Langsung Mencetak Tangan Prajurit Korban GAM, Mayjen Farid Makruf: Berikan Pelayanan Terbaik
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Peltu Khusnul Abdul Hakim yang lengannya harus diamputasi setelah ditembak mati di Aceh saat perang GAM-RI 2014, akhirnya bisa bernapas lega. Usai bertemu dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf yang melaporkan kondisinya, Tim Kesehatan Kodam Brawijaya langsung bertindak cepat.
Pada Sabtu malam (14/1/2023) proses pengukuran tangan dilakukan oleh Tim Kesdam Brawijaya dengan dukungan Prosthetic Orthotics (OP) dari CV Nurani Medika Lestari. Hal itu dilakukan agar cap tangan palsu tersebut dapat dibawa dengan benar-benar akurat dan nyaman oleh petugas Koramil 0825/01 Banyuwangi.
iklan
Hal itu disampaikan Kepala Kesehatan Kodam V/Brawijaya Kolonel CKM Deddy Firmansyah, Sabtu (14/1/2023) saat dihubungi awak media.
“Maka, pada Sabtu malam, 14 Januari 2023, di rumah Peltu Khusnul Abdul Hakim, tim yang dipimpin Kepala RS Tingkat III Brawijaya, Letkol Dr. Pauline Marwita dengan dukungan aparat Polres Banyuwangi dan ahli ortopedi ortopedi turun tangan melakukan pengukuran untuk mendapatkan detail tekanan tangan. palsu,” kata Deddy.
Dikatakannya, setelah Pangdam Mayjen Farid Makruf memerintahkan mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada Peltu Khusnul, tim Kesdam langsung bertindak sigap untuk melaksanakan perintah Mayjen Farid Makruf tersebut.
“Insya Allah tangan prostetik untuk Peltu Khusnul akan segera dicetak dalam waktu dekat. Itu bisa bertahan hingga delapan tahun. Tangan prostetik berkualitas kami buat sesuai instruksi Pangdam,” ujarnya usai melapor kepada Mayjen Farid Makruf.
Ia juga mengatakan karena kondisi lengannya yang tersisa diamputasi, maka tangan palsu yang akan dicetak itu non elektrik.
Mayjen Farid Makruf meminta pelayanan maksimal bagi Khusnul
Peltu Khusnul terkenal diamputasi lengannya setelah ditembak di Nanggroe Aceh Darusaalam.
Saat itu, anggota Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 500/Sikatan beserta pasukannya terlibat baku tembak dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pimpinan Ishak Daud pada Oktober 2004. Dalam pertempuran di kawasan Alur Rambung, Acah Timur, Khusnul tertembak di tangan kiri dan kanan.
Luka tembak terparah terdapat di pergelangan tangan dan ketiak kanan tembus ke belakang. Jari-jari tangan kanannya tidak bisa diselamatkan lagi setelah perawatan. Infeksinya buruk.
Adapun Peltu Khusnul secara tegas menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas perhatian Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Farid Makruf.
“Saya juga tidak lupa berterima kasih kepada Kakesdam, Karumkit Level III Brawijaya, Polkes Banyuwangi dan timnya yang langsung mencoba mencetak tangan yang salah untuk saya.
terutama untuk Pangdam, Mayjen Farid Makruf,” kata Peltu Khusnul.
Sementara itu, Pangdam Mayjen Farid Makruf yang dihubungi media mengapresiasi kerja cepat Kesdam Brawijaya.
“Sebagai Pangdam V/Brawijaya, saya bertanggung jawab untuk mendengarkan kebutuhan prajurit TNI di jajaran Kodam V/Brawijaya dan memberikan pelayanan yang terbaik. Juga, mereka adalah pengorbanan dalam pengabdiannya kepada negara ini, ”kata Mayjen Farid Makruf.
**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google
Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.
Source: news.google.com