Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon menyarankan memakai pakaian adat dan bahasa daerah pada Nyerbon Selasa | pilihan ID - WisataHits
Jawa Barat

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon menyarankan memakai pakaian adat dan bahasa daerah pada Nyerbon Selasa | pilihan ID

Cirebon – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (Disbudpar) mengusulkan satu hari dalam seminggu pakaian khas kota Cirebon dikenakan untuk pegawai di lingkungan Kota Cirebon.

Pada saat yang sama, juga menggunakan bahasa Cirebon dalam interaksi di hari yang sama. Langkah ini merupakan salah satu strategi untuk melestarikan budaya Cirebon.

Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan pihaknya berinisiatif dan melakukan uji coba sejak awal September 2022. Setiap hari Selasa, seluruh pegawai Disbudpar Kota Cirebon mengenakan pakaian khas Cirebon.

“Tidak hanya itu, selama berkomunikasi antar karyawan juga menggunakan bahasa Cirebon, termasuk di grup WhatsApp,” kata Agus di kantornya, Selasa, 20 September 2022.

“Apalagi kumpul paginya sama, dalam bahasa Cirebon. Bagi yang tidak bisa, belajarnya pelan-pelan dan bisa berbaur dengan ucapan sehari-hari,” imbuhnya.

Baca Juga: Ribuan Warga Kabupaten Bogor Terkena Bencana Pergerakan Tanah

Agus menambahkan, pihaknya akan segera melaporkan ke Wali Kota Cirebon tentang pengenaan pakaian dan penggunaan bahasa Cirebon. Pertama-tama, hasil eksperimen di Disbudpar.

“Apakah kebijakan ini akan ditentukan dengan SK (SK) atau perwalian diserahkan kepada pimpinan. Termasuk jika perlu mengubah hari,” katanya.

Ia berharap kebijakan ini bisa diterapkan di tingkat Kota Cirebon. Tidak hanya untuk lingkungan pemerintahan, tetapi juga untuk lingkungan pendidikan, untuk sektor swasta seperti pusat perbelanjaan, bank, hotel dan ruang publik lainnya.

“Melalui hal kecil ini, kami berharap masyarakat Cirebon dapat lebih mencintai budaya dan bahasa Cirebon serta lestari untuk generasi mendatang,” harapnya.

Agus juga menjelaskan dampak dari kebijakan ini tidak terbatas pada pelestarian budaya dan bahasa Cirebon, tetapi juga untuk memajukan industri kreatif di Kota Cirebon. Pasti banyak yang akan memesan dan mengoleksi aksesoris khas Cirebon.

“Tentunya UMKM akan terkena dampak kebijakan ini, menjual jas, celana panjang, tie dye serta sandal dan aksesoris lainnya. Kemudian untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah yaitu kota kreatif berbasis budaya dan sejarah,” jelas Agus.

Baca Juga: Ayo Daftar, Panwaslih Abdya Buka Rekrutmen Panwascam

Di awal proses, lanjut Agus, pihaknya mendapat respon yang sangat baik dari seluruh karyawan. Meski tidak sedikit yang tidak fasih berbahasa Cirebon, itu semua adalah bagian dari proses belajar.

“Reaksi mereka senang dan positif. Banyak yang sudah lama tinggal di Cirebon, termasuk saya sendiri selama 25 tahun. Tapi karena kita menggunakan bahasa Indonesia setiap hari, kita masih perlu belajar lebih banyak tentang penggunaan bahasa Cirebon,” kata Agus.

Ditambahkannya, selain Nyerbon Selasa, juga ada usulan yang akan disampaikan kepada Wali Kota Cirebon yaitu “English Day” atau hari dalam bahasa Inggris. Pihaknya membenarkan hal itu dengan mengatakan bahwa tujuan wisatawan Cirebon adalah ke luar negeri.

“Pasar pariwisata Cirebon berorientasi ke luar negeri, kalau kita tidak bisa berbahasa internasional, itu kelemahannya. Makanya kami bekerja sama dengan universitas yang menawarkan program bahasa, mahasiswa yang magang bisa mengajar sekaligus melatih kami,” ujarnya. []

Source: opsi.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button