Lestarikan Sungai, Mahasiswa KSM Unisma Ajak Warga Bikin Cincin Ikan - WisataHits
Jawa Timur

Lestarikan Sungai, Mahasiswa KSM Unisma Ajak Warga Bikin Cincin Ikan

Miskin, NU Online Jawa Timur
Maraknya budidaya ikan di saluran air dan sungai di sekitar rumah menjadi salah satu hal yang menarik perhatian warga Dusun Krajan, Desa Giripurno, Kota Batu, Malang. Selain bertujuan untuk memperindah sungai, juga dapat dijadikan sebagai sarana edukasi untuk melestarikan ekosistem sungai bagi warga sekitar.

Calon Mahasiswa Program Sarjana Layanan (KSM) Kelompok 71 Universitas Islam Tematik (Unisma) Malang berinisiatif melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem sungai. Selain itu, mahasiswa KSM ini juga membuat cincin ikan yang dipasang di Sungai Krajan.

Cincin pancing ini dirancang untuk mencegah ikan berenang ke hulu untuk mengurangi jumlah penangkapan ikan ilegal di sungai. Fungsi lain dari cincin ikan ini adalah untuk membantu warga mengumpulkan sampah yang hanyut di sungai, menjaga sungai tetap bersih, jernih, dan enak dipandang.

Spanduk Asli 1

Di sungai-sungai yang ekosistemnya baik, warga akan lebih mudah beternak ikan. Dengan cara ini, warga dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perekonomian Dusun Krajan, Desa Giripurno, Kota Batu, Malang di masa depan. Pelaksanaan sosialisasi dan produksi ikan cincin akan dimulai Rabu hingga Sabtu (24/8/2022-27/8/2022). Sementara itu, Jumat (26/8/2022) pemasangan cincin ikan dilakukan di sungai.

Dusun Krajan, Ketua Kelompok Masyarakat Pemanfaatan Aliran Sungai (KOMPAG) Giripurno, mengatakan cincin pancing ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan efisiensi masyarakat dalam melestarikan ekosistem sungai.

“Saya berterima kasih kepada mahasiswa KSM-T Unisma Grup 71 atas partisipasinya dalam kesadaran warga negara,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi tidak hanya dilakukan pada titik waktu tertentu, tetapi juga di sela-sela kegiatan masyarakat. Mengingat KSM-T mahasiswa Unisma bertepatan pada bulan Agustus yang penuh dengan perayaan kemerdekaan Indonesia, dan kesempatan ini dimanfaatkan mahasiswa untuk menghubungi warga secara langsung.

Spanduk Asli 2

“Padahal sosialisasi langsung dengan cara mendekati warga lebih efektif daripada mengadakan seminar besar yang memakan waktu, tempat dan biaya. Itu tidak berarti orang akan memperhatikan. Warga sekitar akan senang jika kita mahasiswa. “Lebih terbuka dengan warga seperti itu,” kata koordinator KSM-T Unisma Grup 71, Roikhul.

Mahasiswa KSM-T Unisma tidak hanya mewakili pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sungai, tetapi juga menempatkan tong sampah di beberapa sudut desa Giripurno untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air.

Sementara itu, Sekretaris Desa Giripurno Munir Andriono sangat terbuka mendukung dan mengapresiasi pelestarian dan kebersihan ekosistem sungai ini. Adanya program perlindungan ekosistem sungai yang dilakukan oleh mahasiswa KSM-T Unisma akan memberikan dampak positif baik bagi masyarakat maupun pengunjung Desa Giripurno.

Bahkan, program ini bisa membangkitkan julukan “Desa Budaya” yang dikaitkan dengan desa Giripurno. Pada dasarnya kebersihan itu sendiri merupakan budaya yang harus dilestarikan, dan Desa Giripurno sebagai pintu masuk Kota Wisata Batu dapat menjadi contoh yang baik dengan melakukan hal-hal sederhana seperti melestarikan ekosistem sungai.

Penulis: Mahasiswa KSM-T Grup 71 Unisma

Source: jatim.nu.or.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button