Kunjungan wisatawan meningkat, Yogyakarta naikkan target PAD 7,65 dalam revisi RAPBD 2022 - WisataHits
Yogyakarta

Kunjungan wisatawan meningkat, Yogyakarta naikkan target PAD 7,65 dalam revisi RAPBD 2022

YOGYAKARTA — Pemerintah Kota Yogyakarta menaikkan target pendapatan asli daerah dalam APBD Perubahan 2022 sebesar 7,65 persen dari target APBD saja, di tengah optimisme kondisi ekonomi kota akan membaik pascapandemi.

“Kondisi pandemi semakin parah dan kunjungan wisatawan juga meningkat. Hal ini tentunya akan berkontribusi pada peningkatan opini daerah,” kata Sumadi, Wali Kota Yogyakarta, usai rapat paripurna pengajuan dokumen keuangan rancangan revisi APBD 2022 yang dilansir ANTARA, Jumat, 2 September.

Kota Yogyakarta meningkatkan pendapatan asli daerah sebesar Rp 44,5 miliar dalam rancangan APBD revisi 2022.

Meskipun demikian, alokasi penerimaan remitansi pemerintah pusat turun menjadi Rp6,1 miliar, namun remitansi pemerintah daerah tetap meningkat sebesar Rp21,7 miliar.

Dengan demikian, total pendapatan daerah dalam RAPBN Tahun 2022 untuk Kota Yogyakarta meningkat menjadi Rp 1,76 triliun dari sebelumnya Rp 1,7 triliun.

Salah satu sumber pendapatan daerah adalah pajak daerah. Kota Yogyakarta saat ini mengelola 10 jenis pajak daerah.

Pada akhir Agustus, beberapa pajak daerah bahkan mampu memenuhi target yang ditetapkan, termasuk pajak hotel, yang terealisasi sebesar 107 persen pada Rs 114,1 crore terhadap target Rs 106,2 crore.

Selain itu, realisasi pajak hiburan sudah mencapai 151 persen yaitu Rp 6 miliar dari target Rp 4 miliar, serta pajak air tanah yang bisa direalisasikan 100,7 persen yaitu Rp 2,82 miliar. dari target Rp 2,8 miliar.

“Akhirnya perekonomian di Kota Yogyakarta masih bertumpu pada sektor pariwisata. Semoga pariwisata semakin membaik karena pandemi sudah terkendali,” katanya.

Meski demikian, Sumadi mengatakan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target pendapatan asli daerah tersebut, antara lain melemahnya perekonomian nasional yang dibayangi oleh rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi memicu inflasi.

Sementara itu, salah satu upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan belanja daerah, yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi perekonomian daerah.

“Sesuai arahan pusat, belanja pemerintah harus mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang sempat melambat akibat pandemi. Ada berbagai pembelanjaan yang ditujukan untuk melibatkan UMKM selain pemberdayaan masyarakat, ”katanya.

Dalam rancangan APBD tahun 2022 yang direvisi, belanja daerah meningkat sebesar 11,64 persen atau sebesar Rs 2.087,8 miliar menjadi Rs.2 triliun.

“Ada defisit anggaran antara belanja dan penerimaan, tapi bisa ditutupi dari silpa tahun anggaran sebelumnya,” ujarnya.

Kotamadya Yogyakarta bahkan dapat mengalokasikan anggaran investasi ekuitas Rs.91,4 crore kepada BUMD untuk meningkatkan dan memperluas layanan kepada masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta M. Fursan mengatakan, pengenalan nota keuangan tersebut akan dibahas bersama di tingkat komisi berdasarkan organisasi perangkat daerah terkait.

“Semoga pembahasannya berjalan lancar dan revisi RABPD bisa selesai tepat waktu agar cepat digunakan,” ujarnya.

Source: voi.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button