Kementerian PUPR dukung pemulihan pariwisata - WisataHits
Jawa Timur

Kementerian PUPR dukung pemulihan pariwisata

JAKARTA, Investor.id – Sebanyak 427 rumah warga di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) Provinsi Jawa Timur telah dialihfungsikan menjadi homestay.

Rumah warga telah direnovasi dan diubah menjadi homestay setelah mendapat dukungan Peningkatan Mutu Swadaya Masyarakat (PKRS) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kami bertujuan untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata Indonesia pascapandemi dengan meningkatkan kualitas Tempat Penampungan Swadaya Masyarakat (PKRS) di berbagai KSPN, termasuk kawasan BTS di Jawa Timur,” kata Dirjen Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Iwan Suprijanto. , dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/5/10/2022).

Menurut Iwan, pihaknya berusaha memasukkan unsur budaya lokal di kawasan BTS saat membangun pondok wisata atau sarhunta. Selain itu, juga mendorong peran aktif pemerintah kota melalui kegiatan kerjasama dalam pembagian manfaat perumahan.

“Budaya ini kami terapkan pada bentuk bangunan, ornamen, dekorasi dan tanda pada bangunan. Misalnya, bentuk rumah menggunakan arsitektur asli khas BTS, dinding rumah menggunakan bata ekspos atau bata pada separuh dindingnya, atap rumah menggunakan bubungan khas, dan pintu gerbang rumah menggunakan khas BTS. lampu. “jelasnya.

Sementara itu, jelas Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Rakyat Kementerian PUPR KM Arsyad, pelaksanaan kegiatan Peningkatan Mutu Swadaya Masyarakat (PKRS) di kawasan BTS sudah dilakukan sejak tahun 2021 dan tersebar luas di empat kecamatan dan enam desa, antara lain di Kabupaten Probolinggo (66 unit), Pasuruan (107 unit), Malang (162 unit), Lumajang (92 unit).

Seluruh unit Sarhunta, lanjutnya, juga memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti hotel bintang tiga. Selain tempat tidur yang layak, Sarhunta juga telah dilengkapi dengan toilet yang bersih, dan wisatawan dapat berbaur langsung dengan masyarakat yang tinggal di area BTS dan menikmati hidangan khas.

“Dari 427 unit tersebut, terbagi menjadi dua, yaitu PKRS bisnis pondok wisata, 120 unit dan PKRS non bisnis 327 unit. Tarif menginap yang ditetapkan oleh pemilik Sarhunta atau homestay bervariasi dari Rp 200.000 dan paling tinggi Rp 250.000 tergantung ketersediaan fasilitas yang ada,” ujarnya.

Salah satu warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Winanto mengaku sangat senang mendapat dukungan Sarhunta dari Kementerian PUPR. Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat, apalagi setelah pandemi ini, masyarakat bisa memiliki usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

“Kami siap menerima wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan BTS ini. Kami yakin dengan adanya sarhunta ini, perekonomian masyarakat dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya bisnis baru ini,” harapnya.

Penerbit: Imam Muzakir ([email protected])

Source: investor.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button