Keraton Kanoman, Perjalanan & Jejak Sejarah Kesultanan Cirebon - WisataHits
wisatahits

Keraton Kanoman, Perjalanan & Jejak Sejarah Kesultanan Cirebon

Harga tiket: Rp 10.000, Jam operasional: 09.00-17.00 WIB, Alamat: Jl.Kanoman No.40, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat; Kasus: Cek lokasi

Berencana mengunjungi Kota Cirebon dalam waktu dekat? Ya, Kota Cirebon yang terkenal dengan kota udang dan kota salah satu penjaganya memiliki banyak tempat menarik yang sayang jika tidak dikunjungi. Ada banyak tempat unik dan bersejarah di sana. Salah satu tempat wisata tersebut bernama Wisata Kanoman.

Bisa dibilang tempat ini unik karena tidak bisa ditemukan di tempat lain. Selain keunikannya, tempat ini juga memiliki nilai sejarah yang dalam, sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat berwisata bersama keluarga, sahabat dan rekan kerja. Bepergian sambil menemukan sejarahnya tentu menjadi nilai plus untuk liburan Anda, bukan?

Selain tempat wisatanya yang unik dan bersejarah, lingkungan Kota Cirebon juga sejuk dan segar. Karena masih berada di wilayah Jawa Barat yaitu dataran tinggi, maka tidak heran jika lingkungan dan udara kota ini sangat kondusif untuk sejenak menyegarkan diri dari hiruk pikuk ibu kota. Kapan lagi bisa menikmati liburan sambil belajar sejarah?

Menelusuri Sejarah Keraton Cirebon Kanoman

Menelusuri Sejarah Keraton Cirebon KanomanKredit gambar: Google Maps mata_kamera85

Pada zaman dahulu, istana ini digunakan sebagai tempat tinggal raja-raja. Keraton Kanoman Cirebon sendiri didirikan pada tahun 1679 M oleh Sultan Anom I bernama Pangeran Mohamad Badrudin yang merupakan keturunan ke-7 dari Sunan Gunung Jati. Keraton Kanoman Cirebon sendiri merupakan salah satu dari dua bangunan yang ada di Kesultanan Cirebon.

Mayoritas desain keraton ini didominasi warna putih dan terlihat hampir seperti masjid, karena kota Cirebon sendiri masih sangat kaya akan budaya Islam. Istana Kanoman adalah salah satu perkebunan yang paling luas.

Salah satu bangunannya adalah bangunan yang sangat luas, yaitu area witana yang luasnya hampir 5 kali luas lapangan sepak bola. Keunikan pendopo ini terletak pada ornamen China berupa piring porselen yang menghiasi hampir seluruh dinding bangunan istana ini.

Arsitektur Kraton yang Unik

Arsitektur Kraton yang UnikKredit gambar: Google Maps Tri Junaedi Sabri

Pengunjung akan disuguhkan dengan keunikan struktur bangunan di sini. Setelah melewati gerbang awal, pengunjung akan melewati patung berbentuk naga sebelum memasuki halaman istana. Setelah itu, pengunjung akan langsung menemukan seluruh kompleks keraton yang terbagi menjadi halaman pertama, halaman pertama, halaman pertama, kedua hingga ketiga.

Untuk halaman depan keraton, pengunjung akan langsung disambut oleh bangunan kayu yang disebut bangunan Cungkup Alu, Cungkup Lesung, Pancaratna dan Pancaniti yang masing-masing memiliki 4 tiang dengan atap genting.

Pancaratna sendiri berada di bagian depan kanan yang berfungsi sebagai tempat aparat desa berhadapan dengan demang atau wedana. Dan di sebelah timur adalah Pancaniti. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat latihan perang, gedung pengadilan dan tempat penjagaan bagi tentara.

Kemudian pada halaman pertama biasanya disebut dhuwur rendah, istilah Jawa untuk dataran tinggi. Di sini terdapat 2 bangunan yaitu Balai Manguntur dan Panggung. Balai Manguntur ini biasanya menarik pengunjung karena ornamen keramiknya. Bentuk dindingnya juga unik dan menjorok ke atas. Bangunan ini biasanya digunakan untuk persembahan raja.

Melanjutkan halaman berbentuk L ini adalah halaman kedua. Ada 2 bangunan yaitu Bale Paseban dan Gerbang Seblawong. Bale paseban digunakan sebagai ruang tunggu menghadap sultan.

