Kontra Informasi Hoax, Diskominfo merekrut ratusan relawan KIM - WisataHits
Jawa Timur

Kontra Informasi Hoax, Diskominfo merekrut ratusan relawan KIM

KEPANJEN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang punya cara jitu menghentikan hoaks atau yang dikenal dengan fake news. Yakni dengan memperbanyak jumlah relawan yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Tahun ini saja naik dari semula 53 KIM menjadi 178 KIM. Johan Dwijo Saputro SSos, Kepala Dinas Penerangan Diskominfo Kabupaten Malang, mengatakan kelompok informasi masyarakat tersebar di 178 desa. Karena mereka dibentuk atas perintah kepala desa.

“Selama ini banyak informasi tidak benar yang beredar di masyarakat. Termasuk informasi tentang program kerja yang tidak dikomunikasikan dengan baik,” ujarnya. Karena itu, pembentukan KIM diyakini efektif untuk pengiriman informasi secara top-down atau top-up. Karena termasuk dalam kategori relawan, anggota KIM juga merupakan bagian dari unsur desa. Mulai dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Orari (Organisasi Radio Republik Indonesia), Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), karang taruna, hingga kader Posyandu. “Dari 178 KIM, ada beberapa yang menonjol. Seperti KIM Gubugklakah, Ngijo dan Tunjungtirto.

Bahkan ada yang diberdayakan dalam hal informasi,” jelasnya. Salah satunya, lanjut Johan, KIM menggunakan media informasi secara cuma-cuma atau cuma-cuma. Media sosial (medsos) paling sering digunakan. Namun diakui masih banyak KIM yang perlu disosialisasikan dalam hal literasi digital. Dan itu, menurutnya, merupakan tantangan tersendiri. “Kami akan terus memberikan pembinaan dan pelatihan ke depan.

Terutama untuk konten digital,” ujarnya. Perlu diketahui, jumlah desa di Kabupaten Malang mencapai 378. Jika 178 diantaranya sudah mendirikan KIM, masih tersisa 200 desa. “Tahun depan akan kita perkuat agar KIM semakin banyak. Dengan begitu akses informasi yang perlu diterima atau disampaikan benar-benar akurat,” ujar Johan. (ya Tidak)

KEPANJEN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang punya cara jitu menghentikan hoaks atau yang dikenal dengan fake news. Yakni dengan memperbanyak jumlah relawan yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Tahun ini saja naik dari semula 53 KIM menjadi 178 KIM. Johan Dwijo Saputro SSos, Kepala Dinas Penerangan Diskominfo Kabupaten Malang, mengatakan kelompok informasi masyarakat tersebar di 178 desa. Karena mereka dibentuk atas perintah kepala desa.

“Selama ini banyak informasi tidak benar yang beredar di masyarakat. Termasuk informasi tentang program kerja yang tidak dikomunikasikan dengan baik,” ujarnya. Karena itu, pembentukan KIM diyakini efektif untuk pengiriman informasi secara top-down atau top-up. Karena termasuk dalam kategori relawan, anggota KIM juga merupakan bagian dari unsur desa. Mulai dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Orari (Organisasi Radio Republik Indonesia), Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), karang taruna, hingga kader Posyandu. “Dari 178 KIM, ada beberapa yang menonjol. Seperti KIM Gubugklakah, Ngijo dan Tunjungtirto.

Bahkan ada yang diberdayakan dalam hal informasi,” jelasnya. Salah satunya, lanjut Johan, KIM menggunakan media informasi secara cuma-cuma atau cuma-cuma. Media sosial (medsos) paling sering digunakan. Namun diakui masih banyak KIM yang perlu disosialisasikan dalam hal literasi digital. Dan itu, menurutnya, merupakan tantangan tersendiri. “Kami akan terus memberikan pembinaan dan pelatihan ke depannya.

Terutama untuk konten digital,” ujarnya. Perlu diketahui, jumlah desa di Kabupaten Malang mencapai 378. Jika 178 diantaranya sudah mendirikan KIM, masih tersisa 200 desa. “Tahun depan akan kita perkuat agar KIM semakin banyak. Dengan begitu akses informasi yang perlu diterima atau disampaikan benar-benar akurat,” kata Johan. (ya Tidak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button