"Kota bau" India menjadi ekspresi kemarahan warga - WisataHits
Jawa Barat

“Kota bau” India menjadi ekspresi kemarahan warga

Warga kota Agra yang marah mengubah nama kompleks perumahan mereka menjadi “area selokan” atau “kota bau” untuk memprotes masalah yang mereka hadapi. Kota di India utara ini merupakan lokasi Taj Mahal, salah satu tujuan wisata dan menarik banyak wisatawan.

Beberapa penduduk Agra menyebut kedua daerah itu sebagai “daerah pembuangan limbah” dan “kota bau” untuk mengatasi beberapa masalah di sana.

Episode terbaru podcast Warga Shahganj dan Jagdishpura mengatakan kepada BBC bahwa jalan yang belum selesai seharusnya sudah selesai beberapa dekade yang lalu tetapi menyebabkan “masalah parah bagi penghuni 28 kompleks perumahan”.

Prashant Sikarwar, 29, seorang pengusaha yang tinggal di salah satu kondominium di dekat jalan yang belum selesai itu, mengatakan jalan yang rusak itu membuat kedua anaknya tidak bisa sekolah saat musim hujan. Anak-anak saya harus bolos sekolah selama beberapa hari,” katanya.

Lanjut membaca:
Berita BBC Indonesia »

Tersangka KDRT Rizky Billar tampil dengan baju tahanan berwarna oranye

Begini Penampakan Tersangka KDRT Rizky Billar dalam Setelan Jas Oranye

Jenazah warga Bogor hanyut terbawa arus Sungai Ciharashas yang ditemukan di DepokSeorang warga Kota Bogor berinisial KM (66) yang terseret arus sungai di Ciharashas, ​​Bogor Selatan ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Depok. penduduk kota…

Mengapa ada stigma negatif terkait masalah kesehatan mental di Indonesia?Stigma negatif ini menjadikan masalah kesehatan mental tabu, bahkan memalukan, di Indonesia.

Apakah di Mataram, Bali juga hujan?BMKG memperkirakan hujan akan turun di sebagian besar kota besar di Indonesia

Kebun labu di Amsterdam jadi atraksi publik – ANTARA NewsHalloween semakin dekat, berbagai dekorasi muncul di jalan-jalan pusat kota Amsterdam, termasuk taman labu, menarik perhatian wisatawan dan masyarakat umum. Berita lainnya:

Investigasi yang mengungkap adopsi ilegal sebelumnya dari Indonesia ke Belanda Episode terakhir Podcast Warga Shahganj dan Jagdishpura mengatakan kepada BBC bahwa jalan yang belum selesai seharusnya diselesaikan beberapa dekade yang lalu, tetapi menyebabkan “masalah serius bagi penghuni 28 kompleks perumahan” mengalir di Ciharashas, ​​Selatan Bogor, ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Depok.Liputan6.ntb.

" Mereka mengatakan hujan deras menyebabkan penyumbatan di banyak tempat. Prashant Sikarwar, 29, seorang pengusaha yang tinggal di salah satu kondominium di dekat jalan yang belum selesai, mengatakan jalan yang rusak membuat kedua anaknya tidak bisa pergi ke sekolah selama musim hujan. “Korban ditemukan di sungai Ciliwung, persis di bawah jembatan Juanda, Kota Depok,” kata Teofilo Patrocinio Freitas, Kepala BPBD Kota Bogor, dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022). “Banjir sangat parah sehingga bus sekolah menolak menggunakan jalan ini saat hujan deras. Sayangnya, Indonesia tidak terkecuali dengan fenomena ini. Anak-anak saya harus bolos sekolah selama beberapa hari,” katanya. Saat itu, hujan deras menyebabkan sungai Ciharashas meluap setinggi 3 meter. “Bahkan untuk ambulans pun sulit untuk masuk dalam keadaan darurat. Baca Juga: Hujan Ringan Akan Turun di Wilayah Mamuju, Manado, dan Kendari.

" Sikarwar mengatakan bahkan saudaranya tidak pernah mengunjungi mereka saat musim hujan karena jalanan tergenang air. BACA JUGA: Sebagai Single Parents, Wanita Palembang Bangkit Dari Stigma Negatif dr. “Kami berulang kali mengeluh bahwa pemerintah daerah tidak pernah melakukan apa pun untuk menyelesaikan pembangunan jalan tersebut,” katanya. Sumber gambar, caption, Warga setempat mengatakan, meski sering mengeluh, pemerintah setempat tidak pernah mengambil tindakan. Hingga akhirnya korban ditemukan hari ini di kawasan Kota Depok. Seorang penjaga toko, Prahlad Singh Chahar, 50, mengatakan banyak sampah berserakan di jalan dan membuat seluruh tempat itu bau. Baca juga “Ada istilah yang artinya gila dalam bahasa Inggris, crazy, dan dalam bahasa Indonesia kadang disebut sebagai insanity atau sesuatu di luar akal manusia yang disebut insanity.” Kualitas udara sangat buruk dan ada juga masalah dengan nyamuk..

Orang-orang dipaksa untuk menjual rumah mereka,” katanya. Dia bilang dia mencoba menjual tokonya untuk pindah ke tempat lain. Ini, kata dr. Warga juga berencana meluncurkan kampanye “No Way Means No Voice”. Dia berkata: “Kami ingin para politisi memperhatikan penderitaan kami dan membantu kami. Masalah kita saat ini diabaikan. Orang menghindari, menjauh, sehingga orang itu tersingkir,” katanya.

" Topik-topik yang berkaitan .

Source: headtopics.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button