Konsep urban farming di Ternate resmi diluncurkan - WisataHits
Jawa Timur

Konsep urban farming di Ternate resmi diluncurkan

TERNATE, OT – Walikota Ternate M. Tauhid Soleman meresmikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Proyek Perubahan (PKN) Kelas XII Tahun 2022 di Desa Loto, Kota Ternate pada Sabtu (179/2022).

Proyek perubahan dengan inovasi “Percepatan Kemandirian Petani Hortikultura Melalui Urban Farming” ini merupakan ide dari Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate (Distan), Thamrin Marsaoly yang saat ini sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). ) Tingkat 2022 XII di Provinsi Jawa Timur.

Turut hadir pada peluncuran siaran percontohan inovasi secara langsung dari RRI Stasiun Ternate, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Kepala BMKG Ternate, Kepala RRI Stasiun Ternate, Kepala TP-PKK Kota Ternate, Perwakilan BKPSDM Provinsi Timur Pejabat Jawa, Tingkat II, III dan IV sebagai bagian dari Pemerintah Kota Ternate, serta ratusan petani Kota Ternate.

.

Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate (Kadistan), Thamrin Marsaoly saat menyampaikan laporannya mengatakan, inovasi yang digagas ini akan mengantarkan era baru bagi petani, khususnya di perkotaan.

Menurutnya, inovasi untuk mempercepat kemandirian hortikultura melalui urban farming tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani perkotaan.

“Alhamdulillah masyarakat atau petani sudah mulai melakukan kegiatan budidaya berupa tomat, cabai, terong dan beberapa tanaman pangan lainnya yang cukup mencukupi dalam skala besar yang otomatis dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskannya, konsep urban farming hortikultura juga menjadi bagian terpenting dari upaya pemenuhan ketersediaan pangan rumah tangga perkotaan.

Thamrin menambahkan, kawasan yang saat ini digunakan untuk skema urban farming juga digunakan sebagai konsep agrowisata, sehingga diperlukan kerjasama lintas sektor, termasuk dinas pariwisata Ternate.

“Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Ternate juga menjadi bagian terpenting untuk mencoba memfasilitasi berbagai fasilitas pendukung kawasan wisata hortikultura perkotaan. Pariwisata akan menawarkan konsep pariwisata sedangkan Distan akan menerapkan konsep pertanian,” jelas Thamrin.

.

Melalui kerja sama kedua instansi ini, pariwisata bertugas membangun pagar dan gajebo untuk meningkatkan perekonomian dan sistem gubuk pertanian, sedangkan Kementerian Pertanian bertugas membangun sistem pertanian.

“Sehingga kawasan agrowisata ini menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin berlibur di dekat tempat tersebut. Bisa mampir sebentar untuk membeli hasil panen petani kecil-kecilan agar bisa menopang perekonomian masyarakat sekitar,” jelasnya.

(Tim)

Source: indotimur.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button