Kisah perempuan dari Pasar Seluma Bengkulu ke Jakarta mencari bantuan melawan perusahaan pertambangan bisnis kecepatan - WisataHits
Jawa Barat

Kisah perempuan dari Pasar Seluma Bengkulu ke Jakarta mencari bantuan melawan perusahaan pertambangan bisnis kecepatan

Kisah Perempuan dari Pasar Seluma Bengkulu ke Jakarta Mencari Bantuan Terhadap Perusahaan Tambang Nasional TempoBisnis

Puluhan perempuan dari Desa Pasar Seluma, Bengkulu, mendesak pemerintah mencabut izin usaha pertambangan (IUP) PT Faminglevto Bakti Abadi.

TEMPO.Kamis, 6 Oktober 2022 18:10 WIB Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menggunting pita peresmian jalan penghubung antara Desa Tiga di Kecamatan Susut dan Desa Penglipuran di Desa Kubu Kabupaten Bangli (Dok Humas). INFRASTRUKTUR JALAN BANGLI, Bali (ANTARA) – Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta pada Kamis meresmikan jalan penghubung antara dua desa, yakni Desa Tiga di Kecamatan Susut dan Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, pejabat Kementerian Pariwisata dan Kreatif Ekonomi, Direktur Destination Governance, Indra Ni Tua, mengatakan Indonesia yang berstatus ring of fire sebenarnya adalah portofolio produk yang paling khas. Kamis, 6 Oktober 2022 | 13:40 WIB Dibagikan : KompasTV Jawa Tengah GROBOGAN, KOMPAS.

CO, Jakarta – PT Faminglevto Bakti Abadi dan sejumlah perusahaan tambang lainnya saat ini tengah beroperasi dan berencana mengoperasikan tambang pasir dan besi di pasar Seluma. “Kami mengadukan nasib kami di DKI Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang ada di desa kami, Desa Pasar Seluma. “Infrastruktur jalan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kemajuan dan pembangunan suatu desa. Tambang Faminglevto Bakti Abadi yang membuat kami resah saat ini,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Pengurus Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022. Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menyadari bahwa kegiatan ini harus berkelanjutan. Desa Wisata di Kampung Patimburak dan Kampung Ugar, Kecamatan Kokas, Fakfak. Dikatakannya, sejak tahun 1973, Kepala Desa Pasar Seluma menentang pengambilan sampel pasir besi di wilayahnya, mengatakan jalan penghubung antara kedua desa tersebut memiliki sejarah panjang bagi warga setempat, dan beberapa waktu lalu jalan ini rusak sehingga menyebabkan Akan sulit, tetapi sekarang jalannya sangat bagus dan memenuhi standar saat ini. Pada 2010, PT Farminglevto Bakti Abadi memasuki pasar Seluma hingga akhirnya konflik dengan warga menewaskan enam orang warga Desa Pasar Seluma. “Berkesempatan untuk mengajar pagi dan sore hari di MTS Hidayatullah.

Baca Juga: Aktivis Nilai Putusan UU Minerba MK Dorong Kepentingan Oligarki Tambang Tragedi itu mendorong Novika dan rekan-rekannya menindak. Pemerintah Kabupaten Bangli juga menganggarkan infrastruktur perbaikan jalan pada tahun 2023. Bagaimana ilmu dan sifatnya bisa dieksekusi secara ilmiah sehingga bisa kita implementasikan,” kata Indra saat FGD belum lama ini. Suami dan anak, katanya, mendukung perempuan melawan kekerasan dari perusahaan tambang bisa membantu kami,” kata Novika. Novika memberikan sejumlah alasan warga menginginkan PT Faminglevto Bhakti Abadi hengkang dari desa tersebut.

Pertama, perusahaan telah menghancurkan mata pencaharian warga. Kegiatan penambangan diyakini masih terus merusak alam, khususnya wilayah Desa Pasar Seluma yang merupakan kawasan rawan bencana.Kedua, lahan yang dikuasai PT Faminglevto terletak di tempat keramat kota pasar Seluma, yakni Muara Buluan. Muara Buluan merupakan tempat bersejarah bagi masyarakat Pasar Seluma karena merupakan tempat bertemunya nenek moyang warga Pasar Seluma dan suku-suku lainnya.

Novika mengatakan, mayoritas warga pasar Seluma adalah nelayan pinggiran, yakni para pencari ikan yang menggunakan tabung sebagai pelampung. Getaran tanah akibat operasi tambang akan menyulitkan nelayan untuk menangkap ikan dan hasil laut seperti kerang. Novika bertekad untuk terus menolak bisnis pertambangan di pasar Seluma karena tidak ingin mata pencaharian dan adat masyarakat terganggu. “Tidak mungkin kita akan membiarkannya pergi, kita akan menentangnya,” katanya. “Tapi namanya juga PT mungkin karena dia punya uang sehingga mereka memiliki posisi yang kuat.

Saat dimintai konfirmasi terkait aksi ranjau yang diprotes warga sekitar, Humas PT Faminglevto Bakti Abadi Dadi Supriatno memberikan tanggapan singkat. RIANI SANUSI PUTRI Baca Juga: Nilai Aktivis Putusan MK UU Minerba Dorong Kepentingan Oligarki Tambang Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.

Lanjut membaca:
tempo.co »

KSAD Buka Suara Viral Prajurit TNI Tendang Pendukung Arema di Tragedi Kanjuruhan

KSA Dudung juga menunggu hasil kerja TGPF untuk menyelidiki penyebab tragedi itu. Baca Selengkapnya >>

Bupati Bangli meresmikan jalan penghubung antar kecamatanBupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta meresmikan jalan penghubung antara dua desa, yakni Desa Tiga di Kecamatan Susut dan Desa Penglipuran di…

Minimalkan bencana di desa wisata, Kemenparekraf lakukan iniKementerian Pariwisata dan Industri Kreatif melakukan Focus Group Discussion (FGD) Health, Safety and Environment (HSE) dan Deteksi Risiko Bencana di Desa Wisata.

