Legenda Putri Pukes, Pengantin Cantik Dikutuk Jadi Batu: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Barat

Legenda Putri Pukes, Pengantin Cantik Dikutuk Jadi Batu: Okezone Travel

INDONESIA memiliki banyak legenda menarik di setiap daerah. Salah satunya adalah kisah tragis Putri Pukes yang berubah menjadi batu seketika.

Cerita rakyat ini sangat populer di kalangan masyarakat Aceh khususnya Takengon. Banyak wisatawan yang datang ke Kota Takengon, Aceh hanya untuk mengetahui detail kisah tragis Putri Pukes.

Konon Putri Pukes dikutuk karena durhaka kepada ibunya. Cerita rakyat Putri Pukes sangat populer di Desa Takengon, Mandale, Aceh Tengah.

Banyak orang di luar Aceh yang penasaran dengan bagaimana tragisnya muntahan Putri yang berubah menjadi batu. Kali ini, Okezone akan menceritakan kisah tragis mengapa tubuh Putri Pukes berubah menjadi batu.

Ada banyak versi legenda yang menceritakan nasib tragis Putri Pukes. Namun, Putri Pukes dikutuk oleh ibunya karena melanggar janjinya setelah memutuskan menikah dengan seorang pangeran yang tinggal jauh dari desanya.

Versi lain menyebutkan Putri Pukes dikutuk karena tega menendang ibunya saat sedang salat.

Infografis Gua Putri Pukes

(Gua Putri muntah di Aceh Tengah, Foto: BPCB Aceh)

Namun dari berbagai versi tersebut, ada satu cerita yang paling populer di masyarakat setempat. Konon Putri Pukes dulunya adalah seorang putri dari Kampung Nosar yang sangat cantik. Dia ingin menikahi kekasihnya, Pangeran Mude Suara Kerajaan Bener Meriah.

Hubungan mereka tak mendapat restu dari orang tua Putri Pukes. Karena Putri Pukes adalah anak perempuan satu-satunya dan mereka tidak memiliki anak lagi. Menurut adat Gayo, gadis yang sudah menikah harus tinggal bersama suaminya selamanya.

Putri Pukes kemudian meminta kepada orang tuanya untuk menikah dengan Pangeran Mude Suara. Awalnya, kedua orang tua Putri Pukes merasa berat melepas putri tunggalnya itu. Namun, Putri Pukes begitu gigih memperjuangkan cintanya.

Alhasil, orang tua Putri Pukes akhirnya merestui putri mereka untuk menikah dengan sang pangeran. Pernikahan dapat dilangsungkan dengan satu syarat, yaitu mereka tidak boleh pergi bersama.

Menurut adat setempat, sang pangeran harus terlebih dahulu pergi ke kediaman mereka. Ini diikuti oleh putri yang membawa barang-barang rumah tangga.

Baca juga: Lifebuoy x MNC Peduli mengajak masyarakat berbagi kebaikan dengan donasi rambut, Save the Date!

Singkat cerita, hari dimana Putri Pukes meninggalkan kerajaan pun tiba. Puri Pukes pergi dengan pembantu kerajaan. Sepanjang jalan, Putri Pukes tidak bisa menahan kesedihannya karena harus meninggalkan orang tuanya. Dia merindukan orang tuanya yang sangat membesarkannya.

Sebelum dia meninggalkan kerajaan, ibu Putri Pukes menasihati sang putri bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak boleh melihat ke belakang ketika dia pergi. Dia selalu harus berjalan lurus ke depan menuju kediaman barunya.

Apa mau dikata, tanpa sengaja Putri Pukes malah menengok ke belakang karena memiliki rasa rindu yang sangat mendalam kepada orang tuanya. Badai petir segera datang, diikuti oleh gemuruh guntur.

Infografis Gua Misterius di Indonesia

Putri Pukes, terisak-isak, lalu melaju ke gua. Segera, suhu tubuhnya mulai turun dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tak lama kemudian, seluruh tubuh putri cantik itu berubah menjadi batu.

Bahkan barang-barang rumah tangga yang dibawanya pun tak luput dari kutukan itu, semuanya berubah menjadi batu tanpa terkecuali. Para pelayan yang mencari keberadaan sang putri terkejut bukan kepalang melihat sang putri telah berubah menjadi batu.

Hingga saat ini Gua Pukes sering dikunjungi oleh para wisatawan, bahkan para arkeolog yang ingin mempelajari gua yang konon sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu tersebut.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button