KIE Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah – Zonanusantara.com
st
Oleh Setiawan Liu
Jakarta – Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia sekaligus Republik Belarusia Wahid Supriyadi mendorong keberhasilan penyelenggaraan Kebumen International Expo (KIE) 2022 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan prinsip nirkorupsi.
“Saya usul (gagasan penyelenggaraan KIE) biarkan saja. Jika ada cacat, masalah di kemudian hari, silakan! Yang penting jangan korupsi, juga butuh keberanian,” kata Wahid kepada redaksi dalam acara peluncuran Creator Indonesia di Hotel NEO+ Kebayoran Lama, Senin (19/12/2022).
Menerapkan perusahaan untuk pertumbuhan tanpa korupsi menjanjikan prospek bisnis yang efisien yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan di Kebumen. Selain itu, sosok bupati Arif Sugiyanto dinilai mampu membuka jalan bagi perkembangan bisnis kebumen. Jika kegiatan bisnis dan investasi Kebumen tidak segera berkembang, maka daerah tersebut akan tetap tertinggal.
“Ternyata (implementasi KIE) berhasil, transaksi bisa mencapai sekitar enam kali lipat dari target (dicanangkan Bupati). Keinginan saya adalah membantu daerah saya (kampung halaman) karena selama ini Kebumen paling miskin di Jawa Tengah,” kata Wahid.
KIE 2022 (25 Juli – 2 Juni) akan berlangsung untuk pertama kalinya. Arif Sugiyanto, energik dan muda, sebelumnya mendengar tentang Indonesia – Moscow Festival (FIM), yang telah diadakan selama tiga tahun berturut-turut. Maka ia sengaja datang menemui Wahid di Yogyakarta.
“Tapi (pemerintah daerah) perlu diubah (mentalitas). Selain itu, pembangunan jalur selatan menjanjikan pengembangan sektor pariwisata yang luar biasa. Kalau tidak, percuma!” kata Wahid
Kebumen, khususnya di bagian selatan, wisatawan akan banyak menemukan wisata pantai dengan pemandangan yang indah. Selain itu, 10 wisata pantai terindah di Kebumen ini semakin hits. Dia menilai prospek wisata Kebumen. Hasil penilaian tersebut terutama terkait wisatawan asal Eropa yang sudah pensiun dan (berencana) tinggal di homestay atau vila bernuansa tradisional. “Mereka sudah muak tinggal di hotel mewah. Mereka ingin mencari sesuatu, suasana pantai yang hijau dan indah,” kata Wahid.
Ia juga sebelumnya bertemu dengan Bupati Gunungkidul (Yogyakarta) H. Sunaryanta. Ternyata visi kedua bupati itu sama, terutama untuk pengembangan sektor wisata pesisir. Pariwisata jelas memiliki multiplier effect, karena UKM (usaha kecil dan menengah) pasti akan mengoperasikan hotel. “Kedua bupati ini masih sangat muda dan energik. Keduanya (Arif & Sunaryanta) berteman dan bisa bekerja sama untuk lebih mengembangkan bisnis UKM. Kebumen juga merupakan sektor UKM gula aren yang paling aktif. Sekarang produsen di Kebumen sudah mengekspor, namanya gula semut,” kata Wahid.
Gula kelapa merupakan produk pokok di pantai selatan Jawa. Salah satunya terletak di Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Ratusan industri rumahan memproduksi gula dari nira kelapa. Skala produksinya bahkan terbesar di Pulau Jawa. Tak heran, gula kelapa atau gula merah asal pesisir Jawa ini menembus pasar internasional. “Gula jawa dibuat agak modern dalam bentuk sachet. Selain itu, sachet bisa lebih menjamin kesehatan, termasuk minum kopi dengan gula kelapa. Salah satu daerah termiskin di Jawa Tengah yaitu Kebumen. Di Yogya, daerah termiskin adalah Kab.Gunungkidul. Ini juga menjadi tantangan saya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Wahid.
Source: news.google.com