Kelezatan Petis Batuwarno: Terbuat dari Gaplek, memiliki cita rasa yang khas - WisataHits
Jawa Tengah

Kelezatan Petis Batuwarno: Terbuat dari Gaplek, memiliki cita rasa yang khas

RADARSOLO.ID – Kecamatan Batuwarno, Wonogiri memiliki kuliner khas yang terbuat dari tepung singkong bernama Petis. Terbuat dari kaldu tulang, kikil dan jeroan kambing yang dicampur dengan tepung singkong. Selain itu, hanya bisa ditemui di pasar tradisional pada hari-hari tertentu.

Petis hanya dikenal di kecamatan Batuwarno dan sekitarnya. Di tempat lain, seperti Kecamatan Ngadirojo, Petis dikenal dengan sebutan Pindang. Petis terbuat dari tepung singkong yang disajikan dengan olahan kambing. Misalnya potongan kepala, jeroan, babat atau kerikil atau kaki kambing.

Salah satu pedagang yang menjual terasi tersebut adalah Patmi, 60 tahun, warga Dusun Gadu, Desa/Kecamatan Batuwarno. Petis buatannya ia jual di Pasar Batuwarno di setiap Pasar Pon dan Legi dan cocok dengan hari pasaran Pasar Batuwarno.

“Sudah 23 tahun sejak kami membuat Petis. Diwariskan secara turun-temurun,” ujarnya, Jumat (12/9).

Petis buatan sendiri disajikan dengan kikil atau kaki kambing dan irisan kepala kambing. Petis dibuat sehari sebelumnya, jadi Pon dan Legi sudah siap pada malam hari untuk dijual keesokan harinya. Patmi mengatakan butuh waktu lama untuk membuat petis. Biasanya ia mengolah kambing sejak pukul 09.00. Kaki dan kepala kambing dibakar terlebih dahulu.

“Dibakar dengan kayu bakar. Setelah itu, olahan kambing direbus hingga empuk dan dipotong-potong,” ujarnya.

Potongan tersebut kemudian dimasak dalam bentuk bacem. Dengan bumbu yang mirip. Nah, kuahnya digunakan untuk memasak pasta. Hal ini membuat kepala kambing dan kikil tetap kering tanpa kuah alias saus.

TAMBAHAN : Lauk untuk menikmati olahan petis daging kambing. (IWAN ADI LUHUNG/RADAR SOLO)

Petis dimasak setelah kambing selesai dimasak. Tepung singkong dimasukkan ke dalam panci berisi air secukupnya lalu dicampur dengan bumbu dan air hasil olahan kambing.

“Selanjutnya dimasak seperti bacem. Aduk terus sampai kental. Memasak 2 kg tepung singkong membutuhkan waktu dua jam lebih lama. Ini seperti membuat oatmeal,” kata Patmi.

Patmi menjual petisnya dengan harga antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per bungkus. Sedangkan harga kerikil berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 13.000 tergantung ukurannya. Untuk potongan kepala kambing sesuai permintaan pembeli.

Wahyu Suciningsih, 25 tahun, warga Desa Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, mengaku baru pertama kali mencicipi petis ala Batuwarno. Menurutnya, rasa Petis memang unik.

Enak, tidak selembut petis atau pindang lainnya, ujarnya.

Perempuan yang biasa disapa Ayu ini juga mencoba kikil yang juga dibelinya dengan petis. Menurutnya, kikilnya lembut dan tidak prengus (bau kambing). (al/adi/dam)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button