Kemenkominfo bantu pengenalan teknologi digital bidang pariwisata di kawasan DPSP Labuan Bajo - WisataHits
Jawa Tengah

Kemenkominfo bantu pengenalan teknologi digital bidang pariwisata di kawasan DPSP Labuan Bajo

Labuan Bajo, Kominfo Mabar – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan workshop pada tahun 2022 untuk mendukung serapan teknologi digital di sektor pariwisata di Kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPSP) Labuan Bajo melalui Direktorat Ekonomi Digital.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kominfo Manggarai Barat Paulus Setahu pada Senin (10/11) di Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat.

Turut hadir Chrispian Masima, Sekretaris Dinas Pariwisata, Industri Kreatif dan Kebudayaan, Kepala Desa Liang Ndara Karolus Vitalis, Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata, Wakil Direktur Ekonomi Digital Ditjen Informatika Digital Aplikasi, Dikki Rukmana .

DPSP Labuan Bajo merupakan wilayah keempat pelaksanaan pendampingan mulai hari ini, Selasa 11 Oktober 2022 hingga 4 November 2022. Sebelumnya, Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika juga memiliki tiga wilayah DPSP yaitu di Belitung -Kawasan Bangka-Belitung (19 Juli 2022 s/d 19 Juli 2022 s/d) 12 Agustus 2022), Borobudur – Kulonprogo Kab. Jawa Tengah (16 Agustus s.d. 9 September 2022) dan Bromo – Kab. Malang Jawa Timur (September 13, 2022 hingga 7 Oktober 2022)

Dalam melaksanakan dukungan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif khususnya dengan Direktorat Pengelolaan Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan serta Direktorat Promosi Pariwisata Minat Khusus dalam pemilihan dan penetapan desa. untuk dilatih dalam pengenalan teknologi digital.

Selain itu, Kemenkominfo juga menjalin kerja sama dengan Biro Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat serta Pengelola Wisata dan Ekowisata Desa di dua desa yaitu Desa Liang Ndara dan Desa Batu Cermin.

“Pelatihan yang diberikan terdiri dari pembuatan konten wisata, dilakukan secara intensif selama 16 hari, terbagi dalam 4 workshop yang berlangsung 4 hari per minggu,” ujar Dikki.

Dikki menjelaskan materi yang akan diajarkan dalam empat workshop antara lain desa wisata dan adopsi teknologi digital, pemanfaatan media sosial dan content creator, fotografi dan videografi, penggunaan drone, promosi desa wisata, analisis Instagram, storytelling dan copywriting serta tur virtual.

Menurutnya, desa wisata merupakan objek yang perlu dikembangkan agar secara langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

“Bantuan Teknologi Digital Bidang Pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi pengelola desa wisata dalam menghadapi era digital terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” ujar Dikki Rukmana.

Dikki percaya bahwa ketika melihat tren perilaku wisatawan saat ini, khususnya di kalangan milenial, ada “fase pra-kunjungan” melalui “status penemuan”, artinya wisatawan melakukan pengamatan dan mendapatkan informasi awal tentang properti wisata mana yang harus atau harus mereka miliki. kunjungi cocok untuk mereka dengan menonton konten.-Konten perjalanan melalui Internet.

“Menghadapi perkembangan ini, perlu adanya dukungan untuk pengenalan teknologi digital di desa-desa wisata, yang mencakup teknis pengembangan konten desa virtual di berbagai daerah,” tambahnya.

Menurut dia, pengembangan konten untuk desa wisata virtual harus menjadi prioritas inisiatif karena mampu memberikan efek pemerataan ekonomi sesuai dengan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Desa merupakan tujuan wisata yang menarik mengingat potensi ekonomi dan sosial yang mencakup banyak aspek. Seperti kuliner, alam, sosial budaya dan sejarah, mereka perlu didorong. Konten pariwisata yang dikembangkan nantinya akan menjadi program periklanan dalam bentuk travel journalism yang akan diunggah melalui internet dalam bentuk konten foto dan video,” jelas Dikki.

Dikki menyampaikan materi yang disampaikan dalam kegiatan pendampingan ini antara lain pemanfaatan teknologi digital untuk membuat konten dan mempromosikan desa wisata melalui media sosial, termasuk penggunaan search engine optimization (SEO) untuk mengoptimalkan konten yang diunggah melalui media sosial untuk menduduki posisi teratas. up halaman pencarian sehingga tingkat kunjungan meningkat.

Selain itu, lanjut Dikki, peralatan penunjang fotografi mutakhir seperti drone, kamera profesional dan peralatan pendukung digunakan serta pada tahap proses pasca produksi untuk membuat konten audiovisual yang menarik.

Ia berharap melalui kegiatan pendampingan ini, setiap peserta mendapatkan pengetahuan yang komprehensif tentang pengelolaan desa wisata. Setiap desa juga dapat memproduksi dan memiliki foto dan video promosi dengan kualitas audio dan video yang baik, sesuai dengan kaidah estetika fotografi dan sinematografi.

Dalam materi virtual tour, para peserta kemudian juga mendapatkan pengetahuan tentang teknis penggunaan berbagai perangkat pendukung untuk membuat virtual tour dan harus mampu membuat paket wisata virtual village yang siap jual di masa mendatang.

“Kami berharap materi pelatihan yang disampaikan dapat bermanfaat dalam pengembangan desa wisata, sehingga semakin dikenal masyarakat luas guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” pungkas ketua tim transformasi digital bidang kesehatan dan pendidikan pariwisata. Dicki Rukmana.

Pemberi materi pelatihan dan pendampingan adalah Vitria Ariani (Yayasan Berbangsa), M Ilham Fadhilah (Influencer), Barry Kusuma (Fotografer Profesional), Irwan (Praktisi Digital Marketing) dan Reza Permadi (Praktisi Virtual Tour).Oktober hingga November 2022.

(Sharif ex – tim IKP Kominfo Mabar)

Source: portal.manggaraibaratkab.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button