Komitmen Jogjakarta Menjadi Destinasi Wisata yang Bertanggung Jawab • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharja mengatakan Jogjakarta siap menyambut wisatawan. Apalagi saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Ia juga memastikan Jogjakarta siap menjadi pariwisata yang bertanggung jawab atau tujuan wisata yang bertanggung jawab. Untuk mewujudkannya diperlukan keterlibatan berbagai pihak lainnya. Bahkan sampai level terendah.

Singgih mencontohkan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian. Tugasnya adalah mendisiplinkan dan melatih pengelola tempat parkir. Pasalnya, setiap tahun berulang kali terjadi keluhan masyarakat soal tarif parkir yang tidak sesuai.

“Tidak ada yang salah, semuanya harus sesuai aturan. Kalau parkir sudah resmi pasti akan sesuai dengan peraturan. Tapi untuk yang non-resmi akan kami dorong izin dan sebagainya. Jadi kita tidak bisa seenaknya menetapkan tarif parkir,” jelasnya, Senin (28/11).

Selain itu, menurut Singgih, keramahan juga menjadi poin penting. Terutama dalam implementasi Jogjakarta sebagai tujuan wisata yang bertanggung jawab. Baik dari segi pelayanan restoran, hotel maupun transportasi.

“Sering ada komplain dari pesepeda yang marah karena turis tidak jadi beli, itu harus kita klarifikasi. Ini sebenarnya cukup sederhana. Ini adalah gerakan umum yang sejalan dengan budaya Jawa yang sangat santun dan gapyak,” ujarnya.

Senada dengan Singgih, Bobby Ardiyanto, Ketua DIJ Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), mengatakan penting untuk bekerja sama dengan sektor lain. Salah satunya adalah kesehatan.

Menurutnya, sebagai destinasi wisata yang bertanggung jawab, Jogjakarta harus bisa menjamin keamanan wisatawan. Dalam keadaan darurat, fasilitas kesehatan pertama yang paling dekat dengan tempat wisata.

“Bagaimana jika ada darurat kesehatan? Fasilitas kesehatan terdekat pertama harus peka,” katanya.

Selain bidang kesehatan, juga dilakukan kerjasama dengan BPBD di masing-masing kotamadya. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan melakukan tindakan pencegahan bencana. Untuk membangun rasa aman dan semangat bagi wisatawan,

“Kita harus bertanggung jawab kepada tamu kita. Bagaimana wisatawan yang datang memitigasi hal tersebut? Itu menjadi bagian dari BPBD. Hal ini untuk membangun kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata dan nilai jual. Apakah Anda ingin bepergian dengan aman di Jogjakarta, ”katanya. (isa/dwi)

Source: news.google.com