Kisah Ganjar yang meraih Ilmu Politik dari Dapur Megawati di Kebagusan - WisataHits
Jawa Tengah

Kisah Ganjar yang meraih Ilmu Politik dari Dapur Megawati di Kebagusan

Memuat…

Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDIP Ganjar Pranowo ini berbagi cerita menarik tentang bagaimana ia mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman politik dari dapur rumah Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan. Foto/Khusus

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah yang juga politisi PDIP Ganjar Pranovo berbagi cerita menarik, mendapat banyak ilmu dan pengalaman politik dari dapur lokal Megawati Sukarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menonton podcast NGOPOL (Ngopi Politik) di kanal YouTube NgopiBarengID. Dalam sesi wawancara Arif Affandi dan Moh Anis, Ganjar menceritakan bagaimana dirinya terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP. Baca Juga: Ganjar Pranowo Tawarkan Wisata Religi untuk Pikat Turis Mancanegara, Ini Tanggapan Sandiaga Uno

“Saya bergabung dengan PDI sejak tahun 1992 ketika saya masih menjadi mahasiswa di Jogja. Saat itu masih PDI, belum PDIP. Saya sudah mulai ikut kampanye, tidak lupa ketemu Suryadi, Pak Kwik dan lain-lain,” kata Ganjar.

Kecintaannya pada PDIP terus berlanjut saat Ganjar merantau ke Jakarta. Saat itu, Ganjar mengaku sering berkunjung ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan.

“Saya ke Jakarta tahun 1999, dulu saya bukan siapa-siapa. Karena puas dengan PDIP, saya sering ke rumah Megawati di Kebagusan. Setiap sore saya bertemu teman-teman saya di Kebagusan. Dan pas lagi nongkrong di dapur Bu Megawati,” kenang Ganjar.

Nongkrong di dapur Megawati ternyata memberi Ganjar banyak ilmu dan pengalaman tentang politik. Ia sering bertemu dengan Taufiq Kiemas dan berbicara tentang politik, meski dengan cara yang sederhana. Ganjar mengaku dekat dengan suami Megawati Soekarnoputri itu.

“Ya, saat saya sedang nongkrong di dapur bersama teman-teman, Mas Taufiq ikut. Dia biasanya absen, berapa naik bus untuk sampai ke sini. Misalnya Rp 100.000, maka Mas Taufiq memberikan Rp 50.000. Saya tanya kenapa dikasih, dan cuma setengah, dia jawab, Njar, gotong royong gitu. Itu salah satu pelajaran Mas Taufiq yang akan selalu saya ingat,” ujarnya.

Karena sering nongkrong di dapur Megawati, Ganjar tahu betul kalau masakan Presiden RI ke-5 yang paling enak itu adalah mie rebus. Setiap kali dia datang dengan teman-temannya dia makan hidangan ini.

“Bahkan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) datang ke rumah ibu saya setiap malam. Setiap malam pukul 22.00, Gus Dur selalu minta mie instan dan double,” ujarnya.

Perjalanan politik Ganjar kemudian menemukan jalannya. Ia dipercaya menjadi anggota Panitia Diklat partai PDIP dan keliling Indonesia memberikan pengarahan kepada kader. Kemudian, pada tahun 2004, Ganjar ditugaskan mencalonkan diri sebagai calon DPR RI dan terpilih. Baca Juga: Libur Nataru, Ganjar Ajak Masyarakat Revitalisasi Wisata Lokal dan Ziarah Wali Songo

“Saya didukung oleh Mas Conny (Cornelis Lay), Mas Sonny Keraf dan Mas Pramono Anung untuk mencalonkan diri di DPR dan alhamdulillah saya berhasil. Setelah itu, saya diminta untuk mencalonkan diri menjadi gubernur Jateng hingga sekarang,” pungkasnya.

(kri)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button