Jawa Tengah

Kelompok Riset Keamanan Pangan dan Bioteknologi UNS Berikan Sosialisasi Sertifikasi Halal kepada UMKM

KITA — Kelompok Penelitian (GR) Keamanan Pangan dan Bioteknologi Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pengabdian masyarakat dalam Forum UMKM Surakarta (FUS). Mereka memastikan sosialisasi pembuatan dokumen dan pengurusan sertifikasi Halal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam FUS. Layanan non profit ini juga bertujuan untuk meningkatkan persentase UMKM makanan di wilayah Solo yang bersertifikat Halal.

Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, GR Food Safety and Biotechnology dibimbing oleh M. Zukhrufuz Zaman, SP, MP, Ph.D. diarahkan. Tim ini terdiri dari enam orang dosen yaitu Rohula Utami, STP, MP, Edi Nurhartadi, STP, MP, Esti Widowati, S.Si., MP, Asri Nursiwi, STP, M.Si., Ardhea Mustika Sari, STP, M.Si ., dan Adhitya Pitara Sanjaya, STP, M.Si.

Materi Halal Critical Points dan Tata Cara Pengelolaan Sertifikasi Halal disampaikan oleh M. Zukhrufuz Zaman, Ph.D. pada tanggal 29 Juni 2022. Materi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada UMKM dalam memahami isu-isu kritis Halal, terutama dalam hal bahan baku. Pemahaman tentang titik kritis bahan baku merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam sertifikasi halal sebelum diproses.

“Selanjutnya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan persentase UMKM pangan di wilayah Solo yang bersertifikat Halal. Sehingga mendukung sektor pariwisata sesuai salah satu program Walikota Solo yaitu mewujudkan Solo sebagai destinasi wisata halal,” kata Zukhrufuz, Ph.D dalam publikasinya, Senin (11/7/2022).

GR Food Safety and Biotechnology mencatat bahwa industri halal global tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan produk bersertifikat halal. Bagi para pelaku usaha saat ini, sertifikasi halal menjadi salah satu hal terpenting dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, sertifikasi Halal dinilai cocok untuk memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk.

Mereka juga merasa bahwa untuk mendukung industri halal di Indonesia sudah selayaknya para pelaku usaha, baik barang maupun jasa, mendaftarkan produk dan jasanya untuk mendapatkan sertifikasi halal. Namun, ternyata hanya 10% barang dan jasa yang bersertifikat halal. Produk dan jasa bersertifikat halal didominasi oleh industri besar. Sementara itu, sertifikasi halal bagi UMKM belum diprioritaskan.

Rendahnya kesadaran tersebut mendorong sivitas akademika UNS bersama Ketua Umum FUS untuk memotivasi anggotanya untuk mendaftar sertifikasi Halal. Kendala lain yang dihadapi FUS adalah masih banyak anggota FUS yang belum memahami prosedur administrasi.

“Melalui pengabdian kepada masyarakat ini, tim pengabdian masyarakat program mandiri ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan membantu pengurusan sertifikasi Halal bagi anggota FUS khususnya di bidang manufaktur makanan dan minuman serta usaha kuliner di Surakarta,” tambah Zukhrufuz, Ph.D. .

Melihat potensi bisnis pariwisata dan pendukungnya, Solo dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan wisata halal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu menjangkau dan berjejaring dengan komunitas atau forum UMKM di wilayah Surakarta.

Zukhrufuz, Ph.D. menambahkan, komunitas UMKM di Surakarta sangat banyak, salah satunya FUS yang diketuai oleh Ismal Rony Prasetyo. Komunitas ini berdiri pada tanggal 18 April 2017 dan saat ini beranggotakan 125 UMKM, terdiri dari UMKM di bidang makanan olahan, kuliner, kerajinan dan fashion. Diketahui sebagian besar produk anggota UMKM ini masih belum bersertifikat halal dan ada juga yang masa sertifikasi halalnya sudah habis. Padahal, produk bersertifikat halal menjadi hal utama dalam pengembangan wisata halal. Humas AS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Penerbit: Dwi Hastuti

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button