Kilas balik 2022, sepakat menggunakan pusat candi Prambanan dan Borobudur untuk ibadah Hindu dan Budha - WisataHits
Jawa Tengah

Kilas balik 2022, sepakat menggunakan pusat candi Prambanan dan Borobudur untuk ibadah Hindu dan Budha

Kilas balik 2022, sepakat menggunakan pusat candi Prambanan dan Borobudur untuk ibadah Hindu dan Budha

Jakarta (Kemenag) — Umat Buddha Indonesia bahkan seluruh dunia kini dapat beribadah secara rutin di Candi Borobudur. Demikian pula umat Hindu dapat menggunakan Candi Prambanan sebagai pusat kegiatan peribadatan.

Bahkan, pedoman penggunaan Candi Prambanan sudah diterbitkan. Ditjen Bimas Hindu sedang menyiapkan peraturan untuk memudahkan umat Hindu memproses laporan kegiatan.

Ada 14 kegiatan keagamaan Hindu yang akan dilakukan di Candi Prambanan antara tahun 2022 dan 2026 yaitu: Hari Raya Sivaratri; Hari Raya Nyepi Nasional; Abhiseka Shivagraha; Hari Raya Galungan dan Kuningan; serta hari raya Saraswati, Banyu Pinaruh dan Pagerwesi.

Selain itu, Candi Prambanan bisa menjadi tempat pemujaan bulan purnama dan hari-hari keramat Tilem. Puja Tri Sandhya; sadhana yoga; Dharma Yatra atau Tirtha Yatra; pendidikan dan pelatihan Pandita dan Pinandita; Pelaksana Diklat Srati dan Yadnya; Kajian aspek arsitektur Hindu, nilai-nilai religi, sosial budaya dan ekonomi; Sadhana Camp/Jambore untuk anak-anak Pasraman dan pemuda Hindu; serta seminar/konferensi/sabha Hindu nasional dan internasional.

Pada saat yang sama, umat Hindu dari berbagai daerah bahkan dari seluruh dunia diundang untuk bersembahyang di Candi Prambanan. Bahkan, ibadah yang dilakukan di antara lima orang bisa langsung masuk ke situs tanpa khawatir notifikasi.

membagikan Yogyakarta

Fakta ini tidak terlepas dari apa yang terjadi pada 11 Februari 2022. Saat itu, pemerintah sepakat bahwa candi Prambanan dan Borobudur dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Budha di seluruh dunia. Kesepakatan ini tertuang dalam Nota Kesepahaman Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Keagamaan Umat Hindu dan Budha di Indonesia dan Dunia.

MoU ini ditandatangani oleh Gubernur DIY Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Jumat (11/02/2022) di Kantor Gubernur DIY. Koordinator luring Staf Khusus Menteri Agama RI Abdul Rochman dan Kepala Biro Umum Hukum dan Pengadaan Kemenparekraf Nina Azhari membubuhkan paraf.

Seremoni disampaikan secara daring oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Pusat Jawa, disaksikan Ganjar Pranovo dan Dirjen Kemendikbud-Ristek Hilman Farid.

Offline Hadir di Kantor Gubernur DIY Gedhong Pracimosono Koordinator Staf Khusus Presiden AA GN Ari Dwipayana, Dirjen Bimas Hindu I Komang Sri Marhaeni, Direktur Agama Hindu Trimo, Tokoh Hindu Nyoman Warta, Untung Waluyo, Anak Agung Ketut Darmaja, Ida Pengingsir Agung Putra Sukahet dan Anak Agung Ngurah Wirawan.

Turut hadir Nyoman Suriadarma, Pj Dirjen Komunitas Buddhis, Dirjen Urusan dan Pendidikan Buddha Supriyadi, Banthe Sri Pannavaro, Suhu Dutavira, Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya dan Pj Ketua Permabudhi, Prof. Philip K. Widjadja.

selamat datang Bagus

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik penandatanganan MoU tersebut. Menurutnya, hal ini akan semakin mempererat kerukunan dan kerjasama semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan dan memanfaatkan pura dalam nilai-nilai spiritual budaya.

