Keunikan ikan jinak yang ada di obyek wisata Danau Renjeng Brebes - WisataHits
Jawa Tengah

Keunikan ikan jinak yang ada di obyek wisata Danau Renjeng Brebes

Keunikan ikan jinak yang ada di obyek wisata Danau Renjeng Brebes

BREBES (SUARABARU.ID) – Telaga Renjeng di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah merupakan sebuah danau dataran tinggi yang dihuni oleh populasi ikan jinak. Konservasi ikan di danau ini tetap terjaga berkat sebuah mitos.

Lokasi danau ini berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut dan berada di kaki Gunung Slamet. Tempat wisata ini merupakan bagian dari cagar alam Perhutani Pekalongan Timur.

Telaga Ranjeng pertama kali ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 25 tanggal 11 Januari 1925. Status ini diperkuat dengan SK pengangkatan Menteri Kehutanan No. SK. 359/MenHut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004. Tinggi, danau ini hampir tidak pernah kering.

Daya tarik utama danau ini adalah banyaknya populasi ikan jinak. Ikan ini masih dalam populasi karena tidak ada yang berani mengambilnya. Mitos berkembang bahwa jika Anda makan ikan di Telaga Renjeng, bencana akan menimpa Anda.

Merujuk pada mitos tersebut, Kepala Desa Pandansari Irwan Susanto menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membuat populasi ikan tetap ada adalah dengan adanya mitos tersebut.

Ikan-ikan di danau ini sangat jinak, tetapi tidak ada yang berani menangkapnya. Banyak pengunjung yang percaya dengan mitos bahwa ekosistem danau tetap terjaga.

Selain itu, keindahan alamnya membuat pengunjung betah berlama-lama. Udara sejuk di sekitar danau juga membuat wisatawan enggan untuk bergegas pulang.

“Kami memiliki tradisi melestarikan mitos di Telaga Renjeng. Kami secara sadar menjaga kelestarian alam danau ini. Mitosnya kalau ada yang menangkap ikan di danau itu akan menjadi malapetaka,” kata Irwan Susanto.

Lebih lanjut Irwan, populasi ikan di danau ini didominasi oleh ikan mas. Ada fenomena alam yang unik dimana, sebelum dihuni ikan mas, danau ini dipenuhi populasi ikan lele beberapa tahun lalu. Lele ini juga jinak dan jumlahnya luar biasa.

“Ada fenomena alam yang tidak bisa kita jelaskan secara rasional. Jika sekarang dihuni oleh ikan mas, beberapa tahun yang lalu adalah ikan lele. Saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi,” jelas kepala desa pandansari itu.

Setiap hari danau wisata ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Mereka datang untuk melihat gerombolan ikan jinak secara langsung. Dengan hanya mencelupkan roti ke dalam air, ikan akan mendekat dan berebut makanan. “Ikannya besar tapi jinak. Jumlahnya sangat banyak,” kata Kaspin, 56, turis asal Tegal.

Sutrisno

Source: suarabaru.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button