Yang menarik dari gapura Seblawong adalah ornamennya yang masih khas zaman penjajahan Belanda dengan tiang-tiang yang menjulang tinggi. Dikatakannya, pintu ini hanya dibuka pada saat perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Pada halaman ketiga, terdapat lebih banyak bangunan dan fungsinya masing-masing. Seperti Kaputren, tempat tinggal putra putri sultan. Rak bel lantai semen ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan bel. Bale Semirang digunakan oleh sultan untuk bermusyawarah.

Lalu ada langgar kanoman, yaitu tempat salat. Dan ada juga jinem yang berfungsi sebagai tempat para pejabat tinggi menghadap sultan.

Tujuh Sumur Istana Kanoman

Tujuh Sumur Istana KanomanKredit gambar: Google Maps Tommy Tjahjono

Setelah puas melihat arsitektur bangunan, pengunjung kemudian akan menemukan 7 sumur yang memiliki mitos pada masanya. Diantara 7 sumur tersebut terdapat 2 sumur yang hanya dapat dilihat oleh pengunjung pada waktu-waktu tertentu seperti maulid Nabi.

Dari ketujuh sumur tersebut diyakini memiliki fungsi masing-masing. Masyarakat setempat percaya bahwa air dari sumur ini menyembuhkan penyakit.

Yang menarik adalah sumur pengantin wanita. Sumur ini sudah ada sejak zaman Wali Songo. Konon sumur ini dimaksudkan untuk memudahkan wanita menemukan jodohnya dengan mandi di sini. Saat ini pengunjung Keraton Kanoman bisa mengambil air dan mencucinya di depan untuk mendapatkan pendamping, Lo.

Museum Senjata di Istana Kanoman

Museum Senjata di Istana KanomanKredit gambar: Google Maps Agus Ryansyah

Selain bangunannya yang unik dan bersejarah, salah satu daya tarik lain di Keraton Kanoman, Cirebon, pengunjung dapat melihat koleksi senjata di Museum Senjata. Di sini pengunjung dapat melihat alat-alat perang pada zaman Belanda.

Alat perang dari istana kerajaan pertama. Juga akan ada pemandu yang akan menjelaskan penggunaan senjata yang dipamerkan. Dengan demikian, pengunjung akan menemukan informasi tentangnya. Ke mana lagi jalan-jalan sambil menambah informasi, kan?

Kereta emas terinspirasi oleh Nabi Muhammad

Kereta emas terinspirasi oleh Nabi MuhammadKredit gambar: Travelspromo.com

Di dalam Keraton Kanoman, Cirebon sendiri terdapat kereta kuda yang sangat unik dan memiliki arti penting. Mobil ini dibuat pada tahun 1428 M dari bahan yang berasal dari kayu sawo dan diberi nama Paksi Baga Liman.

Yang melambangkan kendaraan bahwa Nabi Muhammad SAW pada saat Isra Miraj adalah kendaraan Buroq. Kereta ini memiliki bentuk gabungan dari tiga hewan yang memiliki 3 kekuatan yaitu udara, darat dan laut.

Harga tiket masuk dan akses ke Keraton Cirebon Kanoman

Harga Tiket Masuk Istana Kanoman CirebonKredit gambar: Google Maps Buche R Noor

Keraton ini terletak di pusat kota Cirebon, dekat dengan banyak keraton lainnya termasuk Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan. Karena terletak di pusat kota, pengunjung dapat mengakses istana ini dengan menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

Sebelum sampai di pelataran keraton, pengunjung terlebih dahulu akan melewati alun-alun dan pasar populer untuk melihat oleh-oleh khas dari kota Cirebon di Jawa Barat. Kemudian masuk ke area Istana Kanoman. Pengunjung dapat berjalan kaki di sini dari pukul 09:00 hingga 17:00.

Tiket masuknya sendiri hanya Rp 10.000,- dengan pemandu yang akan memimpin rombongan dengan memberikan informasi seputar Keraton Kanoman Cirebon. Maka tak heran jika wisata ini sangat cocok sebagai wisata edukasi bagi keluarga, sahabat dekat bahkan kerabat.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Keraton Kanoman Cirebon. Bagi Anda yang berkunjung ke kota Cirebon, pastikan untuk mengunjungi wisata unik, bersejarah dan tentunya murah ini untuk memperdalam pengetahuan Anda. Anda bisa mengunjunginya di sela-sela liburan atau liburan Anda.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button