Kemungkinan bencana hidrometeorologi, wisata Yogya Hills ini harus waspada - WisataHits
Yogyakarta

Kemungkinan bencana hidrometeorologi, wisata Yogya Hills ini harus waspada

Kemungkinan bencana hidrometeorologi, wisata Yogya Hills ini harus waspada

tanpa judul

Krjogja.com – Yogya – Sejumlah kawasan perbukitan perlu diwaspadai seiring dengan meningkatnya intensitas hujan yang berpotensi menjadi bencana hidrometeorologi. Di Yogyakarta, ada tiga kawasan wisata di Yogyakarta yang terletak di daerah perbukitan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Rahardjo di Yogyakarta, Minggu (25/12/2022) menyoroti pentingnya peningkatan kewaspadaan, terutama pada jalur wisata atau kawasan yang berada di perbukitan. Ini termasuk Perbukitan Menoreh, Jalur Patuk-Imogiri dan Pegunungan Gunungkidul Sewu.
Singgih Raharjo berharap pengelola destinasi dan pemerintah kabupaten/kota perlu menyelesaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem.

“Berdasarkan data dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. red), diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu dekat. Untuk itu, masyarakat termasuk pengelola destinasi harus meningkatkan kewaspadaannya,” kata Singgih Rahardjo.

Singgih Raharjo yakin, meski beberapa kawasan ini rawan bencana, namun tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut secara signifikan. Karena diperkirakan jumlah pengunjung di ketiga kawasan tersebut akan tetap tinggi. Selain itu, melihat perkembangan dan kondisi di lapangan, jumlah kunjungan wisatawan tahun ini akan meningkat. Untuk itu, Dispar DIY dan pengelola destinasi terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Termasuk yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan.

Hal senada disampaikan Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana. Menurut Biwara, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke toko perlengkapan rumah perlu disikapi dengan hati-hati. Salah satunya berusaha menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berlibur.

“Pengelola wisata perlu memahami kebutuhan dan bersiap untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat. Misalnya menyiapkan titik kumpul, jalur evakuasi, pintu keluar dan beberapa hal lainnya. Kondisi cuaca ekstrem masih bisa saja terjadi di sektor perbaikan rumah, terutama akhir-akhir ini,” jelasnya. (ria)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button