Kisah mantan narapidana teroris yang berjihad melalui aksi menambal lubang di Jalur Cinomati, Bantul - WisataHits
Yogyakarta

Kisah mantan narapidana teroris yang berjihad melalui aksi menambal lubang di Jalur Cinomati, Bantul

TRIBUNJOGJA.COM – Seorang pria jangkung dengan rambut panjang dikuncir tampak sibuk membawa batu untuk menambal lubang di Jalur Cinomati Pleret-Pathuk, Bantul.

Kemudian dia menumpahkan campuran semen dan meratakannya. Matanya tertuju pada setiap sudut jalan, mencari lubang menganga.

Hujan deras tak membuatnya berhenti. Ada topi hutan dengan gambar merah putih yang melindungi kepalanya dari hujan.

Namanya Marianto. Ia adalah mantan narapidana teroris (Napiter) yang ditangkap Densus 88 karena membangun bom dan jaringan teroris.

Kini warga asli Bantu ini telah menyatakan mundur dari jaringan teror dan memulai hidup baru dalam cinta tanah air dan bangsa Indonesia.

“Pak Ali menelepon saya dan mengatakan jika Anda ingin kegiatan sosial untuk menambal lubang di jalur Cinomati. Tanpa berpikir dua kali, saya akan mengikutinya,” katanya.

Pak Ali yang dimaksud Maryanto adalah Ipda Nur Ali Suwandi, anggota Polda Yogyakarta dan pengurus Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai.

Maryanto (paling kiri), mantan napi teroris (Napiter) antusias menambal lubang di Pendakian Cinomati, BantulMaryanto (paling kiri), mantan narapidana teroris (Napiter) yang gemar menambal lubang di lereng Cinomati, Bantul (ist).

Ipda Ali sering mengajak Maryanto untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. Mulai dari pengobatan, pembagian sembako, pembangunan masjid dan lain-lain.

Hari itu, Kamis 13 Oktober 2022, Maryanto bergabung dengan Ipda Ali dan masyarakat sekitar untuk menambal lubang di tanjakan Jalur Cinomati.

Memang banyak lubang di jalan yang menjadi jalur alternatif masyarakat menuju Gunungkidul dan kawasan wisata Pegunungan Imogiri.

Lubang ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan karena medannya berupa tanjakan yang sangat curam dan sempit

“Saya percaya bahwa menambal jalan ini adalah bentuk jihad. Hanya menghilangkan duri di jalan ibadah, ditambah menambal lubang yang bisa menyelamatkan orang,” ujarnya tegas.

Bahkan pada hari ini, Maryanto rela keluar dari warung tempatnya berjualan bakso sejenak untuk ikut operasi penambalan lubang.

Ini bukan kali pertama Maryanto mengikuti kegiatan bakti sosial yang terjun langsung ke masyarakat bersama Ipda Ali.

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button