Kerja sama menjadi lebih mudah, pariwisata berkelanjutan bukanlah hasil akhirnya - WisataHits
Jawa Barat

Kerja sama menjadi lebih mudah, pariwisata berkelanjutan bukanlah hasil akhirnya

INDOPOS.CO.ID – Stakeholder pariwisata Tanah Air optimistis terhadap prospek pariwisata Indonesia 2023. Namun untuk mencapai hal tersebut tentunya membutuhkan kerjasama semua pihak.

Agustini Rahayu, Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mengatakan pariwisata berkelanjutan merupakan proses, bukan hasil akhir, yang tercermin dalam setiap pernyataan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Menyelaraskan kebijakan pariwisata dan industri kreatif mengarah pada pengembangan pariwisata dan industri kreatif yang inklusif, berkelanjutan dan tangguh,” ujarnya dalam diskusi Urban Forum-Forwada Tourism & Hospitality Industry Outlook 2023 – “Percepatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan”, di Family Resto D’Kampoeng Kabupaten Bogor, Selasa (29/11/2022).

Direktur Utama PT. Bank Central Asia, Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja menyebutkan ada 15 desa binaan BCA yang berhasil menerapkan pariwisata berkelanjutan, antara lain Nagari Sikolek, Desa Petingsari dan Desa Adat Sijunjung.

“Selama ini BCA telah membantu percepatan digitalisasi di beberapa kawasan wisata, seperti 15 desa binaan BCA,” ujarnya.

Sementara itu, PT. Fasilitas Keuangan (SMF) Multigriya Persero Bonai Subiakto menyoroti pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan wisata.

“Program homestay ini merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) kami. Dalam praktiknya, kami bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dan juga dengan dinas pariwisata setempat untuk memastikan program tersebut tepat untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” katanya.

Yuno Abeta Lahay, Departemen Advokasi dan Kebijakan Publik Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), menyatakan optimisme kebangkitan pariwisata Indonesia pada 2023. Hal ini karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk memperpanjang program Restrukturisasi pinjaman yang terkena dampak oleh Covid-19 yang berakhir pada Maret 2023.

“Perpanjangan restrukturisasi ini juga diperluas ke segmen UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di sektor akomodasi dan katering. Itu sangat membantu kami,” katanya.

Sementara itu, Founder dan CEO Hotelmurah.com R. Ari Sudradjat menyoroti perusahaan yang mendukung pariwisata berkelanjutan, termasuk bisnis travel online.

“Untuk menyambut kebangkitan industri pariwisata, para pengusaha online travel harus mampu meningkatkan jumlah metode pembayaran, melengkapi produk travel dengan produk non travel, dan meningkatkan bottom line. Kita harus bekerja sama, bukan bersaing,” katanya.

Pengelola Hutan Organik Megamending Bogor sekaligus Pendiri Desa Wisata Cidereum Bogor Yuhan Subrata menjelaskan upaya yang telah mereka lakukan dalam membangun ekosistem wisata berkelanjutan berbasis desa wisata.

“Yang kita lakukan adalah mulai dari lingkungan, memperbaiki lingkungan, ketika lingkungan sudah pulih, otomatis pariwisata akan pulih,” katanya.(rmn)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button