KUHP Optimistis GIPI DIY tidak akan menurunkan kunjungan wisatawan - WisataHits
Yogyakarta

KUHP Optimistis GIPI DIY tidak akan menurunkan kunjungan wisatawan

Yogyakarta, IDN Times – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup optimistis pengesahan KUHP baru tidak akan mengganggu sektor pariwisata. Sebelumnya pengesahan KUHP dikhawatirkan akan mengguncang dunia pariwisata.

Sebelumnya diketahui sejumlah industri pariwisata DIY, khususnya industri perhotelan, khawatir pengesahan KUHP pasal perzinahan akan mempengaruhi kunjungan tamu. Terutama bagi wisatawan mancanegara.

1. Aturan baru memperjelas aturan yang ada

GIPI DIY optimistis KUHP baru tidak akan mengurangi kunjungan wisatawanIlustrasi kamar hotel (commons.wikimedia.org/jo)

Meski prihatin, Ketua GIPI DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan KUHP sebenarnya memperjelas aturan yang ada. Orang tidak bisa main hakim sendiri.

“Perubahan ini mempertegas dan membatasi mereka yang dapat melakukan tindak pidana terhadap anak dan istri. Penegakan hukum turun tangan. Tidak ada lagi Gropyok yang tidak mampu lagi main hakim sendiri,” kata Bobby, Minggu (12/ 18/2020). /2022).

Baca juga: Boyz II Men Tampil Terbaik di Teladan Music Festival

2. Semua pihak harus dijangkau

GIPI DIY optimistis KUHP baru tidak akan mengurangi kunjungan wisatawanAntrean pengendara sepeda motor melintasi mural kritik sosial “Tolak RUU KUHP” di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (29/9/2019). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Kendati demikian, menurut Bobby, pemerintah harus menyosialisasikan aturan atau hukum pidana ini secara masif. Sehingga tidak ada lagi misinformasi dan memunculkan pro dan kontra.

“Pasti akan berdampak (KUHP) selama pemerintah tidak menyebarluaskan informasi secara masif. Nona, pemerintah tidak melakukan hubungan masyarakat internal dan eksternal. Ini bisa jadi celah bagi kompetitor (negara lain) dan turis kita,” kata Bobby.

3. Membina kerjasama

GIPI DIY optimistis KUHP baru tidak akan mengurangi kunjungan wisatawanCandi Prambanan. (IDN Times/Kartika Suci)

Menurut Bobby, kerja sama merupakan hal terpenting untuk menjaga iklim pariwisata yang baik mengingat kondisi di tengah pandemi COVID-19 dan ancaman rentetan krisis saat ini. Baik industri maupun pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri.

“Yang terpenting adalah menghadapi kondisi saat ini, yaitu menjalin kerja sama. Tidak bisa sendiri, bisa mengintegrasikan kerjasama antara Joglosemar (Jogja Solo Semarang) dengan lingkungan,” kata Bobby.

Baca juga: Aliansi Rakyat untuk Demokrasi Tolak Hukum Pidana Baru

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button