Krisis Logistik Bandung Barat menyimpan tenda bencana dan pengungsian, hanya tersisa kantong jenazah dan APD - WisataHits
Jawa Barat

Krisis Logistik Bandung Barat menyimpan tenda bencana dan pengungsian, hanya tersisa kantong jenazah dan APD

Krisis Logistik Bandung Barat menyimpan tenda bencana dan pengungsian, hanya tersisa kantong jenazah dan APD

Laporan wartawan Tribun Jabar Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami krisis logistik dan hanggar tenda pengungsi untuk dibagikan kepada korban bencana alam.

Saat ini persediaan logistik di Gudang BPBD KBB sudah habis sedangkan hanggar tenda sudah habis karena semuanya disalurkan untuk korban gempa Cianjur beberapa waktu lalu.

Plt Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Amas Winata mengatakan stok logistik seperti makanan siap saji dalam bentuk paket sudah habis dengan logistik lainnya seperti press, mainan bola anak dan lain-lain.

“Perbekalan logistik habis saat tenda penampungan pengungsi di kita (BPBD) kosong. Saat ini kami hanya bisa memperbaiki tenda yang rusak sebagai penggantinya,” ujarnya, Kamis (1/5) di kompleks perkantoran Pemda KBB. 2023).

Baca Juga: Volume Sampah Bandung Barat Meningkat Saat Perayaan Tahun Baru, Obyek Wisata Beri Kontribusi Terbanyak

Bantuan logistik disalurkan untuk korban bencana KBB seperti tanah longsor dan banjir, sedangkan empat tenda yang ada sebelumnya dikirim untuk membantu korban gempa di wilayah Cianjur.

Amas mengatakan empat tenda yang dikirim ke Cianjur kemungkinan akan digunakan cukup lama dan tidak menutup kemungkinan rusak.

“Namun terlepas dari itu, syarat ini merupakan bentuk dukungan terhadap KBB sebagai wilayah tetangga dan sudah menjadi perintah dari Gubernur Jabar,” kata Amas.

Sedangkan pasokan masih cukup banyak, kata Amas, antara lain kantong jenazah, alat pelindung diri (APD) bagi petugas penyemprotan disinfektan, dan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk dibagikan kepada peternak.

Menurutnya, faktor krisis logistik dan tenda pengungsian karena aturan baru yang mengurangi anggaran dan dukungan di BPBD.

“Misalnya bantuan sembako ditiadakan dari bakti sosial, bantuan perumahan dari Perkim, makanya kami berharap bisa bekerja sama dengan Pentahelix untuk tanggap bencana, termasuk dengan swasta dan media,” kata Amas.

Baca Juga: Dashsyat Bencana Banjir oleh Rob Indramayu, Selain rumah warga yang roboh, tempat wisata pun ikut hancur

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button