Kementerian PUPR RI: Jembatan Gantung Mbah Buto Permudah Akses Ekonomi Warga - WisataHits
Jawa Timur

Kementerian PUPR RI: Jembatan Gantung Mbah Buto Permudah Akses Ekonomi Warga

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Mbah Buto sebagai akses penghubung antar desa di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pembangunan jembatan gantung ini merupakan salah satu infrastruktur masyarakat yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena membuka akses antara desa Ngrimbi dan Penggaron.

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jembatan gantung sebagai salah satu infrastruktur masyarakat akan memudahkan mobilitas dan mengurangi waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus menempuh jarak jauh karena dipisahkan oleh kondisi geografis seperti lereng, perbukitan, ngarai atau sungai.

jembatan gantung-2.jpg

“Kehadiran jembatan gantung akan mempermudah dan mempersingkat warga masyarakat pedesaan untuk mengakses sekolah, pasar, pekerjaan, administrasi kantor kecamatan atau kelurahan, dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri Basuki.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Balai Besar Penyelenggaraan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali David Rachmat Prabowo mengatakan pembangunan Jembatan Gantung Mbah Buto ini merupakan bagian dari paket pekerjaan Jembatan Gantung Kaliregoyo Cs yang dibangun pada 2020- 2021.

Selain Jembatan Gantung Mbah Buto, dua jembatan gantung lainnya telah selesai dikerjakan, yakni Jembatan Gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang dan Jembatan Gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek.

“Anggaran pembangunan tiga jembatan itu Rp 17 miliar. Untuk Jembatan Mbah Buto, kontraknya dimulai November 2020 dan selesai Juni 2021 dengan nilai kontrak Rp 2,8 miliar,” kata David Rachmat.

jembatan gantung-3.jpg

Jembatan Gantung Mbah Buto membentang di Sungai Seloemboeng dengan panjang 60 meter. Struktur jembatan gantung berupa rangka baja simetris yang dipasangi struktur pondasi tiang pancang burung unta berdiameter 40 cm, menggunakan sling hanger untuk perkuatan di tanah.

David Rachmat menambahkan, sesuai peruntukannya, Jembatan Mbah Buto diperuntukkan bagi warga yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Jembatan ini tidak boleh dilintasi kendaraan roda 4 kecuali ambulans sangat dibutuhkan.

“Ini pembangunan jembatan baru atas usulan masyarakat karena sebelumnya harus memutar atau menyeberangi sungai. Jembatan ini diperkirakan memiliki usia konstruksi sekitar 50 tahun dengan catatan perawatan yang baik,” kata David Rachmat.

Kepala Desa Penggaron Riko Ret Hendrik mengatakan selesainya pembangunan Jembatan Gantung Mbah Buto dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga Desa Penggaron, khususnya bagi warga RT 01 RW 002.

“Dulu warga kami di RT 01 RW 002 merasa tersisih, tempatnya terisolir karena menghadap sungai. Selanjutnya kami mengusulkan membangun jembatan penghubung dan sekarang jembatan itu telah menjadi pintu gerbang bagi penduduk desa di seberang sungai, seperti B. desa Ngrimbi.” kata Riko.

jembatan gantung-4.jpg

Senada, Kepala Desa RT 01 RW 002 Penggaron Setyowati mengatakan, warga yang tinggal di sisi barat Sungai Seloemboeng menyeberangi sungai di Jembatan Gantung Mbah Buto saat musim kemarau dan bergiliran selama kurang lebih 1 jam saat musim kemarau harus mencapai ketinggian air. sungai itu tinggi.

“Sekarang butuh waktu 15 menit untuk pergi ke pasar Mojoduwur untuk berbelanja atau menjual hasil pertanian. Anak-anak kami juga lebih cepat sekolah,” kata Setyowati.

Selain mengurangi jarak dan waktu tempuh, keberadaan jembatan gantung ini juga membuka potensi lain untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar, yang salah satunya dianggap sebagai objek wisata air karena berdekatan dengan Bendungan Mbah Buto.

Tercatat, Pusat Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali Kementerian PUPR RI akan menyelesaikan pembangunan 14 unit jembatan gantung pada tahun anggaran 2022. Pada tahun anggaran 2022, 77 jembatan gantung akan diselesaikan secara nasional.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button