Kisah sejarah dan perjodohan di Taman Gua Sunyaragi Cirebon - WisataHits
Yogyakarta

Kisah sejarah dan perjodohan di Taman Gua Sunyaragi Cirebon

Kisah sejarah dan perjodohan di Taman Gua Sunyaragi Cirebon

Cirebon

Taman Gua Sunyaragi merupakan salah satu peninggalan Keraton Cirebon. Peninggalan sejarah berusia ratusan tahun ini masih dipertahankan dan difungsikan sebagai objek wisata.

Kepala Seksi Pemandu Taman Gua Sunyaragi, Jaja Sudrajat mengatakan, situs bersejarah ini pertama kali dibangun pada tahun 1586 M dan mulai digunakan pada tahun 1596 M. Material yang digunakan sebagai bahan konstruksi hampir 60 persen karang.

“Sudah ada dua arsitek hebat yang menguasai pembangunan Goa Sunyaragi. Yang pertama Panembahan Losari dan yang kedua Raden Sepat,” kata Jajat dalam perbincangan dengan detikJabar baru-baru ini di Cirebon.

“Dan pada gambar, batu yang digunakan sebagai bahan penyusun utama Gua Sunyaragi diambil dari daerah Gunung Kidul (Yogyakarta),” tambahnya.

Ia menjelaskan Taman Air Goa Sunyaragi awalnya bernama Taman Panyepi Ing Raga Kaputren yang pada saat itu berfungsi sebagai taman bermain dan tempat itikaf bagi putra-putri keluarga Keraton Cirebon.

“Yang kita kenal saat ini adalah Goa Sunyaragi yang bernama asli Taman Kaputren Panyepi Ing Raga. Taman Kaputren berarti tempat bermain anak-anak Keraton Cirebon. Panyepi Ing Raga, sebaliknya, karena ini Islam, bisa diartikan sebagai Itikaf,” ujarnya.

Di dalam Taman Gua Sunyaragi sendiri terdapat beberapa bangunan yang memiliki nama dan fungsinya masing-masing. Beberapa bangunan tersebut adalah Gua Penjaga, Gua Simanyang, Mande Beling, Gua Pawon dan lain-lain.

Menurut Jajat, goa pengiring itu dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan para pengawal Keraton Cirebon. Kemudian Goa Simanyang berfungsi sebagai pos pengawasan atau pos jaga.

Berikutnya adalah Mande Beling yang pada saat itu menjadi tumpuan para petinggi keraton untuk memberikan nasehat. Kemudian Gua Pawon. Sebelumnya, tempat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan perbekalan bagi keluarga Keraton yang hendak menginap di Taman Gua Sunyaragi.

Selain tempat yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa tempat lain di Taman Gua Sunyaragi yang memiliki nama dan fungsinya masing-masing.

Cerita Perjodohan di Taman Air Gua Sunyaragi

Selain sebagai taman bermain dan tempat itikaf bagi putra putri keluarga Keraton, Taman Panyepi Ing Raga Kaputren atau yang kini dikenal dengan nama Taman Air Goa Sunyaragi dulunya merupakan tempat perjodohan.

Dulu, kata Jajat, keluarga Keraton Cirebon kerap memboyong putra-putrinya untuk dijodohkan di Taman Gua Sunyaragi.

“Misalnya, si A punya anak laki-laki dan si B punya anak perempuan yang ingin dipertemukan. Biasanya mereka mengajak anaknya ke Taman Gua Sunyaragi untuk bertemu agar bisa saling mengenal,” ujarnya.

Hanya saja, ada beberapa tahapan proses yang harus dilalui dengan perjodohan yang dilakukan keluarga Keraton Cirebon. Dalam hal ini, setiap putra dan putri yang dipertemukan terlebih dahulu diuji atau diuji ilmu agamanya.

“Putra-putri yang dipertemukan itu sama-sama diuji dulu atau diuji ilmu agamanya. Itu salah satu proses yang harus dilalui,” kata Jajat.

(tei/tei)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button