“Melalui nota kesepahaman ini, setiap orang yang terlibat dapat mengidentifikasi peran dan ruang yang dapat diakses oleh semua orang,” kata Menag.

Khusus bagi umat Hindu dan Budha serta seluruh organisasi keagamaannya, Menag berharap dapat menggunakan momentum ini untuk mengadakan berbagai kegiatan keagamaan. “Tolong siapkan berbagai agenda ibadah umat Hindu dan Budha di Indonesia dan dunia,” imbuhnya.

Menag menambahkan, pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk kegiatan keagamaan juga merupakan langkah konkrit pemerintah dalam melaksanakan program strategis destinasi wisata prioritas yang dicanangkan Presiden Jokowi.

“Candi Prambanan dan Candi Borobudur memiliki manfaat yang luar biasa. Baik dari segi nilai spiritual maupun budaya dan keindahan alam,” ujar Menag.

“Pengembangan dan pemanfaatan situs religi Candi Prambanan dan Candi Borobudur secara integratif dan inklusif harus dimaknai sebagai aspek penting dalam program pelestarian candi sebagai warisan budaya, warisan luhur leluhur bangsa Indonesia, yaitu juga warisan dunia”, lanjutnya.

Menag bersyukur candi Prambanan dan Borobudur sudah bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan yang aktif bagi umat Hindu dan Budha di seluruh dunia. Menurutnya, umat Hindu dan Budha telah menunggunya. Selain Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, hal itu juga menunjukkan bahwa Indonesia menghargai segala keragaman, termasuk keragaman kepercayaan.

“Pemanfaatan ini juga sebagai bentuk implementasi moderasi beragama dan tekad pemerintah untuk memberikan jaminan kepada umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,” kata Menag.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman, umat Hindu dan Budha dapat mengadakan dan berpartisipasi dalam ritual keagamaan di kedua candi tersebut. Selain itu, Nota Kesepahaman juga mengatur penggunaan dua candi lainnya, yakni Candi Mendut dan Candi Pawon.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan sebagai tuan rumah, Gubernur DIY mengingatkan pesan Presiden Jokowi dalam Sambutan Dharmasanti Nasional 2021 bahwa didirikannya Candi Prambanan (Tempat Ibadah Hindu) yang bersebelahan dengan Candi Sewu (Tempat Ibadah Budha) menunjukkan bahwa koeksistensi sudah ada sejak dulu. zaman kuno. .

“Ini menunjukkan bahwa Bhineka Tunggal Ika sudah ada sejak dulu. Koeksistensi antar umat beragama merupakan wujud Bhineka Tunggal Ika yang diwujudkan sebagai semangat dan strategi integrasi bangsa,” kata Sri Sultan.

“Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, Nota Kesepahaman yang kita tandatangani hari ini berdiri dalam semangat mewujudkan moderasi beragama, kohesi sosial dan kerukunan umat beragama di Indonesia,” lanjutnya.

Menurut Sri Sultan, pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon untuk kepentingan religi akan menitikberatkan pada nilai spiritual pendidikan dari situs-situs tersebut. Sehingga ketika orang berkunjung, mereka tidak hanya melihat keindahan candi, tetapi juga menyaksikan kegiatan peribadatan baik umat Hindu maupun Budha.

Beberapa peringatan Hindu dan Budha dijadwalkan berlangsung di sana sepanjang tahun 2022. Misalnya, pekan raya Nyepi nasional akan digelar di Candi Prambanan pada Maret hingga April 2022. Begitu juga dengan peringatan hari raya Galungan dan Kuningan. Sementara itu, Candi Borobudur akan memperingati Hari Tri Suci Waisak Nasional pada Mei 2022.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button