menghabiskan liburan akhir tahun di dalam negeri? Kebun binatang atau taman hiburan bisa jadi di bagian atas pikiran Anda karena mudah dijangkau.

Namun, jika ingin liburan akhir tahun yang tidak biasa, cobalah mengunjungi destinasi wisata anti mainstream atau tidak biasa. Destinasi-destinasi tersebut mungkin tidak terpikirkan, tetapi mereka menawarkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan pastinya tidak biasa serta berbeda.

Rekomendasi destinasi wisata anti mainstream

Kawah Putih Raja Tinggi, Simalungun

Dari namanya saja mungkin orang sudah tidak asing lagi. Tapi ini adalah tujuan yang patut dikunjungi ketika Anda datang ke Medan. Tempat ini menawarkan keindahan perpaduan perbukitan kapur putih dengan danau berwarna biru kehijauan. Air danau tersebut berasal dari mata air panas yang ada di sekitar bukit.

Kawasan wisata ini menawarkan suasana yang tenang dan alami, cocok untuk liburan akhir tahun yang santai. Pemandangan alam yang indah ditambah dengan udara yang segar mampu membuat setiap orang yang datang ke sana terpesona.

Lokasinya di Dolok Marawa, Silau Kahean. Ada tiga rute yang biasa dilalui pengunjung untuk sampai ke kawasan ini. Pertama, rute Medan-Lubuk Pakam-Galang-Banun Purba-Dlok Tinggi Raja. Kedua, rute Medan-Lubuk Pakam-Galang-Dlok Tinggi Raja. Dan ketiga, rute Masihul-Nagori Dolok-Dlok Tinggi Raja.

Pantai Pulau Merah, Banyuwangi

Bagi mereka yang mencari suasana pantai, ini adalah pilihan pantai yang mungkin jarang Anda pikirkan. Pantai ini menawarkan panorama sunset berwarna merah.

Warga menikmati sunset di pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur, 8 Januari 2016. ANTARA/Zabur Karuru

Pulau Merah sendiri memiliki pemandangan alam bata merah dan berjarak sekitar 50-100 meter dari bibir pantai. Kabar baiknya akhir tahun adalah waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini untuk melihat matahari terbenam yang merah. Selain mengejar sunset, pengunjung bisa berselancar di pantai ini dan berkemah di area yang disediakan.

Lokasi pantai ini berjarak sekitar 67 kilometer atau 90 menit dari kota Banyuwangi. Akses jalan menuju kawasan ini sudah masuk akal, ditambah petunjuk arah yang jelas untuk memudahkan perjalanan. Jika Anda naik kereta api, stasiun terdekat adalah stasiun Banyuwangi Baru.

Desa Pinggan, Kintamani Bali

Saya rasa Bali tidak boleh dilewatkan sebagai destinasi liburan akhir tahun. Namun ada satu tempat anti mainstream yang bisa menjadi tujuan wisata yaitu Desa Pinggan.

Desa Pinggan, Kintamani, Bali. Tempo/Faira Bagja

Desa ini menawarkan suasana desa khas Bali dengan latar belakang pegunungan yang mempesona. Panorama matahari terbit di desa ini tidak boleh dilewatkan dan wajib diabadikan. Sinar matahari yang biasa muncul sekitar pukul 06.00 WITA menyatu dengan hamparan kabut pegunungan dan hijaunya persawahan.

Lokasi desa ini berada di Kintamani. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 15 menit berkendara dari Denpasar.

Bukit Tanarara, Sumba Timur

Nama bukit ini sempat populer karena syuting film Marlina the Killer in Four Acts di sini. Bukit ini menawarkan savana yang sangat luas dan bisa berubah warna tergantung musim.

Pengunjung yang datang bisa sekedar duduk santai menikmati pemandangan perbukitan dan sejuknya udara. Tempat ini juga tidak terlalu ramai, jadi sangat cocok untuk menenangkan diri dan bersantai di penghujung tahun.

Jarak bukit ini dari Kabupaten Sumba Timur sekitar 19 kilometer. Dari Jakarta, wisatawan harus terbang ke Kupang terlebih dahulu, lalu lanjut ke Waingapu, Sumba Timur.

Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Nama desa ini sudah dikenal sebagai Negeri di Atas Awan dari Indonesia Timur. Akhir tahun mungkin waktu yang tepat untuk berkunjung.

Tujuh bangunan rumah adat Waerebo bernama Mbaru Niang, 28 April 2017. Kampung adat Waerebo terletak di lembah yang diapit oleh beberapa punggung bukit, mengharuskan wisatawan mendaki hingga 7 km menembus hutan selama kurang lebih 4 jam untuk mencapainya. untuk mencapai desa. ANTARA FOTO

Setiap pagi dan sore desa diselimuti kabut membuat pemandangan desa menjadi luar biasa. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat terlibat dalam kehidupan masyarakat desa karena pengunjung biasanya tinggal bersama di rumah-rumah khas mereka. Pengalaman budaya dan keindahan alam menjadi perpaduan sempurna untuk liburan.

Mencapai desa ini cukup menantang. Dari Labuan Bajo, wisatawan masih harus melanjutkan perjalanan dengan menyewa sepeda motor atau mobil. Itinerary adalah Labuan Bajo-Ruteng-Denge dengan waktu tempuh sekitar 5-11 jam tergantung moda transportasi dan rute yang dipilih.

Kelima destinasi ini bisa dibilang sebagai destinasi liburan akhir tahun yang tidak biasa dan menawarkan pengalaman berbeda. Bersenang-senang mempersiapkan liburan Anda.

Baca juga: Simak langkah-langkah persiapan liburan akhir tahun agar nyaman dan hemat

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button