Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis Dlingo - WisataHits
Yogyakarta

Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis Dlingo

Bantul, IDN Times – Kawanan kera ekor panjang mulai mencari makan di kawasan wisata alam di Desa Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Seperti Kebun Buah Mangunan, Pinus Sari dan Puncak Seribu Batu. Mereka bahkan berani mencuri barang ketika penjaga toko itu lengah.

Pengelola objek wisata berusaha menangkis kawanan primata bernama latin Macaca fascicularis Ini. Namun, tidak terwujud. Faktanya, kawanan monyet ini datang dalam jumlah yang lebih banyak.

1. Kera ekor panjang diyakini sudah kehabisan makanan di habitatnya

Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis DlingoKetua Koperasi Notowo, Purwo Harsono (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo Purwoharsono mengatakan, kera ekor panjang biasanya mulai mencari makan di kawasan wisata saat petani tidak menanami sawahnya (saat musim kemarau) atau saat mencari makan di sana. Habitat alami sudah habis.

“Ya, target utamanya adalah tanaman di lahan pertanian seperti jagung, kacang tanah atau tanaman lain yang ditanam petani. Ketika petani tidak menanam tanaman pertanian karena kesulitan irigasi, monyet mengincar area lain seperti pohon buah-buahan di pekarangan warga.

Menurutnya, ketika tanaman di pekarangan diserang, kera ekor panjang yang jumlahnya mencapai ratusan itu akan mengincar barang-barang yang ada di objek wisata tersebut.

“Jadi kawanan kera ekor panjang ini cukup pintar. Mereka menunggu penjaga toko ceroboh dan hanya mengambil apa yang tersedia,” katanya.

Baca Juga: Hujan Semalam, Banjiri Puluhan Hektar Lahan di Bantul

2. Monyet berekor panjang dengan sabar menunggu penjaga toko lengah

Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis DlingoIlustrasi. Monyet di Kaliurang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Pria yang akrab disapa Ipung itu mengaku ‘serangan’ mencuri barang di toko biasanya diawali dengan datangnya monyet dewasa memanjat pohon yang cukup tinggi. Saat pedagang lengah, kera dewasa itu muncul memberi isyarat kepada kera-kera lain untuk segera mengambil barang di warung untuk kemudian dibawa pergi.

“Saya melihat sendiri bahwa kera ekor panjang ini pun mampu membuka tutup botol air mineral,” ujarnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengusir koloni kera ekor panjang tersebut, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan mencoba menakut-nakuti monyet dengan petasan tidak menghalangi monyet dan lebih banyak orang datang.

“Nampaknya ketika monyet ketakutan, bercinta dengan pasangannya sebenarnya adalah ‘obat’ untuk bercinta dengan pasangannya, sehingga populasi monyet ekor panjang meningkat. Jadi mengatasi monyet ekor panjang ini juga pusing,” ujarnya.

3. Keberadaan kera ekor panjang di tempat wisata tidak mengganggu wisatawan

Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis DlingoObjek wisata Hutan Pinus Mangunan (daruwaskita)

Ipung menambahkan, meski kera ekor panjang sering mengunjungi objek wisata alam, sejauh ini tidak ada yang mengganggu atau bahkan menyerang wisatawan. Namun, yang diserang adalah warung-warung di tempat wisata di Mangunan.

“Keberadaan kera ekor panjang berkelompok 10 sampai 20 individu dan tersebar dimana-mana ketika persediaan makanan di habitatnya habis. Sungguh menjengkelkan,” katanya.

4. Monyet ekor panjang juga menjarah Kebun Mangunan

Kera ekor panjang mulai memangsa di Obwis Dlingoobjek wisata kebun buah mangunan. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bantul Joko Waluyo membenarkan adanya serangan ratusan kera ekor panjang di lahan pertanian. Tanaman buah-buahan di Kebun Mangunan pun tak luput dari kera ekor panjang.

“Jadi kera ekor panjang itu sebenarnya habitatnya di sekitar pegunungan di daerah Dlingo dan Imogiri,” katanya.

Keberadaan kawanan kera ekor panjang tidak berbahaya bagi wisatawan, tetapi sangat merugikan bagi petani. Karena tanaman siap panen, seperti jagung, kacang tanah, pisang di pekarangan dan buah-buahan lainnya, dipanen terlebih dahulu oleh sekawanan kera ekor panjang.

“Nah, di Kebun Buah Mangunan, jika buahnya pertama kali dipetik oleh kera, tentu akan mengecewakan wisatawan karena mereka juga ingin memetik buah dari Kebun Buah Mangunan,” katanya.

Petani sendiri telah mencoba mengantisipasi serangan kera ekor panjang dengan memasang jaring di lahan pertanian mereka, tetapi tidak berhasil. Upaya untuk mencegah kera ekor panjang juga tidak berhasil. Karena kawanan monyet ekor panjang itu akan kembali.

“Kami melaporkan kejadian tersebut kepada kepala BKSDA DIY untuk dicarikan solusi. Karena jika dibiarkan, koloni kera ekor panjang ini akan berkembang biak dan merugikan petani,” ujarnya.

Baca Juga: Makin Banyak Varietas Buah, Tiket Kebun Buah Mangunan Naik Rp 2.000

Source: jogja.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button