Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menargetkan 2.300 tenaga kerja pariwisata Lombok bersertifikat pada 2022
Minggu 13 November 2022 | 10:15 WIB
| penulis:
Buku catatan : beruntung s
mataram, Informasi Publik – Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 2.300 tenaga kerja pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersertifikasi kompetensi pariwisata nasional ASEAN pada 2022.
“Dengan begitu, akan mampu memenuhi kebutuhan industri dan bisnis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf) yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat acara “Sertifikasi Kompetensi Pemandu Wisata SDM Pariwisata” di Rumah Makan Taliwang Hj Moerad Mataram, Sabtu (11/12/2022).
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memimpin bekerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Cakra Wisata Indonesia, industri, asosiasi dan pemerintah daerah (Pemda NTB).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Informasi PublikMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengakui terselenggaranya kegiatan yang merupakan bagian dari program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
program termasuk Meneruskan pendidikan (peningkatan kompetensi), pelatihan ulang (penguatan kompetensi) dan keterampilan baru (Menambah keterampilan baru) agar SDM pariwisata maupun industri kreatif unggul, kompeten dan berdaya saing
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Program Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata Konsultan Pariwisata yang dilaksanakan hari ini di Kota Mataram. Ini merupakan program pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan atau proyek pengembangan pariwisata Indonesia dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kerjasama,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Pariwisata dilakukan di 6 destinasi wisata prioritas yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jawa Tengah) , dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur). Targetnya, hingga tahun 2022 akan ada 18.000 pegawai pariwisata yang tersertifikasi dan jumlah itu akan meningkat menjadi 27.000 peserta pada 2023.
“Dan target sertifikasi Lombok pada 2022 mencapai 2.700 tenaga pariwisata, dan pada 2023 menjadi 3.900 tenaga pariwisata. Sampai saat ini sudah menjangkau 2.000 tenaga pariwisata di bidang hotel, resto, tour guide, travel agent dan spa,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mendorong untuk melanjutkan kegiatan ini agar tujuan sertifikasi keterampilan tenaga pariwisata dapat tercapai pada tahun ini, khususnya di Lombok.
“Target pencapaian per hari 74 persen, masih ada 26 persen yang harus dikejar. Sertifikasi ini merupakan bagian dari pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata agar SDM kita berdaya saing. Tugas kita berat, yaitu dengan menambah lapangan kerja dan menargetkan menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru pada 2022 dan 4,44 lapangan kerja baru berkualitas tinggi pada 2024,” kata Menparekraf Sandiaga.
“Semoga kegiatan sertifikasi keterampilan SDM di bidang pariwisata ini dapat menjadi bagian dari momentum upaya pemulihan ekonomi nasional agar kita lebih cepat pulih dan bangkit lebih kuat,” kata Sandiaga.
Dalam kesempatan tersebut mereka juga hadir mendampingi Menprekraf Sandiaga, Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja dan Substansi Koordinator Sertifikasi Kompetensi Profesi Pariwisata Kementerian Parekraf/Baparekraf Alfin Merancia.
Foto: Dinas Perhubungan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif
Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan sumbernya disebutkan InfoPublik.id
Source: news.google.com
