Kepala Dinas Pariwisata Bali lebih mementingkan teroris ketimbang hukum pidana

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha pariwisata di Bali berencana memperketat pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru pasca bom bunuh diri Polsek Astana Anyar Kota Bandung, Jawa Barat. Mengingat rentetan sejarah aksi terorisme yang terjadi di Pulau Dewata.

“Jujur saja, di Bandung saya lebih fokus ke ini (aksi terorisme) daripada isu pengesahan KUHP. Setelah itu akan kami kaji bersama stakeholder untuk meningkatkan sistem keamanan di masing-masing industri,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (12/9/2022).

“Saya khawatir tentang (teror) itu lebih dari apa pun. Kami akan memperkuat sistem keamanan kami,” tambahnya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sebelumnya, aksi terorisme terjadi pada Rabu (7/12/2022). Irjen Pol Suntana mengatakan ledakan terjadi pada pukul 08.00 WIB.

“Kami dekat dengan TKP, beberapa meter dari Polsek Astana Anyar. Pagi tadi tepat pukul 08.00 WIB terjadi ledakan di Mabes Polri saat anggota menggelar apel pagi. Pelaku ada di dalam dan memaksa mereka untuk mendekati anggota kami yang hadir saat panggilan dilakukan,” katanya kepada wartawan.

Suntana mengatakan, petugas yang bertugas menangkap pelaku. Namun, pelaku memaksakan diri untuk mendekati anggota hingga sempat mengacungkan pisau sebelum ledakan terjadi.

“Kemudian beberapa anggota menghentikan mereka untuk mendekat, pelaku hendak mendekati anggota dan mengeluarkan pisau, tiba-tiba terjadi ledakan,” jelasnya.

Suntana menyebut ada 11 korban akibat ledakan ini, 10 di antaranya adalah aparat kepolisian. Ia juga menyebut ada anggota yang meninggal atas nama Sofyan akibat ledakan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

artikel berikutnya

Masuk Hotel, Jangan Nikah Dihukum, Pengusaha Hotel Hot!

(hoi hoi)

Source: news.google.com