KLHK Kumpulkan 80 Perwakilan untuk Bahas Rencana Biospeksi Gunung Salak - WisataHits
Jawa Barat

KLHK Kumpulkan 80 Perwakilan untuk Bahas Rencana Biospeksi Gunung Salak

Bogor, Jawa Barat (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumpulkan 80 perwakilan dari pemerintah daerah, BUMN, perguruan tinggi, swasta, dan asosiasi jurnalis untuk membahas rencana pengembangan bioprospecting dan ekowisata di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS). ) daerah, Jawa Barat.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Spesies dan Genetika, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, dalam sambutannya saat lokakarya model perencanaan ekonomi berkelanjutan melalui bioprospeksi ekowisata TNGHS di Bogor, Barat Java, Kamis, mengatakan potensi bioprospeksi dan ekowisata di Gunung Salak sangat besar sehingga harus diwujudkan.

“Indonesia sangat kaya keanekaragaman hayati dan keindahan alamnya yang sangat menarik, yang masih terjaga dengan baik di cagar alam. Dengan luas kawasan lindung sekitar 27 juta hektar, Indonesia memiliki potensi bentang alam dan sumber daya genetik yang sangat tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Jemaah Haji yang Hilang di Gunung Salak Sukabumi

Indra mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan oleh BTNGHS bekerjasama dengan Bogor Natur Indonesia (BNGi) dengan tujuan membangun komitmen para pihak untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui bioprospecting dan ekowisata di kawasan lindung berbasis kawasan. pengembangan Mampu.

Dikatakannya, hadir dalam diskusi ini antara lain PT Kimia Farma, Pemkab Bogor, Pemkot Bogor, Pemkab Sukabumi, Pemkot Sukabumi dan Pemkab Lebak, PT Antam, PT Star Energy Geothermal Salak dan PT Indonesia Power.

Kemudian pengusaha wisata alam di TNGHS, IPB University, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Nusa Bangsa, Universitas Pakuan, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, LSM seperti Botanica, Kiara Foundation, PAKSI EXTRASS dan Absolute Indonesia, serta media massa yang terdiri dari Forest Digest dan Asosiasi Jurnalis Lingkungan.

Indra menjelaskan, di BTNGHS, kawasan pegunungan yang sangat unik dan langka, terdapat ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, serta budaya dan kearifan masyarakat yang sangat kental.

Baca Juga: Setengah Ton Sampah Berat di Gunung Salak Akan Dibersihkan

“Pembicaraan dengan seluruh lapisan masyarakat akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan kawasan pegunungan ke depan, yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan,” ujarnya.

Di kawasan BTNGHS juga merupakan tangki air alami untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat kota dan pedesaan sekitarnya, termasuk berfungsi sebagai hutan obat atau penyembuhan hutan yang semakin populer di masyarakat.

Selain itu, terdapat potensi sumber daya panas bumi, tambang emas, perkebunan, kegiatan wisata dan tanaman obat yang merupakan sumber ekonomi berkelanjutan sesuai dengan prinsip konservasi keanekaragaman hayati dan kearifan masyarakat setempat.

Lokasinya sangat strategis dan mudah diakses, serta berkembangnya jaringan transportasi di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Lebak, Kota Bogor dan Kota Sukabumi, sehingga kawasan ini berpotensi untuk dikembangkan dan dibangun untuk bioprospecting dan eco- kegiatan pariwisata sekaligus Model untuk pengembangan ekosistem.

Baca Juga: Aktivitas Gempa Gunung Salak Masih Normal

Selain Gunung Salak, kata dia, beberapa hasil penelitian bersama di kawasan konservasi telah memberikan informasi positif untuk bioprospecting, antara lain mikroba yang bermanfaat bagi pertanian di Taman Nasional Gunung Ciremai, tanaman yang terdapat di Taman Nasional Gunung Merapi yang mengandung antioksidan, di Taman Nasional Gunung Rinjani. Park menemukan jamur morel yang berkhasiat menyehatkan dengan harga mahal, dan di BBKSDA NTT, ditemukan spons yang mengandung zat anti kanker dan obat alzheimer.

“Jika ini dikembangkan bersama dengan pihak-pihak yang berkompeten, harapan kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan asli daerah dan devisa negara dengan tetap menjaga kelestarian fungsi ekologis,” ujarnya.

Source: megapolitan.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button