Anggota TNI mengajar pelajaran agama di desaAnggota Babinsa Koramil Tegowanu, Kabupaten Grobogan tidak hanya berjuang untuk negara tetapi juga membantu mengajarkan ilmu agama.

BPBD Bantul tingkatkan posko tanggap darurat banjir dan longsor di 29 desa |Republika OnlineCuaca hujan sekarang dapat diperkirakan pada jam berapa.

Sebuah mobil rusak ditabrak KA Pangrango, Sukabumi Bogor, di desa Karang TengahSaat kejadian, mobil yang dikemudikan pengemudi tiba-tiba melintasi rel kereta api.

Bentuk karakter anak, Babinsa mengajarkan pelajaran agamaPenanggung jawab pertahanan dan keamanan adalah Sertu Yoto di Desa Tunjungharjo, Kecamatan Tegowanu. Besar

TEMPO.Kamis, 6 Oktober 2022 18:10 WIB Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menggunting pita peresmian jalan penghubung antara Desa Tiga di Kecamatan Susut dan Desa Penglipuran di Desa Kubu Kabupaten Bangli (Dok Humas). INFRASTRUKTUR JALAN BANGLI, Bali (ANTARA) – Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta pada Kamis meresmikan jalan penghubung antara dua desa, yakni Desa Tiga di Kecamatan Susut dan Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, pejabat Kementerian Pariwisata dan Kreatif Ekonomi, Direktur Destination Governance, Indra Ni Tua, mengatakan Indonesia yang berstatus ring of fire sebenarnya adalah portofolio produk yang paling khas. Kamis, 6 Oktober 2022 | 13:40 WIB Dibagikan : KompasTV Jawa Tengah GROBOGAN, KOMPAS.

CO, Jakarta – PT Faminglevto Bakti Abadi dan sejumlah perusahaan tambang lainnya saat ini tengah beroperasi dan berencana mengoperasikan tambang pasir dan besi di pasar Seluma. “Kami mengadukan nasib kami di DKI Jakarta untuk menyelesaikan masalah yang ada di desa kami, Desa Pasar Seluma. “Infrastruktur jalan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kemajuan dan pembangunan suatu desa. Tambang Faminglevto Bakti Abadi yang membuat kami resah saat ini,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Pengurus Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022. Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menyadari bahwa kegiatan ini harus berkelanjutan. Desa Wisata di Kampung Patimburak dan Kampung Ugar, Kecamatan Kokas, Fakfak. Dikatakannya, sejak tahun 1973, Kepala Desa Pasar Seluma menentang pengambilan sampel pasir besi di wilayahnya, mengatakan jalan penghubung antara kedua desa tersebut memiliki sejarah panjang bagi warga setempat, dan beberapa waktu lalu jalan ini rusak sehingga menyebabkan Akan sulit, tetapi sekarang jalannya sangat bagus dan memenuhi standar saat ini. Pada 2010, PT Farminglevto Bakti Abadi memasuki pasar Seluma hingga akhirnya konflik dengan warga menewaskan enam orang warga Desa Pasar Seluma. “Berkesempatan untuk mengajar pagi dan sore hari di MTS Hidayatullah.

Baca Juga: Aktivis Nilai Putusan UU Minerba MK Dorong Kepentingan Oligarki Tambang Tragedi itu mendorong Novika dan rekan-rekannya menindak. Pemerintah Kabupaten Bangli juga menganggarkan infrastruktur perbaikan jalan pada tahun 2023. Bagaimana ilmu dan sifatnya bisa dieksekusi secara ilmiah sehingga bisa kita implementasikan,” kata Indra saat FGD belum lama ini. Suami dan anak, katanya, mendukung perempuan melawan kekerasan dari perusahaan tambang bisa membantu kami,” kata Novika. Novika memberikan sejumlah alasan warga menginginkan PT Faminglevto Bhakti Abadi hengkang dari desa tersebut.

Pertama, perusahaan telah menghancurkan mata pencaharian warga. Kegiatan penambangan diyakini masih terus merusak alam, khususnya wilayah Desa Pasar Seluma yang merupakan kawasan rawan bencana.Kedua, lahan yang dikuasai PT Faminglevto terletak di tempat keramat kota pasar Seluma, yakni Muara Buluan. Muara Buluan merupakan tempat bersejarah bagi masyarakat Pasar Seluma karena merupakan tempat bertemunya nenek moyang warga Pasar Seluma dan suku-suku lainnya.

Novika mengatakan, mayoritas warga pasar Seluma adalah nelayan pinggiran, yakni para pencari ikan yang menggunakan tabung sebagai pelampung. Getaran tanah akibat operasi tambang akan menyulitkan nelayan untuk menangkap ikan dan hasil laut seperti kerang. Novika bertekad untuk terus menolak bisnis pertambangan di pasar Seluma karena tidak ingin mata pencaharian dan adat masyarakat terganggu. "Kita tidak bisa membiarkannya pergi, kita akan melawan" dia berkata. “Tapi namanya juga PT mungkin karena dia punya uang sehingga mereka memiliki posisi yang kuat.

Saat dimintai konfirmasi terkait aksi ranjau yang diprotes warga sekitar, Humas PT Faminglevto Bakti Abadi Dadi Supriatno memberikan tanggapan singkat. RIANI SANUSI PUTRI Baca Juga: Nilai Aktivis Putusan MK UU Minerba Dorong Kepentingan Oligarki Tambang Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.

Source: headtopics.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button