KPAD: Banyak anak di Kabupaten Bogor yang belum terbentuk karakternya - WisataHits
Jawa Barat

KPAD: Banyak anak di Kabupaten Bogor yang belum terbentuk karakternya

ilustrasi anak-anak. ADALAH

CIBINONG – Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Bogor kembali meraih Penghargaan Kelayakan Anak Kategori Madya pada tahun 2022. Namun predikat tersebut harus mampu mewujudkan karakter ramah anak.

Demikian disampaikan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor, Erwin Suriana. Menurutnya, membesarkan anak dengan baik bukan berarti mereka akan lemah dan bimbang di masa depan.

Namun harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan agar menjadi bangsa yang kuat dan menjaga kepribadian bangsa.

“Saat ini banyak program ramah anak, baik di kota maupun di kabupaten. Saya akan urungkan, selain infrastruktur ramah anak, sekarang kita harus memikirkan bagaimana kita bisa mewujudkannya ramah anak,” kata Erwin Suriana kepada wartawan, Kamis (10/6/2022).

Ia melanjutkan, program ramah anak yang dijalankan beberapa kota dan kabupaten saat ini antara lain pendirian wisata ramah anak, sekolah ramah anak, tempat ibadah ramah anak dan wisata ramah anak.

Mantan Dewan Kesenian Kabupaten Bogor ini menambahkan, masih banyak anak yang belum terbentuk karakter pribadinya, seperti kehilangan rasa hormat kepada orang tua, kurangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua dan penolakan terhadap guru.

Kepribadian yang kurang baik ini tercipta karena pengaruh media elektronik, teknologi dan informasi untuk mengubah perilaku anak.

“Saya pikir apakah itu di rumah atau di rumah, bahkan dalam pengaturan pendidikan formal dan informal atau agama, kemungkinan besar akan ada lebih banyak perawatan pribadi untuk anak-anak,” tambahnya.

Erwin melanjutkan, Akhlak anak harus dibentuk dan dibangun sejak dini, dengan peran penting orang tua adalah mengajarkan anak berbicara dengan baik dan lembut.

“Rasanya jauh dari konflik antara anak-anak itu sendiri dan keluarga mereka, karena itu membutuhkan pembentukan karakter sejak usia dini. Sebenarnya vitamin terbaik itu seperti sikap orang tua terhadap perilakunya sendiri,” jelasnya.

Selain itu, menurut Erwin Suriana, orang tua harus bisa menawarkan ruang komunikasi dan lebih peduli dan perhatian dengan anak agar tidak terjadi hal-hal negatif.

“Banyak anak menjadi korban kekerasan atau pelecehan karena kurangnya perhatian orang tua. Orang tua harus dapat memperhatikan anak-anaknya dan bertanya, misalnya, di mana mereka akan bermain dan dengan siapa mereka akan bermain.

Komisi Perlindungan Anak Kabupaten Bogor akan mengupayakan program pendidikan leluhur dengan turun tangan langsung ke lapangan yang nantinya akan melibatkan lembaga pendidikan dan keagamaan.

“Ke depan, kami akan membuat program parent education agar dapat membentuk karakter anak dan mengubah pola pikir anak menjadi lebih baik,” ujarnya. = YA

Source: pakuanraya.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button