Kementerian Koperasi mengajak masyarakat desa mengembangkan produk berkualitas dan wisata alam - WisataHits
Jawa Tengah

Kementerian Koperasi mengajak masyarakat desa mengembangkan produk berkualitas dan wisata alam

Masyarakat desa diminta untuk mengorganisasikan potensinya dan mengembangkannya menjadi produk unggulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengajak pemerintah desa bersama masyarakat mengembangkan potensi unggulan daerah. Termasuk wisata desa dan wisata alam.

“Saya yakin setiap desa memiliki potensi yang bisa dikembangkan,” kata Arif saat berdiskusi dengan warga Desa Wanatirta di sela-sela Forum Komunikasi Publik Sosialisasi Klaster Ekonomi Perdesaan di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (26/11). . Menurutnya, masyarakat desa harus mampu menata potensi daerah sedemikian rupa sehingga dapat dikembangkan menjadi produk unggulan daerah.

“Jangan hanya membuat raw material atau bahan mentah. Sebaliknya, mereka harus memiliki nilai tambah, ”katanya.

Ia mencontohkan sebuah desa di Cirebon yang mampu menembus pasar di luar negeri hanya dengan mengembangkan 3 produk. Pertama, petani beras ketan yang bisa mengolah hasilnya menjadi beras ketan tapai.

“Dengan kemasan yang bagus bisa menjadi oleh-oleh khas Cirebon. Omzet tapai ketan desa mencapai Rp 6 miliar,” ujarnya.

Kedua, kata dia, para ibu-ibu di desa itu membuat kain tenun yang biasa dijadikan kotak bingkisan. Bahkan produk tenun yang diproduksi sudah menembus pasar Eropa, seperti Belanda.

“Ketiga, ternak jangkrik yang juga berpotensi menghasilkan pendapatan. Jangkrik adalah makanan utama unggas yang harganya mahal,” jelas Arif.

Ia pun mengajak warga desa Wanatirta untuk mengembangkan desa wisata. Berbagai usaha penunjang berkembang di sektor ini seperti host family, kuliner, cinderamata, kerajinan tangan, dll.

“Potensi alam yang sangat bagus ini perlu dijaga dan dipupuk, jangan sampai dirusak,” ujarnya. Menurut Arif, desa wisata ini merupakan sektor yang sangat menjanjikan untuk menyejahterakan masyarakat tanpa mengeksploitasi alam secara berlebihan.

“Kami berharap sektor ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masyarakat sekitar,” kata Arif. Ia juga menyebutkan bahwa ada program perhutanan sosial yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Bisa ditanami berbagai jenis tanaman yang merupakan produk unggulan suatu desa. “Petani bisa memanfaatkan lahan. Namun, jangan dilakukan sendiri-sendiri, tapi bergabunglah dalam wadah yang disebut koperasi,” ujarnya.

Arif mendorong masyarakat Bumiayu untuk memaksimalkan lahan tidur atau perhutanan sosial agar lahan yang dibagikan kepada masyarakat dapat berkembang menjadi skala komersial dan produktif. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi akan menggandeng sejumlah start-up di sektor pertanian dan perikanan untuk berkolaborasi dan memberikan pendampingan dalam pemanfaatan kawasan hutan sosial.

“Karena saya yakin program perhutanan sosial bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Arif. Menurutnya, pengembangan destinasi wisata di Indonesia serta mendorong perekonomian masyarakat melalui kegiatan wisata ramah lingkungan harus menjadi prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan.

Hanya saja, ditegaskan Arif, pekerjaan rumah yang besar ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan: “Spirit kolaborasi perlu kita perkuat lagi untuk melabuhkan peran UMKM dalam perekonomian nasional,” kata Seskemenkop.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button